Part 18

164 9 0
                                    


Nangis sejadi jadinya Jihan melihat kondisi Raffi kali ini walaupun tidak ada Raffi lagi dihati nya tapi tetap saja dia tak tega kalau ada korban cuma karena dirinya dan Dilan. Viola cs semakin menjadi jadi menyudutkan Jihan cs.

" coba di dunia ini gaada lo mungkin Raffi gak bakal kayak gini " ketus Viola

" cukup vio jangan memperkeruh suasana " bentak Dilan, tak bisa menahan amarah nya jika ada yang berani menyudutkan Jihan
" dil kamu lagian ngapain sih sama dia cewek gak guna udah gitu bikin Raffi masuk rumah sakit " ucap Viola mulai mengatur atur Dilan
" heh emang lo siapa ngatur ngatur Dilan buat deketin Jihan " bentak Fikri
" dasar cewe alay lo semua " cibir Nara
" ngomong apa lo barusan lo ngatain kita alay yang ada kalian yang alay " balas Mouza
" Mouza gua capek sama lo yang tingkah nya Kekanak Kanakan " marah Fikri
" tapi kan ak" ucap Mouza ingin memberikan alasan cuma terpotong oleh Fikri
" gua gak mau denger omongan lo lagi mulai detik ini gua benci sama lo " ketus Fikri
" kamu gak benci kan sama aku " tanya Aurora
" gua juga benci sama lo " Jawab Gilang dengan muka jutek nya

Dilan keluar sebentar untuk membeli es , pas dilan sedang menunggu rupanya Penyihir jahat mau melakukan sesuatu pada es tersebut. Ternyata Penyihir jahat menginginkan orang yang minum es tersebut lidahnya melepuh sampai tewas. Dilan menghubungi saudaranya untuk datang ke Cafe karena ingin menghentikan aksi keji Penyihir jahat. Pesanan Dilan sudah datang bertepatan dengan datang nya Fikri dan Gilang.

" eh itu tante Alana kan " ucap Gilang
" Iya dia kenapa ya kok kayak kepanasan sih padahal minum es " heran Fikri
" ini ulah Penyihir jahat " ucap Dilan bikin saudaranya kesal mendengar nya
" gak ada capek nya ya tuh Penyihir buat jahat rasanya pengen gua remes tuh mukanya " dumel Fikri
" ngedumel mulu lo fik " ucap Gilang capek denger ocehan Fikri
" kita harus hentikan ini semua takutnya setiap orang yang minum es di cafe ini lidahnya pada melepuh " titah Dilan

Dilan mencari cara mendingin kan es yang ada di cafe tersebut tapi tak bisa sampai akhirnya Jihan cs mampir ke cafe tersebut sehabis pulang dari rumah sakit. Jihan memesan es , Nara memesan makanan dan Melody hanya diam saja karena dia sudah kenyang. Dilan panik melihat Jihan meminum es tersebut. Dan benar ketakutan dilan menjadi kenyataan dimana Mulut Jihan melepuh.

" lo gapapa " tanya Dilan khawatir
" kok es nya panas sih " heran Jihan
" biar gua jelasin nanti yang penting sekarang lo ikut gua " ucap Dilan mengkhawatirkan lidah Jihan

Dilan membuka laptop dan mencari tahu kenapa es tersebut bisa panas ternyata benar dugaan nya Penyihir jahat yang sudah bikin ini semua. Cuma Dilan bingung cara menjelaskan nya bagaimana ke Jihan yang ditakuti adalah Jihan marah pada Dilan kalau semisalnya Jihan tahu selama ini Dilan bohong tentang jati dirinya yang sebenarnya. Kemudian Nara mengabarkan kalau Raffi tidak selamat. Terkejut itulah yang dirasakan oleh Jihan tak terasa ternyata orang yang dulu selalu ada untuknya pergi meninggalkan dirinya untuk selama lamanya.

" dil Raffi meninggal , dil gua belum sempet lho minta maaf ke dia " ucap Jihan sedih kehilangan mantannya
" lo tenang ya Raffi gak suka lihat lo sedih " ucap Dilan menyenderkan kepala Jihan ke Bahunya
" coba aja Raffi kemarin gak dateng kerumah Nara pasti ini gak mungkin terjadi " sesal Jihan

Dilan tidak bisa tinggal diam atas kelakuan kejam Penyihir jahat lama lama kalau didiemin makin menjadi jadi. Dilan terpaksa harus memusnahkan Penyihir jahat lewat mamihnya karena kelemahan Penyihir jahat itu pada mamihnya. Tak berselang lama ada Penyihir jahat muncul kembali dengan menyiram Dilan menggunakan air dingin karena itu salah satu kelemahan Dilan dan Fikri.

" argggh , han tolongin gua dingin " ringis Dilan, badannya terasa lemas
" lo gapapa kan , oh ya gua heran padahal kan lo disiram pake air dingin doang lho kok jadi lemah sih " kepo  Jihan
" gua dan Fikri lemah sama air dingin " jawab Dilan dengan lantang
" btw kenapa lo lemah sama air dingin " tanya Jihan

Tidak sempat menjawab Dilan memejamkan matanya karena dia sudah tidak kuat. Fikri lewat dekat situ panik melihat kondisi saudaranya. Fikri mencoba mengoyang goyang kan badan Dilan tapi tetep tidak bangun Fikri merasakan seperti ada air dingin menempel ditubuh Dilan.

" fik tolong dilan " mohon Jihan
" lo masuk ke mobil biar kita bawa Dilan ke rumah " titah Fikri

Di mobil Fikri terlihat ada Nara mengapa ada Nara , karena kebetulan Nara tadi dirumah sakit tidak ada tenan untuk pulang jadi Fikri menawarkan tumpangan untuk Nara, Fikri kasian sama Nara kalau harus pulang sendiri apalagi Nara perempuan tidak baik pulang sendiri harus ditemani.

Skip Rumah Trio Blue Moon

Pas sampai Beatrix Terkejut sejadi jadinya pas melihat anaknya pulang dalam kondisi tak sadarkan diri. Beatrix mempersilahkan Fikri untuk membawa Dilan ke kamarnya. Dilan sudah sadarkan diri setelah dibawa kekamar mamihnya karena kamar mamihnya dilan hangat jadi pas untuk menghangatkan badan Dilan habis terkena air dingin.

" kok bisa dilan kenak air dingin " tanya Beatrix
" jadi gini tan tadi aku sama Dilan lagi ditaman trus ada yang nyiram Dilan pakek air dingin , trus yang nyiram itu berprawakan item semua " jelas Jihan
" Pradipta Mahendra Awas ya kamu " Batin Beatrix

Beatrix keluar kamar diikuti oleh Fikri, Beatrix menginfokan kalau Penyihir jahat benar benar harus dimusnahkan karena tak baik kalau Penyihir jahat masih ada di bumi. Lebih baik Beatrix suruh trio blue moon cepat cepat singkirkan Penyihir jahat biar bumi aman dari kejahatan.

" ini ada apa kok ribut ribut " kepo Alfan
" gak pih aku, Dilan dan Gilang Mau singkirkan Penyihir Jahat biar gaada korban lagi pih " ucap Fikri lelah terhadap perbuatan Penyihir jahat yang merugikan
" papih sih setuju tapi mamih kamu , kan gitu gitu itu mantan mamih kamu " polos Alfan, Alfan tak sadar disitu ada Fikri
" jadi Penyihir jahat itu mantan mamih " kaget Fikri
" Iya sayang tapi mamih mau kamu singkirkan dia mamih gapapa kok " ucap Beatrix ikhlas kalau Penyihir jahat yang merupakan mantan nya dimusnahkan

Fikri menjadi bimbang untuk memusnahkan Penyihir jahat disisi lain dia ingin kejahatan hilang disisi lain dia tidak ingin melihat mamih nya sedih. Fikri tahu kalau mamih dan papihnya dijodohkan bukan saling cinta maka dari itu Fikri tak tega kalau harus menghilangkan Penyihir jahat dari muka bumi ini.

" mamih gapapa kok kalo kamu musnahkan Penyihir jahat " tegar Beatrix
" aku gak mau tar mamih sedih lagi " tolak Fikri, mengerti perasaan mamih nya kalau ia bunuh Penyihir jahat

Sekali lagi mamih Beatrix beri pengertian bahwa sekarang mamih Beatrix sudah mulai bisa buka hati untuk papih Alfan, sehingga Mamih Beatrix rela kalau Penyihir jahat dimusnahkan untuk keamanan bumi ini.

" emang kamu gamau lihat bumi aman " tanya Beatrix memastikan
" mau lah mih " jawab Fikri
" Yaudah singkirkan Penyihir jahat mamih udah lupain dia kok " pinta Beatrix

" Ok " balas Fikri







Tunggu Kelanjutan Wattpad Ini Ya Guys

Blue Moon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang