Lalalalisa || Lee Jeno -Pt. 2-

2.7K 261 8
                                        

Suara deruman motor terdengar memekakkan telinga, memenuhi hampir keseluruhan arena jalanan yang sepi di malam hari ini-- Yang di manfaatkan oleh segerombolan dua geng besar untuk melakukan balapan secara liar. Guna menunjukkan siapa yang paling berkuasa dari kedua geng besar tersebut.

Motor berukuran besar berjejer, memenuhi tiap pinggir jalanan yang lenggang tersebut. Dengan menyisakan tengah jalan yang nantinya di gunakan untuk arena balapan buat ketua geng dari dua kubu yang saling berlawanan.

Salah satu yang menjadi ketua dari kubu tersebut adalah Jeno. Dia, dengan motor kesayangannya telah nampak menunggu di sana dengan beberapa temannya yang menggerombolinya. Membicarakan beberapa hal, terkait strategi yang harus di gunakan dalam melawan musuh mereka. Dikarenakan segerombolan James yang belum juga datang.

"Inget, lo hampir celaka waktu itu Jeno. Dan gue nggak mau kejadian kayak kemarin terulang lagi." Seru Dimas, temannya memberitahu.

"Lo tau bukan, James bukan orang yang bisa lo anggap remeh. Mungkin sekarang dia udah ada rencana buat bikin lo celaka kayak dulu lagi. Dan gue harap lo berhati-hati nanti, jangan sampe lengah." Kini Tama ikut berbicara.

Jeno mengangguk, menerima semua masukan temannya itu ke dalam kepalanya. Dia memang tahu jika James bukanlah musuh yang bisa di anggap remeh. Pria yang sudah bermusuhan dengannya selama beberapa tahun itu memang kerap kali sering melakukan tindakan kecurangan dalam balapan. Bahkan hampir merenggut nyawanya waktu itu, karena James yang diam-diam merusak rem motornya dan menyebabkannya blong. Beruntung dia masih bisa selamat waktu itu, meski harus menahan sakit di sekujur tubuhnya karena benturan keras yang dia dapatkan demi untuk menghentikan laju motornya.

Dia dan James itu musuh bebuyutan yang saling merebut kekuasaan satu sama lain. Tidak ada kata pertemanan di dalam kamus mereka. Sekalinya bermusuhan, akan tetap bermusuhan sampai selamanya. Di tambah lagi akan kedudukan Jeno beserta kubunya yang paling tinggi di jalanan. Membuat James kerap kali merasa iri dan gemar melakukan serangan apapun kepada Jeno agar pria itu tiada.

Seperti satu tahun yang lalu, di mana James memerintah seluruh pasukannya untuk menyerang Jeno yang kala itu tengah melaju sendirian di jalanan yang sepi. Dengan membabi buta, Jeno di hajar hingga babak belur, membuat pria itu kesulitan untuk melawan mereka yang jumlahnya tergolong sangat banyak, hingga memutuskan untuk berlari menghindar.

Dalam keadaan yang luka parah Jeno terus berlari, hingga dewi keberuntungan membantunya dengan mengirimkan seorang gadis yang kala itu adalah Adelina. Gadis itu dengan sigap menyembunyikannya di dalam rumahnya yang kebetulan dekat dengan tempat dirinya di temukan. Dan dari sanalah awal pertemuan dengannya dengan sang gadis bisu bernama Adelina, berujung Jeno yang menjadikan gadis itu sebagai kekasihnya untuk membalas budi kebaikan yang telah dia lakukan untuknya.

Mengenai Adelina, Jeno menghela napas. Ini sudah memasuki bulan kedua selepas hubungannya dan Adelina kandas. Sesuai permintaannya kemarin, gadis itu benar-benar tidak pernah lagi menampakkan wajah di hadapannya. Adelina bagaikan menghilang di telan bumi, tanpa menunjukkan kabar sama sekali... Membuat perasaan Jeno sedikit mengganjal untuk itu.

Sempat-sempat dirinya bertanya kepada teman sekelasnya mengenai keberadaan Adelina belakangan ini yang tak pernah menunjukkan wajahnya. Meskipun harus menelan rasa kecewa karena ketidaktahuan mereka terhadap keberadaan Adelina. Adelina disebutkan tidak pernah lagi masuk sekolah, satu minggu selepas hubungannya dengan dia berakhir. Pria itu merunduk, ketika merasakan rasa sakit yang tak di undang menusuk jantungnya.

Setiap kenangan yang sering mereka lakukan terus terbayang belakangan ini, meski tidak pernah berlandaskan cinta... Jeno mengakui jika dia merasa bahagia apabila di samping Adelina, dan sialnya... Dia baru menyadari hal tersebut sekarang.

LALALALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang