GERUTUAN kecil terkuar dari bibir mungilnya ketika lagi-lagi dirinya diacuhkan oleh seorang pria tampan, siswa kebanggaan sekolah yang mendapati gelar sebagai ketua OSIS di sekolahnya. Keano.
Flora. Gadis yang telah bersusah payah menarik perhatian pria itu dengan cara memanggil namanya berulang kali merasa kesal lantaran selalu di cuekin begitu saja, tanpa memikirkan suaranya yang hampir habis dikarenakan meneriakkan nama pria itu tanpa henti.
"KEANOOO!" Pekik Flora lagi, tapi lagi-lagi pria itu tidak ada niatan untuk menjawabnya, dan malah semakin melangkahkan kakinya untuk menjauhi Flora. Flora berdecak kesal, menghentakkan kedua kakinya secara keras di lantai koridor tersebut. Kemudian berlari untuk menyusul Keano yang sebentar lagi akan memasuki ruangan OSIS.
"Ihh, Keano... Gue manggil lo daritadi kenapa nggak nyaut sih?!" Ujar Flora setelah berhasil menggenggam lengan milik Keano. Gadis itu pun secara paksa membalikkan tubuh Keano agar menghadapnya, lalu menubrukkan tubuh pria itu ke dinding, membuat Keano melebarkan bola matanya.
"Lo emang sengaja nggak mau lihat gue apa gimana? Padahal kan gue udah cape-cape teriakin nama lo daritadi! Tapi lo malah jalannn terus, nggak mau berhenti!" Ujarnya berapi-api.
"Kenapa?" Tanya Keano akhirnya. Dia menjauhkan tangan Flora yang saat ini tengah mengukungnya. Padahal tubuh gadis itu jauh lebih kecil darinya, tapi kekuatan tubuhnya bagaikan seorang pria saja.
Flora berkacak pinggang, menatap pria itu dengan amarah. "Tadi pagi kenapa lo nggak jemput gue?"
Keano mengernyit mendengar hal itu.
"Emang lo siapa gue?"
Flora langsung terdiam. Sedikit tertohok akan ucapan Keano yang sialnya adalah kebenaran. Keano bukan siapa-siapanya, tapi Flora begitu menyukainya!
"Gue kan calon pacarnya, Keano..." Balas Flora dengan senyuman manisnya. Dia meraih tangan pria itu, kemudian di letakkannya ke depan dada miliknya.
"Keano bisa ngerasain jantung gue yang lagi deg-deg-an nggak?" Tanyanya absurd. Tapi sungguh, jantungnya itu akan selalu berdetak dengan kencangnya apabila berada di dekat pria itu.
Keano hendak menarik tangannya, tapi langsung di tahan oleh Flora. Pria itu pun menghela napasnya. Terlalu lelah menghadapi sikap gadis yang menyukainya ini.
"Keano mau tahu? Tadi pagi gue kesel banget ngeliat lo yang datang ke sekolah bareng Ayu!" Lapornya dengan bibir yang mengerucut. Tangannya pun semakin mencengkram tangan milik Keano yang masih berada di depan dadanya.
"Rasanya sakittt! Sakit banget hati gue, kayak di tusuk-tusuk sama jarum!" Lanjutnya.
"Emang lo nggak kasian apa sama gue yang cemburu karena ngeliat lo yang lebih deket sama Ayu dibandingkan gue?"
Keano terdiam. Menunggu gadis itu melanjutkan ucapannya.
"Keano tahu kan kalo gue suka sama lo, tapi kenapa Keano nggak pernah suka juga sama gue?"
"Apaan sih Flo, gue nggak ada waktu buat ngelayanin lo... Minggir nggak!"
"NO!" Flora menggeleng dengan cepat. Kemudian menatap Keano dengan lekat. Entah susuk apa yang digunakan oleh pria itu hingga membuatnya sampai sesuka dan segila ini.
"Keano kalo sama Ayu lembut banget... Tapi giliran sama gue, nggak pernah sekalipun lo bicara yang lembut-lembut. Bawaannya pengen marah sama ninggalin terus. Emang gue nggak semenarik itu ya di mata lo?"
Keano berdecak, lalu memandang gadis itu dengan malas. "Lo pikir, cowok mana yang mau sama cewek nakal kek lo?" Jawab Keano membuat Flora terdiam.
"Lo itu udah nakal, bodoh, nggak punya tata krama," Lanjut Keano pedas. "Mana mungkin gue mau sama cewek modelan kayak lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LALALALISA
RandomKumpulan cerita oneshoot Lalisa Manoban/L and boys -LALALALISA-