[ PART 23 ] • BOOMERANG

8.7K 648 62
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

Penutup kepala berwarna hitam itu tiba-tiba lepas, tanpa kasihan seseorang menyiram wajahnya dengan air dan membuatnya membuka mata. Perlahan matanya menyusuri sekitar yang kotor, berdebu, dan pengap. Kepalanya mendongak menatap langit-langit tempat itu. Tempat ini seperti tempat yang sudah lama tidak di huni.

"Udah bangun, Queen?"

Kedua matanya kini menyorot pada sosok Eirene yang berjalan dari belakangnya. Dia hendak berdiri namun sayang kedua tangan dan kakinya di ikat kuat pada kursi yang di duduki.

"Jadi lo orangnya? Lo nyulik gue?"

Eirene berdiri di depan dengan tangan bersedekap dan dagu terangkat. Senyum merendahkan dia lemparkan pada perempuan perebut kebahagiaannya.

"Kenapa, Ren? Kenapa lo ngelakuin ini? Bukannya lo udah minta maaf sama gue?!"

"BACOT!!" Plakk!

Tamparan keras telak mengenai pipinya. Eirene dengan kasar mencengkeram dagu perempuan itu dengan tatapan penuh kebencian. "Lo pikir gue semudah itu menyerah untuk mendapatkan Althair? Enggak, gue pasti akan melakukan apapun supaya Althair menjadi milik gue. Termasuk menghabisi lo dan menghilangkan lo dari dunia ini selamanya."

Eirene menjambak rambut Queen dan menamparnya berkali-kali hingga sudut bibirnya berdarah. Tiba-tiba tangannya di tahan. Lantas Eirene menoleh dan menatap tajam Grace yang sudah lancang menghentikannya.

"Perjanjiannya kita cuma nyulik dia buat ancaman, bukan untuk menghabisinya," ujar Grace mengingatkan.

Eirene menyentak keras tangannya hingga terlepas dari cekalan Grace dan berdiri berhadapan dengannya. Eirene menyunggingkan senyum setan. "Rencana berubah. Queenzhinia Chalystha, harus di habisi dari dunia ini."

Grace dengan sigap menodongkan pistol yang dia sembunyikan tepat di depan wajah Eirene. Sontak hal itu membuat Eirene membeku. Matanya menatap Grace tajam, meminta penjelasan atas apa yang dilakukan olehnya.

"Berani lo nodongin pistol ke gue?" desis Eirene.

Grace menarik sudut bibir kanannya. "Perubahan rencana lo, nggak ada di awal perjanjian."

Eirene bersedekap, mengangkat dagu seolah menantang mulut pistol. "Terus lo mau dia tetap menikmati hidup setelah membuat lo di penjara delapan tahun? Lo mau menyia-nyiakan kesempatan untuk balas dendam karena perempuan ini udah mengambil kebebasan lo?!"

Grace melirik Queen. Dia berdecak pelan kemudian menurunkan tangan. Eirene tersenyum sinis dan beralih kembali pada Queen. Tangannya menjambak kuat rambut Queen dan memaksanya mendongak.

"Kalau gue nggak bisa dapatin Althair, maka lo atau siapapun nggak akan pernah bisa bersama Althair!!" Eirene merebut pistol di tangan Grace dan menodongkannya di depan wajah Queen. Bersiap menembaknya.

"Lo yakin mau bunuh dia?" tanya Grace dengan tatapan rendah pada Eirene. Dia tahu Eirene tengah ketakutan saat ini. Berdebat dengan dirinya sendiri.

"Queen harus mati di tangan gue. Nggak akan pernah gue biarin dia hidup bersama Althair! ALTHAIR CUMA MILIK GUE!!"

"EIRENE!!!"

Tubuh Eirene seketika menegang mendengar bentakan dengan penuh amarah itu. Lantas dia berbalik dan kedua matanya sukses membola melihat Althair berdiri beberapa meter darinya. Pria itu tidak sendiri melainkan bersama teman-temannya dan juga Haris—Papa Queen. Namun yang membuat Eirene semakin terdiam tidak percaya adalah seseorang yang saat ini berdiri di samping Althair.

FOREVERMORE || QUEEN ALTHAIR! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang