Jangan lupa nabung buat ketemu Hiro dkk🔥😎
👑👑👑
Dia duduk di bangku belajarnya, lewat ponsel ia membaca email penting perihal pengumuman ujian masuk yang baru saja diterima. Seperti ini yang tertulis di dalam email;
Senang, tentu saja, sebab bisa diterima sebagai murid Imperium School tidak sekedar membutuhkan keberuntungan, melainkan usaha dan kerja keras.
Kemudian ia menemukan hal yang menarik dari isi email tersebut. Hal menarik yang tertulis di bagian bawah email.
Lantas ia tersenyum. Bisa membayangkan betapa menyenangkannya hari-harinya kelak di Imperium School.
"Sekolah yang menarik," gumamnya.
👑👑👑Kamar itu tidak berubah. Sejak awal. Masih dengan lemari pakaian berpintu dua berwarna hitam, tempat tidur one size, berselimut seprei biru yang tertata rapi beserta satu guling dan satu bantal. Rak tiga tingkat di dekat jendela sudah kehilangan beberapa bukunya yang sengaja ikut diungsikan. Meja belajar yang sudah tidak ada lagi peralatan apapun selaras disandingkan oleh bangku yang didorong masuk ke bawah meja.
Jendela terbuka lebar membiarkan terik matahari di jam delapan pagi menyelimuti kamar. Angin ikut bertamu masuk ke dalam kamar membawa aroma segar, tercium juga aroma racikan masakan di mana dapur jaraknya tidak terlalu jauh dari jendela.
Anak laki-laki mengenakan kemeja putih dan celana abu sedengkul sedang sibuk memasukkan baju, serta barang-barang berharganya ke dalam koper yang terbuka lebar di atas kasur.
Sampai tidak sadar jika wanita berusia 40 tahun berdiri di balik pintu yang terbuka, menatapnya sendu. Sudah merasa kehilangan yang padahal belum terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King : Battle Of Imperium School (SUDAH TERBIT)
Ficção Adolescente( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) Imperium School bukan sekadar sekolah biasa, bukan sekadar tempat mencari ilmu melalui mata pelajaran, tetapi Imperium School lebih 'liar' daripada itu...