BAB 28 : End Of Month Exam

9.1K 1.4K 347
                                    

Novel The King aku lebihin cetaknya.

Jadi masih bisa dipesan ya.

Harga 100.000+ongkir=

Pengiriman dari Jakarta Timur, via J&T

Pemesanan bisa chat ke nomo +62 838-2203-8754 🥰🔥

Zennaya meluruskan tangan kanan, jari telunjuknya menunjuk ke satu arah. "Themis lagi diskusi sama kedua pemain battle," katanya.

Mereka bertujuh menjatuhkan pandangan mengikuti jari telunjuk Zennaya. 

Dan akhirnya mereka mendapat jawaban dari pertanyaan tentang siapa Themis Imperium School.

Dua Themis sedang berdiskusi dengan kedua pemain battle dari angkatan kelas 11 di tengah lapangan. 

“Zenna, lo ngapain di situ?” dari arah tribun bangku penonton bagian bawah, Gilvano berteriak, berdiri di pembatas besi tribun dan terpisah dari pilar Hetairoi lainnya yang sudah nyaman di bangku tribun bagian tengah.

Zennaya menoleh ke arah Gilvano. “Cuma nyapa junior,” sahutnya. Kembali menatap ketujuh Legion yang masih terpaku ke arah dua Themis. “Sampai jumpa lagi kalian!” Tangannya melambai dengan senyuman lebar, lalu melangkah meninggalkan ketujuh juniornya.

Kepergian Zennaya yang diperhatikan oleh sorot mata ketujuh Legion mendatangkan suasana aneh di hati mereka. Seolah hadirnya Zennaya sengaja untuk meledek mereka yang tidak tahu-menahu tentang Themis. Entahlah, semenjak Zennaya mempermainkan mereka, prasangka tentang senior mereka yang dikenal sebagai ratunya Imperium School tersebut tidak bisa terlepas dari benak. Selalu ada doktrin di dalam kepala yang mengatakan jika Zennaya membuat mereka menari di telapak tangannya.

“Ini seriusan? Mereka Themis?” Kanyasa yang sudah kembali terpaku pada dua Themis di tengah lapang panahan membesarkan bola matanya, masih tidak percaya.

Mahesa sama halnya dengan Kanyasa, masih dalam memproses fakta supaya bisa percaya. “Namiera, Themis? Siapapun emang bisa jadi Themis. Tapi Namiera….” Mahesa tak melanjutkan kalimatnya. Hanya menatap Namiera, seniornya kelas 12 yang sedang mengobrol dengan kedua pemain battle angkatan kelas 11.

“Kak Nami bagian dari pilar Hetairoi, kan? Emang bisa dia jadi Themis? Bukannya Themis harus netral?” Arjuna menatap bergilir antara Namiera dan keenam temannya, berusaha mencari jawaban.

“Bisa. Kalau ada battle antara Hetairoi sama kelas lain, Nami masih bisa ikut terlibat sebagai kubu Hetairoi. Sumpah Themis cuma nggak bisa terlibat battle antar sekolah. Jadi kalau battle sama kelas lain diperbolehkan,” Naomi bersedia menjawab pertanyaan Arjuna.

“Kalau Hetairoi battle terus Nami ikut terlibat, siapa yang bakal jadi jurinya?” Kanyasa menatap Naomi, meminta jawaban juga.

“Biasanya Themis dari sekolah lain atau….” Naomi menjeda perkataannya. Diam memperhatikan satu Themis lainnya. “Themis lain selain Nami udah dipilih. Kalau Nami nggak bisa jadi juri, berarti dia yang bakal jadi juri,” lanjutnya.

“Aku nggak nyangka kalau yang jadi pengganti Kak Nami…” Floella terlihat murung lantaran mendapati fakta yang tidak sesuai dengan prediksinya. “ … adalah Shaka.”

Themis calon pengganti, yang berdiri di samping Namiera adalah Shaka. Laki-laki berkacamata tersebut sedang berdiskusi mengenai battle antar kelas 11.

Iya, semuanya terkejut. Mereka tidak menyangka jika dua Themis dari Imperium School adalah dua murid yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Namiera si siswi paling cantik di sekolah, sekaligus pilar Hetairoi. Lalu ada Shaka, murid kelas 10-5 yang sempat menjadi rival Mahesa dalam pemilihan ketua kelas.

The King : Battle Of Imperium School (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang