Novel The King aku lebihin cetaknya.
Jadi masih bisa dipesan ya.
Harga 100.000+ongkir=
Pengiriman dari Jakarta Timur, via J&T
Pemesanan bisa chat ke nomo +62 838-2203-8754 🥰🔥
Mahesa menghentikan langkah menyusuri koridor lantai dua ketika sebuah notifikasi terdengar. Ia merogoh saku, menarik ponsel keluar di mana pada bilah notifikasi ada nama grup asing, baru pertama ia lihat.
Imperium Leader of The Class
“Pertemuan?” gumam Mahesa, membaca chat grup.
Hiro yang tak jauh di belakang Mahesa, setelah pergi ke toilet dulu, menatap penuh tanya kenapa temannya berhenti di tengah jalan. Maka untuk mendapatkan jawaban, Hiro semakin mengikis jarak antara dirinya dengan Mahesa. Namun setelah berdiri di dekatnya, Hiro justru harus puas dijejalkan tas oleh Mahesa.
“Nitip. Taruh di kursi gue, Ro," titah Mahesa menunjukkan cengiran.
“Ke mana?” tanya Hiro dengan ekspresi seakan tidak minat bertanya.
Mahesa to the point dengan menunjukan layar ponselnya pada Hiro, di mana informasi dari ketua OSIS termuat dalam grup para leader kelas, ada pertemuan perdana hari ini.
“Sekarang?” Hiro mengalihkan fokus pada Mahesa.
Yang ditanya mematikan ponsel sebelum dimasukan kembali ke dalam saku celana. Disusul anggukan menjawab pertanyaan Hiro. “Iya. Katanya gue bisa izin kelas pagi. Nggak lama kayaknya, sekitar tiga puluh menitan paling cepet.”
“Oke,” pungkas Hiro.
"Kalau gitu, gue duluan, Ro!"
Hiro memperhatikan langkah Mahesa yang membawanya putar arah kembali menuruni tangga, di mana ruang OSIS berada di gedung utama, tepatnya di lantai tiga. Diikuti beberapa leader dari kelas lain yang baru menapak pada undakan tangga lantai dua gedung ini.
Hiro melanjutkan langkah dengan tas Mahesa sebagai beban tambahan di tangan kanan, masuk ke dalam kelas 10-5 yang sudah berisik di pagi hari. Hiro duduk di meja dan menaruh tas Mahesa di kursi sampingnya. Beberapa orang tidak menyadari jika Hiro yang biasanya datang bersama Mahesa kali ini hanya dengan tas temannya saja, dan salah satu yang menyadari adalah orang di meja depan, Naomi.
“Temen lo ke mana?” tanya Naomi.
Hiro melirik Naomi yang sepertinya tengah fokus membaca buku. Basa-basi? Bukan Naomi sekali.
“Penasaran?”
Jawaban menyebalkan Hiro ditambah ekspresi datarnya membuat rasa kesal Naomi di pagi ini sukses semakin menjadi. “Menjijikan,” tak lagi-lagi ia berusaha ramah dengan bertanya pada Hiro.
Lagipula, apa-apaan dengan dirinya barusan? Naomi bergidik sendiri.
Mendengar hinaan Naomi, satu ujung bibir Hiro terangkat puas. Sebelum suara Arjuna menginterupsinya dari meja belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King : Battle Of Imperium School (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) Imperium School bukan sekadar sekolah biasa, bukan sekadar tempat mencari ilmu melalui mata pelajaran, tetapi Imperium School lebih 'liar' daripada itu...