Chapter 12: Forum

125 15 0
                                    

Isaac memasuki ruang makan dan langsung duduk di tengah Isabella dan Alice.

Semua orang di meja makan meletakkan tangan mereka untuk berdoa.

''Dewi Salju, terima kasih telah memberkati makanan ini,'' kata Maxwell keras-keras.

Isaac meraih garpu dan pisau.

''Isaac, bagaimana permainannya?'' Maxwell bertanya dengan rasa ingin tahu.

Isaac tersenyum kecil, ''Itu menyenangkan, sebenarnya.''

Maxwell mengangguk, dan kemudian karena penasaran bertanya, ''Ketika kau pertama kali bergabung dengan permainan... Apakah kau melihat seseorang?''

Isaac merenung sejenak sebelum mengangguk, ''Aku lihat... Seorang wanita berwajah dingin menanyakan namaku, dll.''

Alice tersentak, 'Kau tidak memberitahuku bahwa kau bertemu seseorang seperti itu...' Pikirnya dalam hati.

Dia tidak tahu bahwa Isaac melupakannya, dan itulah mengapa dia tidak memberitahunya.

Maxwell tampak serius, ''Begitu...''

Dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan terus makan.

Isaac juga makan, dan makan malam berlangsung dalam keheningan yang nyaman.

Tapi kemudian Sophia membuka mulutnya, ''Isaac... Amanda bertanya tentangmu.''

Maxwell dan Isabella berhenti makan dan memandang dengan khawatir ke arah Isaac.

Alice mengepalkan tinjunya.

Isaac meletakkan garpu dan pisaunya— dia menyeka mulutnya dengan serbet, ''Apa yang dia inginkan?''

Sophia menghela nafas, ''Dia... Ingin bertemu denganmu.''

''Sama sekali tidak!'' teriak Alice.

Sophia menatapnya tajam, ''Itu bukan keputusanmu, Alice.''

Alice menatap penuh kebencian ke arah Sophia.

Isaac berdiri dan mulai berjalan menjauh dari ruang makan.

''Issac!'' Teriak Isabella dengan khawatir.

Isaac berhenti dan menatap Sophia, "Aku tidak akan pernah bertemu dengannya." Dia berkata dengan nada dingin, yang bahkan membuat Maxwell merinding.

Sophia terdiam dan menundukkan kepalanya.

Isaac mengertakkan gigi dan meninggalkan ruang makan.

Dia langsung pergi ke lantai empat dan memasuki kamarnya.

''Aaahh...'' Isaac mengambil napas dalam-dalam dan duduk di tempat tidurnya.

Dia menutupi wajah dunia lain dengan tangannya.

''Amanda... Nama itu mengembalikan kenangan yang tak ingin kuingat...''

*Bam*

Isaac tersentak dan melihat ke pintu, yang dibanting terbuka oleh seorang gadis berambut hitam yang tampak marah.

''Sophia... Wanita jalang itu!'' Alice menggeram.

''Woah!'' Isaac berseru, ''Dia masih kakakmu.''

''Aku tidak peduli!'' Alice berteriak dan duduk di sebelah Isaac, ''Dia tahu betapa kau membenci Amanda!''

Isaac menghela nafas, ''Aku tidak membencinya... Aku benci kenangan yang termasuk dia.''

''Bagaimana bisa kau tidak membencinya?'' Alice berkata dengan sedih.

Isaac menggaruk kepalanya, ''Dia masih cinta pertamaku...''

Alice terlihat sedih, ''K-Kau belum melupakannya?''

{WN} White Online Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang