Jihan merenungkan nasib hubungan nya bersama Dilan. Ia tak mau hubungan nya kandas begitu saja karena Dilan pergi menyusul Raffi sudah cukup Raffi saja yang meninggalkan nya jangan sampai Dilan. Kalau hal itu sampai terjadi tidak kebayang hancur nya Jihan seperti apa. Rasa Sayang Jihan ke Dilan lebih dari rasa sayang Jihan untuk Raffi dulu.Dokter menanyakan soal donor darah kepada semua orang yang menunggu Dilan dan Fikri " apa ada darah yang sama , sama pasien kalo ada tolong hubungi saya " tanya Dokter
Jihan merasa darah nya sama dengan Dilan pun angkat tangan untuk melakukan transfusi" saya dok kebetulan darah saya sama " jawab Jihan
Nara diam seperti orang merasa bersalah karena darahnya tak sama dengan Fikri. Nara bersedih di kondisi Fikri yang sekarat dia tidak bisa membantu apa apa untuk Fikri. Tiba tiba datang orang misterius yang menawarkan donor darah untuk Fikri. Orang itu merahasiakan identitas nya karena takut ketahuan Alfan Clin Federico.
Orang misterius itu pergi ke ruang transfusi untuk cepat cepat menolong nyawa Fikri. Orang misterius itu melihat Jihan. Orang misterius itu heran kenapa darah Dilan dan Jihan bisa sama bukannya Jihan itu manusia sedangkan Dilan itu anak terpilih yang mempunyai kekuatan lahir pada fenomena blue moon.
Orang misterius itu mencari tahu lebih dalam setelah orang misterius itu cari tahu ternyata Jihan juga lahir di fenomena blue moon tapi sangat disayangkan Jihan tidak mempunyai kekuatan seperti Dilan, Fikri dan Gilang.
Pas Jihan balik ketemen temen nya ia malah ditanya Nara " kok lo bisa donorin darah buat anak terpilih lo kan bukan anak terpilih " tanya Nara
Jihan mulai menjelaskan nya ke Nara daripada Nara tahu dari mulut orang " Ok gua mau kasih tau lo kalo gua anak yang lahir pada fenomena blue moon , tapi sayangnya gua gak punya kekuatan kayak mereka nah makanya gua bisa donorin darah gua buat Dilan " terang Jihan
Orang misterius itu mengendap endap keluar rumah sakit takut ketahuan Alfan. Orang misterius itu membuka maskernya ditempat yang aman ternyata orang misterius yang menolong nyawa Fikri adalah Pradipta Mahendra. Pas Dipta mau balik badan tiba tiba ada Beatrix yang sedang membuntuti nya sejak tadi.
Beatrix tersenyum akan pengorbanan seorang ayah untuk anaknya " makasih ya dip kamu udah mau nyelamatin anak kamu sendiri " ucap Beatrix
Momen itu pun dilihat Arlan Erlan, Arlan Erlan dengan cepat langsung mengadu pada Alfan. Alfan mendengar hal itu hatinya seperti diseset sama pisau. Alfan berencana segera menyingkirkan Dipta beserta anak anaknya.Alfan tertawa puas layaknya orang gila " lihat saja kamu dipta saya akan hancurin hidup kamu " kata Alfan
Alfan bergegas ke tempat yang sudah di share lock Arlan Erlan. Alfan ingin menghancurkan Dipta secara perlahan lahan , niat Alfan adalah menghancurkan cafe yang dimiliki Dipta karena itu salah satu cara bikin Dipta berfikir keras dan akhirnya penyakit leukimia Dipta kambuh.
Arlan Erlan punya rencana baru untuk menghancurkan trio blue moon " gimana kalo aku deketin Jihan pasti si Dilan cemburu secara kan Dilan bucin banget ke Jihan " usul Arlan Erlan
Alfan menyetujui saran dari mereka " om suka nih punya anak buah kayak kalian pintar pintar semua " puji Alfan
Dipta mendengar suara Alfan secepatnya ia dan Beatrix berlindung takut Alfan berbuat nekad lagi. Dipta juga ingin menutupi rasa sakit nya pada Beatrix , penyakit Dipta akan kambuh bila ia berkelahi dengan seseorang.
Beatrix mulai merasakan nyaman didekat Dipta lagi , perasaan di masa lalu kini terulang kembali " eh ini perasaan gua kenapa jadi begini sih " batin Beatrix
Sakit kepala mulai terasa dikepala Dipta , Dipta mulai panik dan melarikan diri dari Beatrix Khawatir kalau sampai Beatrix tahu yang ada Beatrix malah memikirkan dirinya bukan tentang cara melumpuhkan kejahatan. Dipta tak ingin kejahatan terus bangkit ia mau kejahatan segera musnah dari bumi agar kehidupan bisa berjalan lancar tanpa kejahatan.
Beatrix menghampiri Dipta yang gelagat nya mencurigakan seperti sedang menyembunyikan sesuatu " dip kamu sakit " cemas Beatrix
Dipta pura pura baik baik saja padahal lagi merasakan sakit dikepala nya " aku gapapa kok gimana keadaan anak anak baik kan " elak Dipta
Beatrix pun mengalihkan topiknya ke Dilan dan Fikri " Dilan sama Fikri ada dirumah sakit " jawab Beatrix
Dipta terkejut sampai hidungnya keluar darah lagi. Dipta buru buru elap darahnya agar tak ketahuan Beatrix. Tapi sayangnya Beatrix curiga pada Dipta pikiran Beatrix Dipta menyembunyikan sesuatu yang penting darinya.
Arlan Erlan muncul disaat momen menegangkan " hai kalian sedang apa kalian disini kawan " sapa Arlan Erlan
Dipta garuk garuk kepala tanda muak sama Arlan Erlan yang setiap hari muncul di momen menegangkan " bisa gak sih gausah muncul dulu resek banget " gerutu Dipta
Beatrix hanya tertawa melihat kelakuan si kembar. Aslinya sih karakter kembar ini lucu tapi sangat disayangkan si kembar harus berpihak pada kegelapan atau kejahatan. Dipta dan Beatrix percepat langkah mereka supaya tidak berlama lama sama Arlan Erlan. Sudah pasti habis bertemu pasti Arlan Erlan mengadu ke Alfan itulah yang ditakuti oleh Dipta. Bisa bisa Alfan tahu keberadaan nya bersama Beatrix.
Dipta takut karena ia tidak punya Power lagi untuk melawan Alfan berbeda dengan dahulu " aku takut Arlan Erlan ngadu ke bebeb kamu " goda Dipta
Beatrix rasanya pengen muntah " dia bukan bebeb aku lagi ya " ketus Beatrix
Dipta masih demen godain Beatrix karena ini momen yang ia rindukan " cie cie ayang Alfan kiw kiw kiw " goda Dipta
Beatrix bete sama Dipta yang terus terusan menggoda dirinya " kamu mau berhenti ledekin aku atau aku ngambek " ancam Beatrix
" Iya iya ampun suhu " pasrah Dipta
Gilang dan Melody memantau Dipta dari jauh ternyata dugaan Gilang Benar kalau ada asap hitam yang mengikuti Dipta. Gilang segera menghentikan asap hitam itu , Gilang tahu sumber asap hitam itu dari papihnya yang ingin menyingkirkan Dipta karena Alfan kesal semakin hari semakin dekat saja Dipta dan Beatrix.
Gilang mendorong tubuh Dipta yang mau disegel lagi sama asap hitam " kabur om ini bahaya , om bawa mamih ketempat yang aman sama Melody juga " titah Gilang
Gilang menghadapi asap hitam itu sendirian. Walau agak kualahan, Gilang harus berjuang demi keselamatan Beatrix dan Dipta. Gilang kasih skil 1 terlebih dahulu dengan cara menyetrum papihnya agak berat sih Gilang menyerang papihnya tapi ini demi kebaikan. Lalu berikan skil 2 dari kekuatan petir nya disitu Alfan sudah kualahan. Lanjut tanpa aba aba Gilang pun berikan ulti untuk papihnya alhasil papihnya pingsan akibat disamber petir sama anaknya sendiri.
Gilang tidak enak hati pada papihnya " Maafin aku ya pih , aku sengaja lakuin ini demi kebaikan Gilang juga gak bermaksud ingin celakai papih Gilang mau papih sadar akan kejahatan yang papih lakukan " lirih Gilang
Dipta terharu melihat Gilang segitu sayangnya ke papihnya " aku gak tega sama Gilang " ujar Dipta
" sama aku juga , Gilang itu anaknya ceria lho dulu dia berubah jadi sosok penyedih gara gara papihnya besok aku bakalan ajak Gilang tinggal sama aku lagi aku gak tega lihat dia terpuruk mulu " tekad Beatrix
Melody terkagum kagum sama perilaku adil yang dimiliki Beatrix " walaupun Gilang bukan anak kandung tante Beatrix, tapi tante Beatrix masih sayang ke Gilang good job deh tante " puji Melody
" makasih juga buat kamu yang selalu ada buat Gilang anak tante " ucap Beatrix
" sama sama tan " balas Melody
Sampai segini dulu ya ceritanya tunggu Kelanjutan Wattpad Ini Ya Guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Moon
Novela JuvenilMengkisahkan tiga anak yang lahir pas fenomena bulan biru itulah yang menyebabkan anak anak itu disebut anak anak terpilih untuk memberantas kejahatan dan juga anak anak tersebut diamanahin untuk menjaga orang orang yang mau menebarkan kebaikan dari...