Chapter 12

3.2K 335 8
                                    

Jenlisa Apartement

Setelah kegiatan panas mereka, Jenlisa sedang berpelukan dibalik selimut. Jennie sangat betah dengan bau Lisa, yang menurutnya menenangkan, sementara Lisa tak henti-hentinya menciumi pucuk kepala Jennie, wangi strawberry shampoo Jennie memabukkan. Hanya hal sederhana seperti ini saja membuat mereka bahagia dan lupa waktu, bahkan mereka juga lupa makan, padahal cacing-cacing didalam perut sudah memulai demo.

"Kriukkk...."

"Sayang aku laper..." Kata Jennie manja.

"Hahaha...imut banget sih bayi aku,,, perutnya sampai bunyi"

Lisa segera melepaskan pelukan mereka, dikecupnya pucuk kepala Jennie sebelum beranjak dari tempat tidur. Lisa segera memakai pakaiannya dan meninggalkan kamar mereka menuju dapur.

Setelah Lisa pergi dari kamar mereka, Jennie segera beranjak dan memakai bajunya juga, segera menyusul Lisanya ke dapur.

"Loh..sayang, tunggu dikamar aja"

"Ngga papa Lili, kita makan disini aja" Jennie segera menarik kursi meja makan dan duduk dengan tenang, tangannya jadi tumpuan pipi mandunya, matanya tak lepas dari kekasihnya.

"Lili masak apa tadi?"

"Ini..." Satu mangkok tom yang sudah tersaji dihadapan Jennie.

"Hati-hati panas" tambah Lisa.

"Sejak kapan?" Mata Jennie berbinar seperti mendapatkan jackpot karena akhirnya kekasihnya memasak dengan sempurna.

"Kemarin pas di Thailand, aku kursus sebentar sama Papa, khusus buat kamu" Lisa menarik kursi tepat didepan Jennie, sekarang mereka duduk berhadapan.

"Hmm...enak banget sayang" seru Jennie setelah menyendok tom yam buatan Lisa.

"Masa sih?,, Jangan cuma mau buat aku senang kamu bilang enak Loh?!"

Jennie segera menyendok lagi tom yam yang Lisa buat dan mengarahkan ke mulut Lisa.

"Aaaa...." Satu sendok tom yam masuk ke mulut Lisa dan matanya berbinar.

"Yeaayy!!!....enak banget" ucap Lisa girang, berhasil juga dia masak buat Jennie.

"Benarkan?!!,, mana pernah aku bohong Hon"

"Ting-tong...ting-tong" bel pintu apart mereka berbunyi.

"Siapa?"

"Ngga tau sayang, coba Lili buka pintu dulu ya" Lisa segera berlari kecil menuju pintu apart mereka.

"Yoyo..Lalisa"

"Ka Chu...sama siapa?"

Chaeng muncul dengan cengiran nyebelinnya.

"Hais...kirain Ka Chu doang" Goda Lisa.

"Kenapa sih kembaranku, aku jadi curiga deh kamu nyembunyiin sesuatu"

Chaeng langsung masuk dan menyingkirkan Lisa. Mencium aroma sedap, segera dia berlari kecil kearah dapur.

"Jennie Unnie...ini wangi apa?"

Dibelakang Chaeng, Lisa dan Jisoo menyusul.

"Lisa masak tom yam Chae, ini enak Loh"

"Wanginya memang meyakinkan Unnie, tapi untuk rasanya aku ragu Unnie, apa anak ayam ini bisa masak?!, Kemarin aja masak air, malah pancinya yang dimasak" Cengir Chaeng.

Jennie dan Jisoo hanya bisa pasrah melihat anak kembar akan berperang.

"Yah..Park Chaeyong!, Aku nggak akan bagi masakanku kalau begitu"

"Ini buat Ka Chu aja" Lisa memberikan semangkok tom yam buat Jisoo yang sudah duduk manis disamping Jennie.

Jisoo segera meniup tom yam yang sudah disendoknya, memasukannya kedalam mulut dan segera dia berteriak.

"Lisa....ini enak!!!"

"Benar ka Chu?" Chaeng segera menarik kursi didepan Jisoo dan duduk memandang Jisoo yang sedang makan dengan lahap.

"Hmm...enak" angguk Jisoo.

"Lalisa...tolong ambilkan juga untukku" perintah Chaeng seperti ratu yang memerintahkan dayang-dayangnya.

"Nggak mau...tadi kamu bilang itu nggak enak" Goda Lisa sambil menaik-turunkan alisnya.

"Yah Lalisa ayolah, cacing diperutku mulai berontak, kamu mau mereka keluar?" Ucap Chaeng dengan muka memelas yang dibuat-buat.

"Sudah-sudah...aku geli liat muka kamu Chae..." Timpal Jennie dan pura-pura membuat gesture jijik.

"Yak Jennie Unnie.." Rengek Chaeng.

"Ambilkan dia Lili" perintah Jennie.

Lisa jangan ditanya, saat ratunya sudah bertitah, tanpa tunggu lama satu mangkok tom yam buatannya sudah siap didepan Chaeng.

"Woahhh...enak!!!" Seru Chaeng.

"Nggak nyangka kembaranku udah pinter masak"

"Aku perlu nasi..." Chaeng segera menyendok nasi.

"Chae...udah jangan kebanyakan nasinya"

"Tapi ini enak Jichu-nie"

"Biarkan saja Jichu-nie...sepetinya bukan cacing yang demo diperutnya tapi monster juga" gelak Jennie.

Akhirnya Mereke berempat menikmati makanan yang Lisa masak dengan tenang, terutama Chaeng yang langsung mengakhiri drama setelah ketemu makanan.

"Guys...biar aku saja yang beresin" ucap Chaeng.

"Nah gitu dong, masa abis dikasih makan enak masih ngelunjak" goda Lisa.

"Ayo sayang, Ka Chu kita nonton Netflix aja, aku mau lanjutin nonton stranger things" Lisa menarik tangan Jennie dan Jisoo mengekori dari belakang.

***
Mereka berempat sudah berkumpul diruang nonton setelah Chaeng bergabung dan menyelesaikan cuci piringnya.

"Tolong bagi popcornnya Chaeng" pinta Lisa.

"Yah..abis" Chaeng menjawab dengan mulut penuh.

"Yak ..Chaeng, bener-bener yak" Lisa segera menjitak kepala Chaeng.

"Hiks..sakit Lalisa!"

"Jennie Unnie...Lisa jahat" sepeti anak kecil sekarang Chaeng sudah menguasai Jennie dan merangsek kepelukannya.

"Yak..yah..Chaeng dia milikku" Lisa ingin menarik Jennie kepelukannya.

Mereka jadi sepeti anak kecil sedang berebut es krim.

"Cukup-cukup...kalian ini, nanti aku belikan pabrik popcorn sekalian, biar kalian nggak perlu berebut lagi"

"Tuh dengerin kata Jennie, kalian berdua memangnya nggak bisa akur sebentar" Tambah Jisoo.

Lisa dan Chaeng tersenyum jail dan bersama mereka menjawab " we are frenemy!" Sambil cekikikan.

Tiba-tiba bel pintu apart mereka berbunyi lagi.

"Ting tong...Ting tong..."

"Kalain lagi nungguin tamu?" Tanya Jisoo ke Jennie dan Lisa.

"Nggak ada Ka Chu" Jawab Lisa.

"Biar aku buka dulu..." Lisa ingin berdiri dan membuka pintu tapi Jennie menahannya dan segera berdiri dan berlari kearah pintu.

"Biar aku aja, mungkin itu manager Oppa"

Jennie segera membuka pintu apartemennya.

"Hai Jen..." Sapa orang itu.

What?!, Ngapain orang ini kesini?! Kesal Jennie dalam hati.

"Nini..sayang, siapa yang datang?"

Love Journey(Story' about Jennie&Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang