Kemewahan serta keindahan yang terlihat tidak membuat seseorang yang berada di sebuah ruangan tersebut bahagia. Raut sedihnya terpampang, menandakan dia benar-benar tak ingin berada di sini.
Hiasan cantik telah memenuhi wajahnya yang kecil nan mulus itu. Dipandangnya sebuah cermin yang ada di hadapannya. Memperhatikan wajahnya yang sudah dipoles dengan sangat cantik, hingga menyebabkannya pangling sendiri dikala menatapnya.
Tapi kembali lagi ke kenyataan. Mengingat bila hari ini adalah hari pernikahannya dengan seseorang yang bertanggung jawab atas kehamilannya, membuat wanita tersebut kembali merunduk. Meneteskan air matanya dengan isakan yang pilu nan juga menyesakkan.
Hari ini mungkin akan menjadi hari yang membahagiakan bagi semua orang. Tapi tidak untuk dirinya. Dia tidak bahagia akan pernikahan ini! Pernikahan ini tidak berdasarkan cinta, melainkan berdasarkan tanggung jawab dari seorang pria yang telah menghamilinya.
Dirinya betul-betul tidak menginginkan hal ini terjadi. Semuanya berjalan begitu saja, hingga menyebabkannya berada di posisi sekarang.
Tangisannya kembali pecah, tatkala mengingat perkataan seseorang yang mungkin tak akan lama lagi menjadi suaminya.
"Jika bukan karena anak yang berada di dalam rahimmu. Aku tidak akan pernah sudi untuk menikahimu!"
Lagipula siapa juga yang mau seperti ini? Dirinya bahkan tak pernah memikirkan untuk berada di posisi sekarang. Tapi takdir sudah menentukan nasibnya melalui hal ini. Menikah dengan seseorang yang tidak pernah dirinya cintai, atau mungkin tak di cintai.
Semuanya berawal dari acara pesta ulang tahun kantornya yang di adakan di sebuah klub malam yang tidak berada jauh dari area kantor. Dia maupun rekan-rekannya yang lain datang karena undangan dari sang atasan.
Awalnya berjalan dengan lancar. Mereka semua bercanda ria dengan aliran musik yang mengalun keras di tengah acara. Bahkan banyak rekan yang berjoget dengan heboh dikarenakan musik yang bergema dengan kencangnya.
Tidak dengan dirinya kala itu hanya bisa memastikan dari jauh, dengan segelas jus di tangannya. Dia tidak pernah sekalipun mencicipi minuman beralkohol dalam merek apapun. Makanya dia meminta kepada bartender untuk memberikannya jus jeruk meski dibalas dengan tawa mengejek dari teman-temannya.
Hingga puncak konfliknya terjadi. Di mana saat itu dirinya hendak pergi ke toilet dikarenakan ingin buang air kecil. Hingga di saat dirinya melewati lorong, dirinya dipertemukan dengan seorang pria yang menggunakan jas hitam tengah berjalan sempoyongan di depannya.
Karena jiwa sosialnya yang tinggi, membuat dirinya pun langsung menghampiri untuk menanyakan kondisinya. Tapi hal buruk terjadi, di mana pria tersebut tiba-tiba menciumnya dengan kasar dan menariknya secara paksa untuk masuk ke sebuah ruangan.
Dia memberontak saat itu, bahkan sebisa mungkin melepaskan ciuman yang begitu menuntut tapi sekaligus memabukkan. Tapi sia-sia saja usahanya, dikarenakan pria tersebut terus menekan tengkuknya dan berakhirlah mereka di atas ranjang dengan kegiatan panas yang tak terelakkan.
Selepas pelepasan mereka kala itu, dirinya menangis kencang. Merutuki nasibnya yang benar-benar sial malam itu. Mahkota yang dirinya jaga dengan susah payah untuk suaminya kelak malah direnggut secara paksa oleh pria tampan yang sekarang ini masih tertidur dengan lelap di sampingnya.
Diperhatikannya wajah pria itu dengan lamat, menyampaikan rasa kecewanya karena telah merenggut keperawanannya secara paksa. Dia kembali menangis, memikirkan nasib ke depannya akan seperti apa. Dirinya takut jika hasil dari kegiatan ini akan menyebabkannya hamil, dan membuatnya di pandang rendah oleh semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LALALALISA
RandomKumpulan cerita oneshoot Lalisa Manoban/L and boys -LALALALISA-