BAB 78 : Training (1)

7.1K 1K 125
                                    

Novel The King sisa 4 pcs. Siapa cepat dia dapet😎🔥

👑👑👑

"Gue masih nggak terima 11-1 yang menang!" protes Arjuna sembari menggulir laman Imperium Kingdom, dimana kelas 11-1 yang menjadi pemenang tunggal sekaligus membantai habis angkatan kelas 11 menjadi berada di bawah Medjay.

"Aku juga nggak nyangka. Aku pikir Kak Tiffany yang bakal menang," timpal Floella yang kebetulan tidak sengaja dengar, karena Arjuna berdiri di samping mejanya yang kosong, Kanyasa belum datang.

"Flo juga dukung Kak Tiffany?" Mahesa yang duduk di bangku depan Floella, menoleh.

"Iya," jawab Floella ragu.

"Bisa-bisanya si cacing Alaska mainin Kak Tiffany," dendam Arjuna terhadap Alaska tak kunjung sirna

"Bodoh" sarkas Naomi yang baru saja hadir, ia yang hendak melewati tidak sengaja mendengar perkataan Arjuna.

"Hah? Apa lo bilang? Beraninya lo ngatain gue bodoh. Walaupun benar, tolong hargai perasaan lembut gue!" Arjuna dengan lantang berbicara seraya memegangi dadanya. Bercanda tidak mengenal waktu, tidak takut lawan yang diajak bercanda.

Naomi menarik senyum timpang. "Makanya, dalem peperangan jangan sampai melibatkan perasaan."

Arjuna langsung skakmat, tidak bisa membantah. Sedangkan Hiro hanya mendengarkan, minuman kaleng di tangannya sudah habis.

"Ganti baju, yuk. Bentar lagi olahraga," ajak Mahesa sudah berdiri dari duduknya.

"Nikmatnya olahraga pagi!" Arjuna ikutan berdiri, sudah tidak sabar bermain basket. "Sa, nanti kita tanding lagi. Kita taruhan kayak kemaren," lanjutnya, menatap Mahesa sambil terkekeh lantaran teringat Mahesa pernah kalah taruhan bermain basket dengannya.

"Ketawa lo?" Mahesa menatap sinis, malah membuat Arjuna semakin semangat menggoda dengan merangkul bahu dan menyeretnya keluar dari kelas.

Namun, Mahesa yang tidak ingin kalah, sudah memelintir tangan Arjuna membuat cowok itu menjerit meminta pertolongan pada Hiro yang berjalan di belakang mereka tanpa beban, dengan satu tangan bersarang pada saku celana.

"Tolongin gue, Ro! Jauhin mahluk ini dari gue!" mohon Arjuna.

Tapi Hiro tidak mengindahkan, dia malah menyemangati teman sebangkunya. "Semangat, Sa."

"Sialan lo, Ro!" jerit Arjuna merasa terkhianati.

Mahesa menghentikan aksinya memiting kepala Arjuna saat mendengar ponselnya berdering. Ia rogoh dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain masih melingkari leher Arjuna. "Tumben Pak Garvi telpon."

"Kenapa, Sa?" Karena cekalan tangan Mahesa yang melemah, membuat Arjuna dengan mudah melepaskan diri. Ia menelaah raut ketua kelasnya itu dengan seksama saat sedang mendengarkan suara Pak Garvi dari seberang.

"Apa katanya, Sa?" todong Arjuna dengan pertanyaan. Rasa keingin tahuannya sangat tinggi. Tidak akan mudah diam jika belum mendapatkan jawaban. Tapi Mahesa justru melengos begitu saja menyusul Hiro, membuat Arjuna mengumpat sebelum berlari menyusul. Masih membombardir Mahesa dengan pertanyaan yang sama.

👑👑👑

"Guys, mohon perhatiannya!"

Selepas guru biologi mengucapkan salam dan keluar dari kelas, Arjuna langsung berdiri untuk menahan teman-temannya membereskan barang karena kelas hari ini sudah berakhir. Setelah mendapatkan atensi semua penghuni, Arjuna menoleh pada Mahesa sembari berseru, "silakan Bapak leader. Forum sudah siap sedia."

The King : Battle Of Imperium School (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang