93. Rain

171 27 12
                                    

(Y/N) POV

 Aku...tidak tahu harus berkata apa...Tapi...aku mengalami yaaa hal yang cukup aneh. Kalau gua cerita nanti dikira gila atau halu. Kejadian masuk ke film yang hampir merengut nyawa, ketemu sama si Itado-eh bukan...sebut saja...setan. Setelah itu, aku hanya tersenyum saja seperti tidak terjadi apa apa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Persetan dengan tidak terjadi apa apa"

Kugisaki : (Y/N)!

(Y/N) : Ah!

 Tidak seharusnya aku melamun. "tidak apa kok" adalah kata dimana poker face ku mulai aktif. Aku hanya tidak ingin membuat temanku khawatir. Aku selalu ketawa seperti biasanya hanya agar tidak membuat sekitarku ketawa. Dan juga...ada hal yang aneh terjadi padaku. Yaitu aku selalu bermimpi tentang gadis yang menyerupaiku terus dan...yang paling aneh dia sudah tidak pernah muncul lagi. Mau heran cuma aku aggap saja tidak pernah terjadi. Ah! hujan mulai turun dengan deras...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

 keseharian sekolah yang seperti biasa diiringi hujan deras dengan tidak mendukung. Parahnya kenapa guru tematik selalu hadir sih? Padahal hujannya deras audubillah. Dahlah, aku tidak peduli. Hm? Aku tidak tahu apa ini hanya perasaanku saja atau Itadori kenapa melirik ke arahku terus!?...Aku melihat ke samping dan menyadari bahwa teman kelas disampingku ini cantik. Aku pun membuang napas lega karena berpikir bahwa Itadori melirik terus teman sebelahku. Aku tidak tahu tetapi rasanya ada yang salah dalam pikiranku...Salah? Apanya yang salah? Emang betul, soalnya aku tidak terlalu menarik dan tomboy. Tidak ada cowok yang bakal tertarik dengan cewek tomboy seperti ku.

 Bel pulangan telah berbunyi dan sayangnya masih hujan deras. Aku pun duduk bosan di kelas menunggu hujan untuk berhenti. Tetapi, karena suhunya dingin begini, aku terpaksa membeli salome goreng seberang jalan. Aku pun pergi meninggalkan tasku dan otw ke salome hangat. Aku mengangkat tanganku untuk melindungi mataku dan sayangnya seragamku basah kuyup. Saat itu, aku tidak menyadari ada motor yang melaju kencang. Aku tidak sempet menghindar dari kecepatan motor tersebut. Tetapi, seketika ada yang menarik tanganku dan syukurlah aku terselamatkan. Aku membuang napas lega dan berteriak ke motor yang lewat itu.

(Y/N) : "WEH 4NJNG! COBA PELAN PELAN!"

 Meskipun aku berteriak, motor itu sudah jauh. Aku berbalik karena ingin berterima kasih. Aku terkejut karena orang tersebut adalah Itadori. Aku tidak tahu harus berkata apa, tetapi karena hujan deras aku pun menarik tangannya dan mencari tempat untuk berteduh. Kita berakhir berteduhan di bawah warung yang sudah tutup. Di situasi yang hujannya deras, tidak ada satu pun dari kita berbicara. Saat aku melirik ke Itadori, aku menyadari bahwa ia seperti sedih sambil melihat ke atas. Aku ingin berbicara tetapi aku tidak tahu mau bicara apa. Saat aku masih meliriknya, Itadori melirik ke arahku yang membuatku reflek melihat ke arah lain. Saat itu, aku malah bersin dan membuat hidungku keluar banyak ingus. Jijik? Yap. Aku mengelap dengan cepat karena dilihatin oleh Itadori dan berpikir dia sedang ketawa. Tetapi, daripada itu...ia malah mengasihkan ku jaket dan...dipakaikan ke aku?! What?! Kayak di anime romance saja.

In The World Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang