FOREVERMORE || QUEEN ALTHAIR! [ END ]

[ PART 30 ] • HARI BAHAGIA [END]

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

"Sudah siap, Althair?" tanya Haris. Mereka sudah duduk berhadapan di kursi dengan sebuah meja sebagai pemisah.

Althair melihat Haris yang duduk tepat di depannya. Menghela napas dalam untuk menetralkan diri, Dia lalu menoleh pada Albert yang menepuk pahanya pelan dari samping.

"Bismillah, nak," ucap Albert mengingatkan.

Althair mengangguk. Membaca Bismillah di dalam hati dan perlahan kegugupannya mulai hilang. Althair menatap Haris dan mengangguk. "Siap, Om," katanya yakin.

Haris mengulurkan tangan kanannya yang di sambut oleh Althair. Kedua tangan mereka kini saling menggenggam dengan erat.

"Kita mulai?"

Althair mengangguk.

"Bismillahirrahmanirrahim, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Althair Sky Lawrence bin Albert Lawrence dengan anak saya Queenzhinia Chalystha binti Haris Pramudya dengan mas kawin uang tunai sebesar 500 Milyar, emas 1.000 gram, rumah mewah beserta isinya, dan seperangkat alat sholat di bayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Queenzhinia Chalystha binti Haris Pramudya dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!" ucap Althair lantang tanpa ada kesalahan sedikitpun.

Sedangkan teman-temannya dan semua tamu undangan yang mendengar mahar tersebut langsung di buat tercengang.

"Mahar sultan memang beda," lirih Lugas menggelengkan kepala dengan raut wajah shock.

"Temen gue tuh," ujar Billy menepuk dadanya menyombong.

"Andai yang nikah sama Althair itu gue," lirih Haikal yang langsung mendapatkan lirikan aneh dan sumpah serapah dari teman-temannya.

"Sinting!"

"Belok!

"Stres!"

"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya Pak penghulu pada saksi yang duduk di dekat mereka.

"SAH!!"

"SAAAAAHH!!"

Sahut mereka serempak bersama para tamu undangan lainnya.

Althair melepaskan tangannya dari Haris. Senyumnya seketika terbit dengan perasaan lega. Akhirnya dia bisa mengucapkan ijab kabul tanpa ada hambatan dan hanya dalam sekali tarikan napas.

Haris lalu menepuk pundak Althair. "Jaga putri saya baik-baik. Bahagiakan dia dan jangan buat dia sampai meneteskan air mata karena sakit hati. Sekarang saya sudah menyerahkan berlian kebanggaan saya pada kamu. Perlakukan dia dengan baik. Jadilah suami yang bertanggungjawab dunia dan akhirat. Jika dia salah, jangan di bentak, melainkan beri nasihat dan tuntun dia ke arah yang Allah ridhoi. Saya percaya sama kamu, Althair," ujar Haris yang di angguki oleh Althair.