The Pappermint Club, West Hollywood.
Jennie sedang menikmati musik yang diputar oleh simi-haze, tubuhnya meliuk selaras dengan alunan musik, seksi... kesan itu yang setiap mata dapatkan saat memandangnya.
Disudut Club ada gadis lain yang mengawasi dengan senyum yang tak lepas dari sudut bibirnya. Hoddie dan kacamata hitam masih setia menemaninya. Disesapnya Chivas regal yang ada dalam genggamannya. Senyumannya luntur saat melihat ada seorang pria yang berani mendekati gadisnya. Pria tersebut mengajak gadisnya untuk menari bersama. Nafas Lisa memburu, dia paling tidak bisa melihat Jennie nya bersama laki-laki, dia akan cemburu buta. Lisa membuang pandangannya dan beranjak dari sudut Club untuk ke toilet. Hati nya tidak berhenti mengumpat, bibirnya merapal "shit...".
Jennie melihat ke sudut Club dimana seharusnya Lisa berada, tapi dia tidak menemukan Lisa nya, Fai Khadra masih asyik mengajaknya berdansa, menikmati suasana.
"Why J?" Suara serak Fai, menyadarkan Jennie yang masih mengedarkan matanya mencari keberadaan Lisa.
"Aku rasa aku perlu ke toilet sebentar Fai..." Jennie segera melepaskan diri dari lantai dansa dan bergegas menuju toilet.
Didalam toilet, sudut bibirnya terangkat keatas saat melihat Lisanya sedang bersandar ditembok dan menyandarkan badannya dengan mata terpejam. Jennie segera menarik Lisa masuk ke salah satu bilik toilet dan mengunci pintunya.
"Sa..sayang..." Belum sempat Lisa melanjutkan, Jennie sudah menyatukan paksa bibir mereka, menyalurkan rasa cintanya ke Lisa, bau alkohol menyeruak ke mulut Jennie, tapi Jennie menyukainya karena itu dari Lisanya. Jennie mengusap sudut bibir Lisa yang masih ada sisa salivanya. Jennie tersenyum dan segera memeluk Lisa.
"Kamu kemana, aku nyariin kamu..."
Lisa tersenyum senang mendengar penuturan Jennie, tapi luntur lagi mengingat senangnya Jennie berdansa dengan pria tadi.
"You look so happy with him..." Cicit Lisa.
Jennie makin melebarkan senyumnya, Lisanya sedang cemburu, Jennie senang. Selama ini Lisa susah sekali cemburu, padahal Jennie dekat banyak orang, dengan Deb, Lisa tidak pernah sedikitpun cemburu, tapi saat Jennie dekat dengan lelaki, Lisanya akan berubah dari mommy kucing ke mommy singa.
"Itu cuma Fai, Sayang...He just like my big brother, kamu tau itu" ditelusurinya rahang tegas Lisa. Ditariknya lagi tengkuk Lisa, mempertemukan bibir mereka kembali, kali ini dengan waktu yang lebih lama.
Gedoran dipintu toilet membuat mereka melepaskan ciuman mereka.
"I love you Li..."
"I love you first Nini..."
"Hei ...sampai kapan kalian berdua akan berbuat mesum didalam..."
"Hahaha...sudahlah Simi, mereka memang selalu seperti itu kan?!"
Jennie dan Lisa keluar dari bilik toilet dengan Lisa memeluk dari belakang.
"Kalian hanya iri..." Jennie menjulurkan lidahnya ke simi dan haze.
"Ugh...menjijikan..." Haze berpura-pura muntah melihat Jennie dan Lisa.
"Ayo...kakaku sudah menunggu. Kalian benar-benar lama hanya untuk buang air kecil" tawa simi dan haze makin menggema. Sementara Lisa, makin menenggelamkan wajahnya dipundak Jennie, dia malu-malu meong.
"Nini...nanti jangan jauh-jauh dari aku ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Journey(Story' about Jennie&Lisa)
Fiksi PenggemarJennie Ruby Jane Kim Lalisa Manoban