BAB 12 : Execution (2)

7.6K 1.2K 46
                                    

Novel The King aku lebihin cetaknya.

Jadi masih bisa dipesan ya.

Harga 100.000+ongkir=

Pengiriman dari Jakarta Timur, via J&T

Pemesanan bisa chat ke nomo +62 838-2203-8754 🥰🔥


👑👑👑

Sisa dua hari sebelum pelaksanaan ujian penentuan kelas, masing-masing sekutu maupun yang masih berdiri mengandalkan diri sendiri semakin berkutat dengan buku-buku demi mempersiapkan diri sebaik mungkin, sekaligus menyiapkan strategi sewaktu-waktu diperlukan. Karena memang tidak semain-main itu dalam ujian penentuan kelas di Imperium School, lantaran hasilnya akan berpengaruh dengan posisi mereka ke depannya untuk bisa mencapai puncak, salah satunya menjadi penguasa Imperium School. Seperti kebanyakan tujuan murid-murid di sana.

Termasuk Hiro bersama sekutu barunya yang sudah berkumpul di laboratorium komputer Gedung C, seperti biasa. Agaknya tempat ini sudah menjadi basecamp mereka, apalagi Nataraja sangat menyukai ruangan yang berbau teknologi, bisa dibilang, ruangan seperti ini adalah tempat mainnya. Mereka mengambil meja putih panjang di tengah dengan masing-masing kursi sudah terdapat komputer jenis terbaru. Di deret kanan ada Mahesa, Hiro, dan Floella. Sedangkan di depan mereka ada Naomi, Nataraja, dan Kanyasa. Arjuna selalu mengambil tempat di ujung meja, dekat Mahesa dan Naomi.

Masing-masing dari mereka sedang mengerjakan latihan soal terbaru yang didapat Nataraja dan Kanyasa entah dari mana. Mereka bekerja dengan cepat untuk mengumpulkan latihan-latihan soal. Sedangkan yang lainnya mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai pelaksanaan ujian penentuan ataupun bocoran-bocoran yang berguna lainnya dari kakak kelas.

“Setengah jawaban lo salah.”

Arjuna yang semula menyandarkan punggung ke kursi dengan kaki terangkat satu, asyik memainkan game mobile di ponsel, seketika menolehkan kepalanya pada Naomi yang terlihat sedang menilik kertas jawaban miliknya. Tak terima, laki-laki itu langsung merebut. “Tau dari mana?”

“Karena jawaban gue bener semua,” balas Naomi santai.

Arjuna mendecih. “Mentang-mentang pinter.”

“Emang.”

Sepertinya Arjuna harus lebih membiasakan diri, si Cleopatra ini memang sialan sekali. 

Kanyasa ikut tertawa meledek, membuat Arjuna semakin kesal. “Emangnya lo, bego,” Kanyasa hanya sekadar menambahkan perkataan Naomi.

“Gue hebat di bidang gue,” jawab Arjuna malas.

Mahesa yang memperhatikan keadaan sebelumnya memutuskan bersuara sebelum perang dunia ketiga terjadi di sana. “Baru dua puluh menit woi, udah cekcok aja.”

Nataraja mendorong bingkai kacamatanya, mendongak dari komputer yang menyala. Arjuna yang menyadari tatapan Nataraja tertuju padanya seketika berseru. “Apa lo liat-liat, hah?”

“Diliat dari prestasi akademik, kemungkinannya kecil lo bisa sekelas sama kita,” Nataraja ikut mengomentari Arjuna.

“Persetan, lah! Gue nggak peduli,” Arjuna begitu malas mendengar komentar menyebalkan dari mereka.

The King : Battle Of Imperium School (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang