[ PART 06 ] • DIAMOND HOSPITAL

13.8K 936 63
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

Mobil Marcedes-Benz S class yang hitam maskulin itu berhenti di depan perusahaan VICTORY. Dareen langsung keluar dari mobil dan beralih membuka pintu bagian penumpang di belakang. Althair keluar dari mobil dan berjalan masuk ke gedung dengan Dareen yang mengikuti.

"Pak, Althair!" Rambun menghampiri Althair. "Ada yang mencari Bapak," ujarnya memberitahu.

Althair lalu mengikuti Rambun yang menuntunnya pada seseorang yang Rambun katakan mencarinya. Langkah Althair melambat saat mata tegasnya melihat seorang perempuan cantik, anggun, dan elegan duduk di sofa dekat resepsionis. Seketika senyum Althair terbit dan mempercepat langkahnya mendekati sosok cantik itu yang tak lain adalah perempuan kesayangannya, Queenzhinia Chalystha.

"Sayang!" panggil Althair. Queen menoleh dan berdiri. Althair langsung memeluk Queen membuat Dareen dan Rambun sontak terkejut. Bukan hanya mereka berdua, malah beberapa karyawan di sana yang melihatnya juga sangat terkejut melihat Boss mereka tengah memeluk seorang perempuan. Padahal selama ini Althair tidak pernah terlihat melakukannya. Jangankan memeluk, dekat dengan perempuan saja Althair tidak pernah selain keluarganya.

"Kamu kesini kok nggak bilang? Kan, biar aku jemput," kata Althair setelah melepaskan pelukannya namun tangannya masih melingkar di pinggang Queen. Tatapannya terkunci pada wajah cantik perempuan kesayangannya.

"Sengaja. Kan, kamu sibuk, nggak enak lah aku minta jemput saat kamu kerja."

"Lain kali kalau mau kesini atau kemanapun bilang, ya. Biar aku suruh orang buat antar dan jemput kamu saat aku sibuk. Aku nggak mau kamu sampai kenapa-kenapa, sayang."

Queen mengangguk saja. "Iyaa. Makasih, ya, udah perhatian sama aku."

"Always, my love." Althair tersenyum manis mengelus pipi Queen.

"Oh iya, kamu sudah makan siang?" tanya Queen lalu memperlihatkan sebuah lunch bag yang ia bawa. "Aku bawain makanan buat kamu. Aku sendiri yang masak."

"Benarkah? Wah, pasti enak tuh. Ya udah kita ke ruangan aku aja yuk, kita makan bareng. Aku laper banget."

"Pak, Anda—"

Althair mengangkat satu tangannya yang membuat perkataan Dareen langsung terhenti. Althair hanya melirik dari sudut matanya sebagai tanda agar Dareen tidak mengatakan apapun dan tetap diam. Dareen menurut dan mengunci rapat bibirnya.

"Kenapa?" tanya Queen melihat Althair.

"Nggak apa-apa, sayang. Yuk ke ruangan aku." Althair melingkarkan tangan kanannya di pinggang ramping Queen dan berlalu ke ruangannya di ikuti Rambun dan Dareen.

Sampainya, Althair dan Queen duduk di sofa. Hanya mereka berdua. Dareen dan Rambun tidak bergabung karena mereka juga tahu batasan. Mereka juga sudah paham bahwa perempuan yang saat ini bersama Boss mereka itu adalah kekasih sang Boss. Alasan kuat kenapa sang Boss tidak dekat dengan perempuan lain.

Queen meletakkan bekal yang ia bawa dari rumah ke atas meja kaca berkaki rendah dan membuka tutupnya satu persatu. Aroma harum yang menggoda membuat perut langsung terasa lapar.

FOREVERMORE || QUEEN ALTHAIR! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang