Part 29

169 7 0
                                    

Gilang melamun sambil memainkan gitar kesayangan nya , Gilang mikirin tentang hubungan papihnya dengan mamih Beatrix, dia tidak mau hubungan mamih Beatrix dan papihnya hancur cuma karena Pradipta Mahendra Gilang masih sangat membenci Pradipta Mahendra baginya Pradipta Mahendra adalah Penyihir jahat yang ingin merusak keluarga padahal papihnya sendiri yang ingin menghancurkan bumi serta isinya.

Gilang melempar kertas yang sudah ia tulis tentang kebencian nya pada Pradipta Mahendra " gua benci lo Penyihir jahat gara gara lo gua jadi asing sama Fikri Dilan " dengus Gilang

Dilan mencoba kasih pengarahan ke Gilang kalau Pradipta Mahendra tak sejahat itu " lo sadar gak sih yang bikin kita kayak gini papih lang " ungkap Dilan

Gilang menatap tajam Dilan sekaligus Gilang kecewa sama Dilan yang terus terusan bela Pradipta Mahendra, Gilang belum tahu apa apa tentang keburukan papihnya jadi dia masih menganggap Pradipta Mahendra itu sebagai Penyihir padahal aslinya yang ingin menguasai bumi adalah papihnya sendiri.

Emosi Fikri tak bisa ditahan melihat sifat keras kepala Gilang yang masih yakin Pradipta Mahendra itu Penyihir jahat " Gilang plis jangan terlalu bodoh cuma gara gara liat muka polos papih sadar Lang kalo papih jahat PAPIH JAHAT!!!!!!!!  " murka Fikri

Dilan berusaha untuk jadi penengah antara mereka sudah biasa kalau Dilan jadi penengah " udah gausah ribut kalian itu kayak anak kecil gak bisa apa diomongin dengan kepala dingin " bentak Dilan

Dilan sudah capek sekali pada adik adiknya terutama sama Gilang yang keras kepala nya minta ampun dari dulu Gilang selalu bersifat keras kepala, ditambah lagi Fikri yang emosional jadi Dilan pusing lebih baik ia curhat ke Jihan. Pas kerumah Jihan tak ada orang Dilan tahu tempat favorit mana yang pernah Jihan datangin Dilan kesana ternyata benar Jihan ada disana.

Dilan mau mengagetkan Jihan dengan kedatangan nya , Jihan tahunya Dilan sedang sibuk jadi Dilan mau menyupreskan Jihan dengan ia membawa bunga mawar kesukaannya.

Jihan lagi asik mengayunkan ayunan nya sambil melamun galau karena Dilan sedang sibuk tiba tiba harus dikagetkan oleh kedatangan Dilan. Awalnya Jihan benar benar kaget karena Dilan bilangnya dia sibuk tidak ada waktu untuk bucin dengannya.

Jihan tak percaya yang ada dihadapan nya adalah Dilan " ini beneran kamu  " heran Jihan

Dilan tersenyum melihat ekspresi Wajah Jihan " Iya ini beneran aku kok " balas Dilan

Jihan masih tak percaya, Jihan pikir dia lagi halu karena Jihan sedang merindukan sosok Dilan " gak mungkin ini pasti halu " kata Jihan

Plakkk 

Jihan pun menampar Dilan baginya Dilan tak mungkin ada disini " kok aku ditampar sih " ringis Dilan

Jihan memarahi Dilan yang baginya itu hanya haluan dia saja karena sedang merindukan sosok Dilan " makanya jangan suka muncul dibayangan orang sana sana bikin orang tambah kangen aja " usir Jihan

Dilan menerangkan kalau dia beneran Dilan bukan haluan Jihan " apaan sih kalo gini gausah deh aku kemari " sesal Dilan

Jihan memastikan lagi kalo ini beneran Dilan atau bukan dengan cara mengelus wajah nya " ini beneran kamu , omg " tutur Jihan

Dilan menunjukkan bunga yang ingin dia kasih ke Jihan " tadinya aku mau kasih bunga ini tapi kamu nampar aku , gak jadi deh aku kasih ke kamu " lanjut Dilan

Blue Moon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang