Novel The King aku lebihin cetaknya.
Jadi masih bisa dipesan ya.
Harga 100.000+ongkir=
Pengiriman dari Jakarta Timur, via J&T
Pemesanan bisa chat ke nomo +62 838-2203-8754 🥰🔥
Memasuki hotel mewah mengenakan pakaian serba hitam, ia berjalan santai bersama laki-laki di sampingnya yang terpaut lebih tinggi. Tidak ada pembicaraan apapun diantara keduanya bahkan di dalam lift sekalipun. Laki-laki di sampingnya menenteng sebuah topeng. Ia pun memilikinya, hanya saja masih tersimpan rapi di dalam tas.
Sebelum pintu lift terkuak lebar, mereka memakai topeng untuk menutupi wajah. Berjalan sebentar di lorong panjang sampai akhirnya berhenti di sebuah pintu khusus tamu VIP, di mana jika hendak masuk harus menempelkan kartu ID pada pintu digital.
Memasuki ruang VIP yang sangat luas, hal pertama yang cukup menyita perhatian adalah terdapat meja panjang penuh camilan dan minuman dengan kursi cukup banyak, di mana semua kursinya sudah diduduki oleh dua puluh satu orang. Layar proyektor cukup besar ditempatkan di depan dengan lampu ruangan remang berwarna kuning. Beberapa ornamen menjadi pajangan menambah kesan aesthetic ruang bercat putih bersih itu.
"Jadi, itu pengganti lo di Themis?" tanya salah seorang yang mengenakan topeng, duduk diantara dua puluh satu kursi.
"Iya. Anak kelas 10," jawabnya, melirik laki-laki yang berdiri di sampingnya.
"Yang lainnya udah saling memperkenalkan calon pengganti, tinggal lo yang belum," ujar orang yang berbeda diantara dua puluh satu orang itu.
Ia menoleh ke arah laki-laki di sampingnya sebagai isyarat untuk memperkenalkan diri. Laki-laki itu mengangguk, menghadap ke arah dua puluh satu orang di dalam ruangan yang mengenakan topeng demi menyamarkan identitas mereka.
Satu-persatu dari mereka yang duduk melepas topeng, menaruhnya di meja. Ia dan anak laki-laki di sampingnya juga membuka topeng. Si laki-laki mulai memperkenalkan dirinya sebagai tanda peresmian di mana dirinya menjadi bagian dari mereka.
Themis.
👑👑👑
Bermula dari Floella si penyuka novel mengajak Naomi dan Kanyasa pergi ke Gramedia. Ajakan Floella kepada dua teman perempuannya didengar oleh Arjuna. Tahu kan sebocor apa mulut Arjuna? Seenak jidat Arjuna menjadikan ajakan Floella sebagai ajakan ke semua orang. Tanpa persetujuan dari Floella, Arjuna mengajak Mahesa, Nataraja, dan Hiro.
"Woy, kita ke Gramedia yuk? Diajakin sama Floella. Sekalian jalan-jalan. Stress di apart belajar mulu."
Kira-kira seperti itu cara Arjuna mengajak yang lainnya. Yang padahal, Floella sendiri terkejut dirinya dibawa-bawa oleh Arjuna sebagai pihak yang mengajak.
Namun Floella bukan tipe manusia gemar protes atas sesuatu yang tidak dilakukannya. Bibirnya terlalu rapuh menyuarakan kebenaran dan suaranya yang lembut tidak mampu meninggi membicarakan fakta. Dan sebenarnya pergi ke Gramedia bersama-sama bukan hal yang buruk, justru menyenangkan. Akan menjadi pertama kalinya untuk Floella main di luar sekolah bersama kumpulan murid yang ia sebut teman.
Mereka bertujuh pergi ke Gramedia menggunakan dua mobil, milik Floella dan Arjuna. Di Imperium School, semua muridnya hanya diwajibkan membawa satu kendaraan untuk menemani keseharian si murid. Kendaraan milik murid akan terparkir di basemen apartemen. Murid-murid tidak perlu menggunakan kendaraan untuk ke sekolah lantaran jarak antar sekolah dan apartemen sangatlah dekat. Kendaraan lebih berguna jika si murid berpergian ke tempat yang jauh. Dan setiap kendaraan yang dibawa oleh murid tidak boleh kendaraan mewah, hanya diperbolehkan kendaraan yang standar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King : Battle Of Imperium School (SUDAH TERBIT)
Ficção Adolescente( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) Imperium School bukan sekadar sekolah biasa, bukan sekadar tempat mencari ilmu melalui mata pelajaran, tetapi Imperium School lebih 'liar' daripada itu...