EXTRA PART 02 : KABAR GEMBIRA

12.4K 654 17
                                    

Dua bulan sudah berlalu dan setiap Althair membuka mata bangun tidur, bukan guling ataupun jam lagi yang dia lihat untuk pertama kali. Namun wajah cantik Queen yang selalu membangunkannya dengan lembut.

"Al? Bangun, sayang."

Althair melenguh. Perlahan membuka mata dan benar, wajah istrinya lah yang lebih dulu dia lihat dengan senyuman manis. Althair tersenyum menatap sang istri tercintanya meskipun dengan mata yang masih layu.

"Ayo bangun. Nanti kamu terlambat ke kantor," ujar Queen berdiri namun tangannya di tarik hingga terduduk kembali di pinggir kasur.

"Morning kiss?" rengek Althair dengan suara serak khas bangun tidur, namun terdengar begitu seksi.

"Mandi dulu sana."

Althair perlahan duduk hingga selimut yang menutupi tubuhnya turun dan memperlihatkan tubuh bagian atasnya yang telanjang. Althair menarik Queen mendekat padanya dan memeluk istrinya itu erat. Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Queen.

"Masih ngantuk," ucap Althair kembali memejamkan mata.

"Al," tegur Queen.

"Lima menit. Please,"

Queen menghela napas. Oke, lima menit lagi Queen akan membiarkan Althair. Dan benar bahwa suaminya kembali tertidur. Queen dapat merasakan hembusan napas Althair di lehernya. Queen mengelus rambut Althair yang sudah tidak terlalu panjang seperti dulu.

"Al, udah lima menit," kata Queen mengingatkan.

Althair perlahan menegakkan tubuhnya. Queen tersenyum melihat muka bantal Althair. Walaupun begitu suaminya itu masih terlihat tampan.

"Langsung mandi, ya. Aku siapin dulu pakaian kamu."

Hendak berdiri lagi-lagi Althair menahannya.

"Apa lagi?" tanya Queen sabar.

"Morning kissnya mana?"

"Nggak ada kalau kamu belum mandi. Udah sana mandi dulu."

"Nggak mau kalau belum dapat," ujar Althair merajuk.

Queen terkekeh melihat tingkah Althair yang seperti anak kecil ini. Jika biasanya Althair selalu bersikap dewasa, tegas, dan penuh wibawa hingga orang-orang segan padanya. Berbeda jika mereka hanya berdua. Althair akan manja seperti anak kecil dan selalu ingin di dekatnya.

Queen lalu menangkup wajah Althair dan memberikan apa yang diinginkan suaminya itu. Althair tersenyum. Menutup mata dan menekan tengkuk istrinya agar ciuman mereka lebih dalam. Tak lama Queen melepaskannya.

"Udah, sana sekarang mandi."

"Iyaa... ibu negara."

Queen bangkit begitu pun Althair yang langsung menuju kamar mandi dan Queen menyiapkan pakaian kantor Althair. Setelan jas lengkap dengan sepatunya sudah Queen siapkan. Dia kemudian berjalan keluar kamar menuju ruang makan.

"Pagi, Mbok," sapa Queen pada Mbok Eem yang masih setia bekerja dengannya. Namun sekarang bertambah beberapa orang pekerja di rumahnya untuk membantu Mbok Eem termasuk Siti—anak bungsu Mbok Eem yang berumur 14 tahun. Dia juga membantu di sana. Padahal Queen dan Althair sudah mengatakan kalau Siti tidak usah bekerja dan fokus saja pada sekolahnya. Namun Siti tetap memaksa untuk membantu ibunya. Katanya sebagai balas budi karena Queen dan Althair sudah membiayai sekolahnya.

"Pagi nyonya geulis!" jawab Mbok Eem tersenyum membuat garis keriput di wajahnya terlihat sangat jelas.

"Mbok, udah aku bilang panggil aku kayak biasa aja. Nggak udah pake nyonya."

FOREVERMORE || QUEEN ALTHAIR! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang