Chapter 13

2.9K 321 10
                                    

Jenlisa Apartement

Jennie masih terpaku didepan pintu setelah membuka pintu apartemen mereka. Orang yang baru saja dibukakan pintu masih menampilkan senyum semanis mungkin, tapi bagi Jennie itu memuakan.

"Sayang..." Lisa menghampiri Jennie karena takut dan khawatir Jennienya tidak masuk-masuk kedalam.

"Hai Manoban" sapa orang itu dan cengirannya makin terlihat menyebalkan dimata Jennie and apalagi saat Lisanya muncul, makin menjadi-jadi.

"Di..Diana" sapa Lisa gugup.

"Hai Li...aku hanya mampir sebentar"

"emmm..Jen boleh aku pinjam Lisa sebentar"

Lisa memandang Jennie gugup "apalagi ini ya Tuhan, cobaan lagi...selamatkan aku ya Tuhan" batin Lisa menjerit.

"Kenapa nggak masuk dulu aja?" Tawar Jennie, hal ini justru membuat Lisa makin susah menelan ludahnya.

"Nggak usah Jen, aku hanya perlu bicara sebentar dengan Lisa, aku mohon...please" Diana menautkan tangannya memohon.

"It's okay, kalian boleh bicara dan menyelesaikan sesuatu kalau itu belum selesai" akhirnya Jennie mengalahkan egonya, matanya memandang Lisa tajam dan segera melangkah kedalam meniggalkan Lisa dan Diana. Sementara Lisa hanya bisa pasrah dan menghembuskan nafasnya berat. Banyak pertanyaan muncul dalam pikirannya, apa yang sebenarnya Diana mau? dan kenapa tiba-tiba dengan mudahnya Jennie membiarkan dia pergi dengan Diana?.

"Li...ayok keluar sebentar" Diana menarik tangan Lisa, tapi Lisa segera menepisnya.

"Aku akan ikuti kamu dari belakang Di... sorry"

"Baiklah"

Diana segera berjalan dan Lisa mengikutinya dibelakang, hening tanpa percakapan. Hingga akhirnya mereka sampai didepan Cafe dan Diana masuk kedalamnya, mencari tempat duduk disudut dan duduk disana.

"Jadi apa yang mau kamu sampaikan..." Ucap Lisa dingin.

"Li...aku cuma mau ucapkan maaf, setelah kejadian di Phuket, aku sadar kalau kamu tidak akan pernah bisa berpaling dari Jennie"

"Dan..aku kesini hanya mau pamit, sepertinya bulan depan aku akan mulai pindah ke US dan menetap di Houston"

"Pekerjaan kamu di Thailand?" Tanya Lisa, sikapnya sudah tidak sedingin tadi.

Diana tersenyum dan menarik tangan Lisa dan kali ini Lisa membiarkannya.

Sementara disudut Lain restoran ada 3 pasang mata mengawasi mereka.

"Ishh..Lili awas yah, kenapa pegangan tangan sih"

"Unnie..sstt jangan berprasangka buruk dulu"

"Benar, kita pantau dulu" ucap gadis satu lagi.

Kembali ke Lisa dan Diana, Lisa segera melepaskan tangan Diana.

"Kenapa Li?"

"Nggak papa Di, Aku berasa ada yang sedang mengawasi kita"matanya mengintai ke sekeliling restoran, tapi nihil.

"Hanya perasaan kamu saja Lisa"

"Intinya aku mau pamit ke kamu dan aku udah ikhlas dengan semua, aku akan menghilangkan kamu dari hatiku dan pure menganggapmu hanya sahabatku ataupun saudariku"

"Terima kasih Di, aku senang masih bisa kamu anggap sahabat ataupun saudara" senyum Lisa.

Sementara disudut lain restoran.

"Benarkan Unnie
..Lisa tidak akan main-main, dia benar-benar kembaranku"

"Ya..ya...aku lega"

"Wah...chickin!!!"

"Yah...Unnie!!!"

Tiba-tiba sudah ada yang menghampiri meja mereka.

"Sayang...kenapa kalian disini?"

"Lili...."

Ternyata sang pengintai adalah Jennie, Jisoo dan Chaeng.

***

Flashback On.

Jennie masuk kedalam ruangan nonton apartemen Jenlisa dengan kusut. Hal ini membuat Jisoo dan Chaeng penasaran.

"Lisa mana Jen?" Tanya Jisoo.

"Iya Unnie, kenapa dia nggak ikut masuk?, tadi bukannya ada tamu?" Tambah Chaeng.

Jennie masih dengan muka kusutnya duduk disofa, matanya kosong.

"Lisa pergi bareng Diana" Jawab Jennie.

"Apa??!!" Ucap Jisoo dan Chaeng bersamaan.

"Kita harus mengikuti mereka"Ucap Chaeng dan diangguki oleh Jisoo.

Mereka berdua segera menarik Jennie dan melakukan tugas seperti pengintai mengikuti Lisa dan Diana tanpa harus keduanya tau.

Sampai Lisa dan Diana masuk kedalam Cafe dan duduk disudut Cafe mereka berdua tidak menyadari kalau sudah diikuti tiga anak paud, maksudnya Lisa's angel.

Flashback Off.

***

Back to reality.

"Maaf Lili..." Kata Jennie.

"Ngga Papa Nini, jadi kalian sudah dengar semuanya kan?!"

"Diana hanya ingin berpamitan"

Diana tersenyum kearah Jennie dan mengulurkan tangannya.

"Aku kalah Jennie dan Lisa sepenuhnya milikmu, semoga kita bisa bersahabat" ucap Diana tulus.

Jennie menerima uluran tangan Diana dan tersenyum tulus.

"Terima kasih Di,,,senang mendapatkan sahabat baru"

Lisa memeluk kekasihnya bangga dan merapal ucapan terima kasih melalui bahasa bibir kepada Diana yang mengangguk dengan ucapan sama-sama.

"Kalau gitu aku pamit ya..." Kata Diana dan segera meninggalkan mereka.

Jennie dan Lisa segera bergabung duduk bersama Jisoo dan Chaeng yang tengah asyik menikmati ayam goreng mereka.

"Kalian belum kenyang?" Tanya Jennie.

"Mana ada mereka kenyang kalau sudah liat ayam goreng sayang..."

"Ya kalian Taulah kan aku manusia chickin"

Sementara Chaeng, mulutnya sudah penuh dengan ayam goreng dan tidak peduli dengan ketiga sahabatnya.

"Kamu mau americano Sayang?" Tanya Lisa ke Jennie dan diangguki Jennie.

"Sebentar ya aku ke kasir dulu" Lisa segera melangkah ke kasir untuk memesan minuman untuk Jennie dan dia.

Jennie tersenyum senang memandang Jisoo dan Chaeng, bahagianya dalam hati Jennie.

"Hai...Jennie-shi" Sapa seseorang dan membuyarkan kebahagiaan Jennie.

"arghh..apalagi ini" teriak Jennie dalam hati.

Love Journey(Story' about Jennie&Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang