•
•
•Lalisa Manoban as Agaretha
Maknae Line Treasure :
(Kim Doyoung as Devan)
(Haruto as Hanan)
(Park Jeongwoo as Jecko)
(So Junghwan as Jinan)•
•
•PLAK!!
"DASAR ANAK NGGAK BERGUNA! Bagaimana bisa nilaimu jadi anjlok seperti ini hah?!"
Agaretha memegang pipinya yang terasa panas sehabis di tampar oleh Ayahnya. Matanya berembun, terlalu sesak menerima segala perlakuan yang diberikan oleh sosok cinta pertamanya itu hanya karena nilainya yang turun hingga mendapatkan peringkat dua.
Ayahnya itu terlalu terobsesi dengan nomor satu, hingga sering kali menyiksa dirinya jika tak pernah berhasil mendapatkan peringkat satu ataupun nilai yang sempurna.
"JAWAB SIALAN! APA SAJA YANG KAMU LAKUIN SELAMA INI HAH?!"
Tak puas. Pria dewasa itu menarik ujung pakaian milik Agaretha, kemudian secara kasar mendorongnya hingga terjatuh ke lantai dan menendang perutnya tanpa ampun. Bak kesetanan dia terus menyiksa Agaretha tanpa memikirkan kondisi gadis itu yang sudah sangat lemah dalam posisinya.
"Aku membesarkanmu bukan untuk jadi anak yang nggak berguna bodoh!" Bentak Galih-- Ayah dari Agaretha. "Aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk memberikan guru les terbaik untukmu! Tapi kau malah mengecewakanku dengan nilai sialan itu? Dasar anak tidak berguna!"
Agaretha meringis, gadis itu meringkuk dengan memeluk perutnya yang terasa nyeri bagaikan diremas-remas dalam mesin penggiling. Tubuhnya begitu sakit sekarang, hingga untuk berdiri saja mungkin dia tak akan sanggup.
Galih yang melihat keadaan anaknya itu mendecih, dia sangat membenci nasibnya yang harus memiliki anak yang tidak berguna seperti Agaretha. Jika saja mendiang istrinya itu masih ada, mungkin dia akan menyalahkannya karena telah melahirkan Agaretha ke dunia ini.
"Aku tak mau tau! Semester ini kau harus mendapatkan nilai yang sempurna dan kembali meraih juara satu. Jika tidak, maka habis kau di tanganku!"
Tanpa rasa bersalah Galih meninggalkan anaknya itu sendiri di sana. Membiarkan Agaretha termenung dalam kesakitan yang begitu menyiksa. Gadis itu kembali menangis, semakin meringkuk dalam pelukannya sendiri. Dia hanya ingin istirahat saat ini, tanpa berkelut dengan segala rasa sakit atas ucapan ayahnya serta nilainya yang turun.
Karena semua itu hanya dapat membuat mentalnya tertekan semakin dalam, dan jika dia tak dapat menahan diri... Mungkin saja sekarang dia akan nekat untuk mengakhiri hidupnya.
Dia lelah.
Sangat lelah.
Hingga sempat menyalahkan Tuhan yang harus membiarkannya lahir di dalam sebuah keluarga yang bisa dibilang tidak harmonis.
"B-bunda... Retha capek..." Lirih nya semakin meringkuk, terisak semakin keras di sana. "Retha boleh ikut bunda tinggal di sana? Karena sumpah bun, Retha bener-bener tersiksa di sini."
Bundanya meninggal karena penyakit asma yang telah dideritanya dari kecil. Masa terakhir kali sebelum bundanya pergi ialah ketika malam itu Ayah dan Bundanya bertengkar hebat karena Galih ketahuan berselingkuh dengan wanita lain. Padahal saat itu Dinda-- Bundanya sudah menyediakan kejutan untuk sang suami yang berulang tahun. Namun bukan Galih yang terkejut, melainkan Dinda ketika secara langsung melihat suaminya itu datang dengan membawa wanita lain ke rumahnya.
Agaretha yang waktu itu masih kecil hanya bisa diam membisu melihat pertengkaran hebat itu. Hingga di mana Dinda terjatuh karena penyakit asmanya yang kambuh, semua masa kecilnya yang seharusnya bahagia langsung hancur dalam sekejap. Bundanya dinyatakan meninggal dan meninggalkan sosok Agaretha kecil dengan Galih yang semakin saja menggila setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LALALALISA
Ngẫu nhiênKumpulan cerita oneshoot Lalisa Manoban/L and boys -LALALALISA-