24. Lalalalisa || Dokyeom

810 86 17
                                        

...
..
.

Lalisa as Nada
Dokyeom as Gema

.
..
...

27 Maret 2017, ( Masa ketika SD)

"HAHAHAHAHAHAHA!!!"

Seorang bocah lelaki langsung memasang wajah cemberutnya karena tawa tersebut.

"Jahat banget sih, mulutku jadi kepedasan tahu!" Gerutunya. Menatap gadis perempuan yang ada di depannya dengan jengkel.

Sedangkan gadis kecil tersebut semakin tertawa diposisinya. Terlebih ketika melihat bibir temannya yang memerah.

"Habisnya kamu nakal sih, suka sekali ambil makanan punyaku. Jadinya ku kasih cabe saja biar kamu kapok." Ujarnya dengan senyuman puas.

Bocah lelaki tersebut semakin cemberut.

"Nada jahat. Gema benci sama Nada."

"Apaan sih, kok bilang gitu." Gadis yang bernama Nada itu langsung melunturkan senyumnya. Buru-buru dia mendekat, lalu menekan pipi Gema dari kedua sisi; agar menatap dirinya.

"Nada sayang banget lho sama Gema, tapi kok kenapa kamu malah bilang gitu. Aku jadi sedih dengernya."

Melihat wajah sedih Nada, Gema jadi merasa bersalah. Bocah lelaki itu pun ikut mendekat, lalu tanpa aba-aba mengecup pipi tembam Nada. Nada terkejut, tentu saja. Dengan kedua matanya yang melebar dia menatap Gema yang tersenyum teduh.

"Maaf. Tapi aku nggak beneran benci Nada kok. Kan Nada sahabat terbaik aku..."

"Yaaa~, walaupun kamu nya suka jahil dan pemarah... Tapi aku sangat sayang sama Nada. Nada jangan sedih gitu dong." Ujarnya panjang lebar dengan kedua matanya yang menatap lekat Nada. Nada yang mendengar perkataan itu pun ikut menerbitkan senyumnya.

Sebelum kemudian...

"Kamu bilang aku jahil? Dasar nggak sadar diri!" Gerutunya tidak terima. Lalu berkacak pinggang.

"Padahal yang sering jahil itu kamu lho! Tapi bisa-bisanya malah bilang aku yang sering jahil!" Gema mengaduh kesakitan ketika Nada menjepit hidungnya hingga dirinya kesulitan bernapas.

"Aakkhhh! Sakit Nada. Hidungku bisa kempes nanti kalau kamu jepit kayak gitu!!" Gema terus merengek minta dilepaskan, sedangkan Nada... Gadis itu malah semakin menjepitnya dengan tawa yang sesekali mengalun dari bibirnya.

"Hahahaha, hidung kamu jadi merah banget kayak badut." Ledek Nada setelahnya dengan salah satu jemarinya yang menunjuk hidung Gema. Gema berdecak, lantas memalingkan wajahnya karena merasa kesal.

"Eh, mau ke mana?" Nada langsung mengikuti jejak Gema yang beranjak dari posisinya.

"Mau masuk ke rumah, Gema lapar." Balasnya. Tanpa menoleh ke belakang.

Nada masih mengikuti jejak Gema.

"Kamu pergi bukan karena marah sama aku kan?"

"Itu juga salah satunya." Nada terdiam. Dia menghela napasnya.

"Maaf. Aku kelewatan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LALALALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang