•
•
•Lalisa Manoban/l as Cathlyn
Boo Seungkwan as Vionel•
•
•DENGAN seragam merah putih yang dikenakannya, gadis yang rambutnya telah dikuncir kuda itu melangkah dengan riang melintasi setiap jalanan perumahan di pagi hari. Sesekali gadis itu berjingkat-jingkat kecil sembari menyanyikan lagu anak yang terkenal di masanya. Hingga di mana kaki mungilnya yang terbalut sepatu warna hitam itu berhenti di depan sebuah pagar rumah yang cukup tinggi, dia langsung saja mendongakkan kepalanya dan...
"VIONEL, AYO BERANGKAT SEKOLAH!" Teriaknya teramat menggelegar untuk suasana pagi hari yang cukup damai. Seorang pria dewasa yang berjaga di dalam pagar rumah itupun spontan bangun dari posisinya dan mendekati sosok bocah perempuan yang terlihat menor dengan bedak putih.
"Eh, dek Cathlyn..." Ujar satpam tersebut, lalu membukakan pintu pagar tersebut agar Cathlyn bisa dengan mudah masuk ke dalam.
"Vionel nya mana om?" Tanya gadis kecil itu.
"Masih di dalam sepertinya dek, lagi makan."
Cathlyn berdecak kesal, lalu dengan langkah tergesa-gesa dia masuk ke dalam rumah mewah itu. Tas minions-nya yang berwarna kuning itu sesekali dia eratkan ketika tanpa sengaja melorot dari bahunya. Dan setibanya dia di ruang tamu, dia melirik sekitar. Hingga mata bulatnya menemukan presensi Vionel yang sekarang ini tengah makan sembari rambutnya di sisir oleh sang ibu.
"VIONEL! AYO PERGI KE SEKOLAH! INI UDAH TELAT!!!" Pekiknya murka membuat bocah laki-laki yang tengah makan itu tersedak.
"Ya ampun, Cathlyn... Baru jam berapa ini, kok cepet banget datangnya?" Ibu Vionel-- Linda langsung mengalihkan pandangannya ke arah Cathlyn yang terlihat marah. Lalu memberikan segelas air kepada Vionel yang masih terbatuk-batuk di tempat.
"Begini tante, hari ini tuh Cathlyn sama Vionel ada jadwal piket. Maka dari itu kami harus dateng cepet ke sekolah." Ujar gadis manis itu, lalu ikut duduk di kursi makan. Matanya itu pun memperhatikan Vionel yang nampak di manja-manja oleh sang ibu.
"Udah besar juga kok masih dipupurin, pupuran sendiri dong." Ledek gadis itu ke arah Vionel yang mengerucutkan bibirnya. Linda tertawa kecil, lalu menatap Cathlyn yang kini mengambil segelas susu milik Vionel.
"Mamaaaa, susu Vionel di ambil Cathlyn..." Rengek Vionel mau menangis. Sedangkan si pelaku malah memeletkan lidahnya sembari tertawa mengejek ke arah bocah lelaki itu.
"Dasar cengeng," Ujar Cathlyn, memasang wajah mengejeknya.
"AKU NGGAK CENGENG YAA!" Vionel langsung membela diri dengan memelototkan matanya ke arah Cathlyn.
Cathlyn mencibir. "Nyenyenye, hahaha."
"Udah, udah... Nggak baik pagi-pagi ribut." Linda menengahi pertengkaran di antara kedua bocah berumur 10 tahun itu. Dia kemudian mengambilkan kembali segelas susu putih lalu memberikannya ke Vionel.
"Susu punya abang di kulkas kan masih banyak, jadi nggak boleh pelit." Ujar Linda sembari mengusap rambut putranya itu.
Cathlyn mengangguk. "Jadi orang pelit itu, kata bu guru kuburannya bakal sempit. Mau kuburanmu jadi sempit?"

KAMU SEDANG MEMBACA
LALALALISA
De TodoKumpulan cerita oneshoot Lalisa Manoban/L and boys -LALALALISA-