{WN} White Online Part 1

Chapter 198: Klip Stream Wraith

Di Snowstar.

Maxwell sedang duduk di kantornya dengan layar PC-nya menyala.

Beberapa saat yang lalu, dia masih melihat-lihat forum White Online, tetapi kemudian postingan lain muncul, yang mulai menaikkan peringkat dengan cepat.

Butuh waktu kurang dari satu menit untuk mendapatkan hot tag, artinya itu adalah salah satu topik yang paling banyak dibicarakan dalam 24 jam terakhir!

Posting itu memiliki judul yang menarik.

[Klip Stream Wraith!]

Maxwell sedang minum secangkir kopi, tetapi setelah melihat judulnya, dia harus mengeluarkan semua tekadnya untuk menyimpan kopinya di dalam mulutnya dan tidak memuntahkannya dan membuat kantornya berantakan.

*Gulp*

Dia meneguk kopi panas dan langsung merasakan lidahnya menjerit kesakitan.

''Ahhh... Panassss!'' Seperti seekor anjing, dia menjulurkan lidahnya keluar dari mulutnya dan mulai menarik napas dalam-dalam, berharap napasnya akan mendinginkannya, tetapi malah sebaliknya dan membuatnya semakin panas!

''Aaahhh!'' teriaknya dan berlari keluar dari kantornya, langsung ke dapur.

''Sayang, ada apa?'' Tanya Isabella dari ruang tamu dan melihat suaminya berlari ke dapur karena hidupnya bergantung padanya.

''Panas!'' Maxwell berteriak dan mendorong pintu dapur terbuka.

''Bodoh.'' Isabella berbalik dan melanjutkan menonton acara TV drama baru.

Di dalam dapur.

Maxwell mengambil botol susu dari kulkas dan mulai meneguknya.

''Ahhh...'' Dia menyeka noda susu dari mulutnya dan menyentuh lidah sensitifnya, yang masih terasa sakit, tapi tidak seburuk itu lagi.

Setelah meredakan sebagian besar rasa sakitnya, dia teringat tulisan, ''Isaac... Apa yang kau lakukan kali ini?'' Dia meninggalkan dapur dan mulai berjalan lurus menuju kantornya tetapi dihentikan.

''Ayah!'' Mark berlari dari lantai dua ke lantai satu dan berhenti di depan Maxwell.

''Mark, ada apa?'' kata Maxwell dengan hati-hati, berusaha untuk tidak mengiritasi lidah sensitifnya lagi.

''Bisakah aku bermain White Online?'' Dia bertanya dengan mata birunya yang besar berbinar penuh harap.

''Batas usia 13 tahun, maaf nak.'' kata Maxwell dan mengacak-acak rambut Mark, membuatnya berantakan.

''Ayolah!'' Mark berteriak dan menginjak kembali ke atas.

''Apakah ada game VR baru yang akan dipasarkan setelah kesuksesan White Online?'' Tanya Isabella dari ruang tamu.

''Ya,'' kata Maxwell dan mulai berjalan menuju kantornya, ''Aku akan membeli permainan untuk anak-anak!''

Isabella melambaikan tangannya dan berharap Mark akan puas dengan itu, tetapi kemungkinan kecil untuk itu terjadi.

Begitu dia membuka pintu kantornya, dia menutupnya dan langsung pergi ke kursinya.

Setelah duduk di kursi kantor yang nyaman, dia meraih mouse di atas meja dan mengklik dua kali pada postingan tersebut.

Segera, layar berubah, dan mulai menampilkan postingan forum.

Ada deretan teks dan juga tautan video di bawah.

Maxwell mulai membaca teks dengan lantang, ''Kemarin, streamer baru muncul, dengan nama Wraith.

''Pada pandangan pertama, terbukti bahwa dia akan menjadi terkenal dengan satu atau lain cara, tetapi yang mengejutkanku dan ratusan lainnya adalah penggunaan kelas Marksman yang sangat baik!

''Aku harap klip-klip ini menunjukkan daya tarik yang disebut Adventure Streams— Aku dan selusin orang lainnya di stream memutuskan untuk menamainya seperti itu. Orang lain yang menyebut namaku adalah orang-orang bernama Divinity, Tyrant, Sandy, Lynch...

''Tapi, itu hanya satu bagian yang aku ingin kalian lihat, tetapi bagian lainnya adalah bagaimana Wraith menggunakan kelas Marksman melawan Orc dan beberapa Tail Spirit, itu mungkin mengejutkan banyak dari kalian, dan aku ingin semua orang memikirkannya kembali.

''Apakah Marksman benar-benar kelas yang lemah?'' Setelah selesai membacanya dengan keras, Maxwell menarik napas dalam-dalam.

''Nak... Kau membawa badai jika ini benar-benar yang menurutku dia bicarakan.''

*Click* *Click*

Dia menggunakan mouse dan sekali lagi mengklik dua kali pada klip video.

Video dimulai dengan seorang pemuda berambut putih berdiri di atas semacam gunung keunguan, tetapi kemudian kamera bergerak untuk menangkap Kelabang besar di kejauhan!

Selama lima menit berikutnya, video tersebut berisi tentang pertarungan antara Issac dengan tail dan para Orc.

Adegan itu menunjukkan betapa sempurna Isaac bergerak dan menghitung semuanya dengan sempurna, tetapi itu juga menunjukkan penggunaan kelas Marksman yang sempurna.

Klip berakhir setelah Orc terakhir jatuh ke tanah.

Pertarungan itu menunjukkan banyak hal.

Bagaimana Isaac membunuh tail spirit, bagaimana dia dengan mudah mengakali para Orc dan berhasil menggunakan kelas Marksman di Close Quarters.

Semua yang ditampilkan di video membuat banyak orang heboh bahkan gugup.

Pemandangan kelabang raksasa membuat banyak orang pucat ketakutan, tetapi juga melihat seorang pemuda yang sangat tak tertandingi berusaha menghindar membuat banyak orang bersemangat setelah melihatnya bertarung dan menang.

Semua orang di sekitarnya setidaknya dua kali lebih besar darinya, tetapi dia masih berhasil bertahan hidup.

Tidak hanya itu...

Dia berhasil menang!!

Maxwell meninggalkan klip video dengan wajah yang belum pernah dia perlihatkan kepada siapa pun sebelumnya.

Itu adalah wajah takjub.

Dia tidak bisa mempercayai matanya bahwa yang ada di video itu benar-benar putranya!

Anak laki-laki yang sangat dilindungi dan disayang sejak lahir, namun menjadi ekstrim setelah kejadian yang hampir merenggut nyawanya.

Jika seseorang memberitahunya bahwa Isaac bertarung melawan lusinan Orc yang menakutkan dan menang, dia akan menyebut mereka sebagai pembohong.

Tapi, buktinya ada di depannya, dan Maxwell tidak bisa menggambarkan perasaan yang dia rasakan saat ini.

Jantungnya berdebar, tapi dia tidak tahu apakah itu karena gugup atau yang lain.

*BA BUMP*

Tapi, dia tahu perasaan seperti apa yang tumbuh di hatinya.

Perasaan bangga.

Maxwell menyentuh dadanya, di lokasi di mana seharusnya jantungnya berdetak, ''Dia bukan lagi anak-anak...''

Dia memejamkan mata dan tahu masa depan seperti apa yang akan dimiliki Isaac.

Masa depan dimana dia tidak perlu bergantung pada orang tuanya; bukannya berjalan di jalan yang akan penuh dengan kesulitan dan kemunduran, tetapi jalan yang bisa dia jalani dengan bangga dengan kepala tegak.

''Aku memilih yang benar... '' Mulut Maxwell membentuk senyuman kecil dan napas dalam-dalam keluar dari mulutnya, ''Isaac, seberapa jauh kau akan mencapai? Dan... Apakah kau akan menjadi salah satu penyelamat kami?''