BAB 50 : Scapegoat (1)

7K 1.2K 156
                                    

Novel The King sisa 10 pcs


Harga 100.000+ongkir=

Pengiriman dari Jakarta Timur, via J&T

Pemesanan bisa chat ke nomo +62 838-2203-8754 🥰🔥

👑👑👑

Buat info lebih lengkap pliss kalian baca dengan cermat IGS di akun The King ya. Agak lelah hayati menjawab pertanyaan berulang😞🤏🏻


Arjuna sedang bermain game di komputer. Mengenakan airpods yang hanya sebelah menutupi telinga, sebelah lagi di belakang telinga. Tangannya begitu cekatan memencet mouse dan keyboard bersamaan. Sering sekali ia mengumpat kasar mengekspresikan sensasi ketegangan yang ia rasakan. Ketika ia berhasil melewti rintangan, spontan berdiri selebrasikan keberhasilannya.

s terlelap.

Satu-satunya yang mampu mengalihkan perhatiannya dari layar komputer adalah bunyi chat pada ponsel yang tergeletak di samping mouse. Dilirik layar ponsel yang menyala. Keningnya mengernyit tatkala nomor yang tidak ia simpan mengirim pesan. Penasaran, ia hentikan permainan game untuk meraih ponsel membuka pesan masuk.

Kerutan di kening menghilang, bola mata yang sayu membulat sempurna. Nomor tidak dikenal mengirim foto. Meski suasana di dalam foto gelap, tapi  Arjuna tetap mengenali siapa yang ada di dalam foto. Arjuna tidak membiarkan hal ini begitu saja. Ditelepon nomor yang mengirimnya chat, yang sayangnya nomor sudah tidak aktif. Sekalipun ia telepon melalui telepon biasa, tetap tidak bisa.

"Siapa sih, anjir? Maksudnya apa coba kirim foto ginian?" Arjuna bertanya keheranan memandangi foto pada layar ponselnya.

👑👑👑

Sebentar lagi ujian kelas akan berlangsung. Mahesa sudah mengantisipasi setiap murid untuk membuat soal ujian yang akan diserahkan kepadanya, hingga nanti bisa ia pilih lagi soal-soal tersebut untuk diajukan sebagai soal dari kelas 10-4. 

Hiro, Mahesa, Nataraja, Kanyasa, dan Naomi menjadi murid yang termasuk datang pagi hari ini. Kelima pilar Legion tersebut menikmati waktu pagi mereka di kantin, sekaligus menanti bel dimulainya pembelajaran. Mereka duduk mengelilingi satu meja yang terhidang makanan dan minuman, menikmati sarapan kecil bersama.

Sebenarnya Naomi enggan pergi ke kantin bersama mereka, lebih memilih membaca novel di kelas. Namun menyebalkannya, Hiro menarik tangannya. Menulikan telinga dari setiap perintahnya untuk melepaskan tangan yang Hiro tarik. Naomi yang tidak berdaya akhirnya sampai di kantin bersama yang lainnya.

Mahesa tersenyum seraya menatap layar ponsel. Terdengar bunyi musik khas dari aplikasi TikTok yang berasal dari sound ponselnya. "Gue baru tau kalau Cao Cao itu pendiri kerajaan, setau gue Cao Cao itu sebatas perdana menteri yang di mana semua titah ada di bawah kendali dia," Mahesa mengomentari video TikTok tentang tokoh legenda tiga negara atau WEI.

Nataraja yang sedang membaca buku perkembangan teknologi menoleh, tertarik oleh perkataan Mahesa. "Bukannya dia meninggal sebelum jatuhin kaisarnya? Ya, walaupun secara teknis dia punya pangkat 'King Of Wei'." 

Kanyasa yang mulutnya penuh berhenti mengunyah, ikut berkomentar, "kalau nggak salah semasa hidup Cao Cao emang cuma jadi perdana menteri, tapi setelah meninggal dan Cao Pi memimpin Wei, dia ngasih title Wei juga buat mendiang Cao Cao." Setelahnya Kanyasa menjilati jari-jarinya yang penuh keju.

"Xun Yu yang paling berjasa dalam membangun pondasi Wei, cuma ya karena dia loyal banget sama Han pas di penghujung tahunnya malah jadi sengsara," Mahesa menyuarakan pendapatnya lagi.

The King : Battle Of Imperium School (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang