08. Lalalalisa || Lee Taeyong

1.3K 136 6
                                    

-
-
-
Lalisa Manoban/l as Kiera
• Lee Taeyong as Kenan •
-
-
-

"Ma, Kiera izin keluar sebentar ya?"

"Mau ke mana?" Tanya seorang wanita berumur empat puluhan kepada putrinya yang melewati ruang tamu.

Kiera berhenti sebentar, melirik Mamanya yang saat ini tengah asik menonton televisi. "Mau beli nasi goreng."

"Emang ada?"

Kiera nampak mengingat. "Setahu Kiera ada sih ma di depan simpang komplek sana."

Mama Kiera yang bernama Kiana mengangguk. "Ya, udah... Hati-hati, ini udah malem soalnya."

"Oke, ma." Dengan hoodie berwarna kuning dengan celana tidur bergambar minion miliknya, Kiera dengan mantap melangkahkan kakinya untuk keluar dari rumahnya. Demi untuk membeli sesuap nasi goreng yang tengah di idam-idamkannya.

Kiera dan Mamanya baru pindah ke komplek perumahan ini seminggu yang lalu. Kiera yang belum terlalu fasih akan jalanan komplek perumahan ini pun mencoba mengingat-ngingat letak penjual nasi goreng yang sempat dirinya lihat melalui kaca mobil saat pulang sekolah sore tadi. Seingatnya sih di depan komplek sana, tapi coba lihat dulu aja... Siapa tahu penjualnya pindah atau nggak masih di tempat.

Kondisi komplek yang sedikit sepi malam ini sedikit membuat nyali Kiera menciut, karena sebenarnya gadis itu takut sama jalanan atau tempat yang sepi. Tapi karena keinginannya yang ingin makan nasi goreng, di tahannya lah rasa takutnya itu. Demi nasi goreng, Kiera siap dah.

Daripada kelaparan kan, mending diberaniin aja.

Sebenarnya sih Kiera sudah makan malam tadi bersama mamanya, cuma ya karena perutnya perut karet, jadinya beberapa jam kemudian sudah laper lagi. Tapi walaupun gitu, timbangannya nggak pernah sekalipun berubah. Paling nggak berat badannya bertambah sebanyak satu kilo atau nggak dua kilo. Entah karena cacingan atau emang sudah takdirnya jika tubuhnya ini bakalan tetap kecil meskipun makan banyak.

Kiera berhenti sebentar, melirik ke sekitaran komplek yang tidak menampakkan aktivitas sama sekali. Sudah seperti di perumahan hantu saja, pikirnya. Padahal malam belum terlalu larut, tapi suasana di komplek ini sudah sepi sekali. Bahkan suara jangkrik sampai terdengar di telinganya.

Gadis itu bergidik ngeri, kemudian kembali melangkahkan kakinya dengan pasti. Menelusuri tiap komplek yang dipenuhi dengan perumahan-perumahan tinggi. Hingga pencapaiannya berhasil, ketika mendapati kedai nasi goreng yang berada tepat di simpang komplek 'Permata Bunda' ini.

"Nah, bener kan ada..." Ujarnya riang. Dengan semangat dia berlari ke arah kedai nasi goreng yang terlihat sedikit rame itu.

"Bang~, nasi goreng ampelanya satu ya." Kiera langsung mengucapkan pesanannya setiba di samping penjual yang tengah sibuk menyajikan nasi goreng ke dalam piring.

"Makan sini?"

"Nggak bang, bungkus aja."

"Tunggu sebentar ya, mbak."

"Oke."

Kiera pun memilih duduk di salah satu bangku yang ada di sana sembari menunggu makanannya siap. Jujur aja nih, Kiera sedikit lega ketika melihat tempat nasi goreng ini rame. Tidak seperti dugaannya yang sepi seperti area komplek perumahannya tadi. Ya wajar aja sih, tempatnya juga berada di persimpangan jalan yang di mana banyak kendaraan yang lewat.

Sesekali dia menggaruk kakinya yang gatal karena digigit nyamuk. Padahal sudah pakai celana panjang, tapi kok masih bisa aja tuh nyamuk gigit. Mana nyamuknya besar-besar lagi, kayak nyamuk hutan.

LALALALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang