[ PART 18 ] • OT5 IS BACK

8.5K 636 41
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

Saat ini Althair berada di salah satu kamar rawat VVIP di rumah sakit. Melihat Eirene yang sekarang terbaring di kasur dengan masker oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya. Althair tidak sendiri, saat Pak Rayyan memintanya untuk ikut dengannya, Althair bersikeras membawa Queen bersamanya, dan Pak Rayyan tidak bisa bedebat lebih lama lagi karena Althair harus segera ke rumah sakit, menemui putrinya.

"Beberapa hari ini Eirene di rawat karena kesehatannya menurun. Dalam tidurnya dia terus memanggil nama kamu dan minta maaf, Al," kata Pak Rayyan pada Althair yang tidak merespon. Ia hanya diam seraya mengeratkan genggaman tangannya pada Queen yang berdiri disampingnya.

"Kamu tau, kan, Eirene sakit? Makanya saya minta kamu kesini untuk Eirene, agar dia kembali sehat," kata Pak Rayyan.

"Kenapa kesehatan harus bergantung pada pacar orang, Pak?" tanya Queen langsung menatap Pak Rayyan. Tatapan matanya berubah dingin dengan raut wajah tanpa ekspreksi. Queen tidak terlalu mempercayai semua ini. Kesehatan bukanlah sesuatu yang bisa dipermainkan. Queen yakin ini semua hanya akal-akalan Eirene saja agar dia bisa kembali dekat dengan Althair.

"Maksud kamu apa? Kamu kira anak saya berbohong tentang kesehatannya? Anak saya benar-benar sakit! Coba tanya Althair kalau kamu tidak percaya!"

Queen menoleh pada Althair yang memgangguk pelan. "Iya, sayang. Eirene punya riwayat sakit asma."

Queen kembali memperhatikan Eirene. "Terus kenapa yang dipanggil pacar saya? Kenapa tidak Dokter?" Queen beralih kembali pada Pak Rayyan.

"Sepertinya kamu terlihat tidak suka sekali dengan anak saya."

Kening Queen berkerut, kenapa pembahasannya malah melenceng? pikir Queen. "Yang bilang saya suka atau nggak sama Eirene siapa? Saya tidak pernah mengatakan hal itu. Kenapa anda jadi sensi gini?"

"Sayang," tegur Althair lembut agar tidak meladeni Pak Rayyan, nanti malah membuat keributan. Althair hanya khawatir Queen lepas kendali karena emosinya. Althair sudah paham kekasihnya saat ini yang amarahnya mulai naik ke kepala.

"Eirene membutuhkan Althair untuk sembuh!" seru Pak Rayyan dengan tatapan lurus pada Queen.

"Yang Eirene butuhkan Dokter dan obat untuk kesehatannya! Bukan pacar orang!" balas Queen tak kalah sengit.

"Kamu—" hendak membalas lagi, perkataan Pak Rayyan terhenti ketika suara lain menginterupsi. Refleks mereka menoleh pada Eirene yang perlahan membuka mata.

"Eirene!" Pak Rayyan langsung mendekat dan mengelus kepala Eirene. "Sayang, lihat siapa yang Papa bawa kesini untuk kamu."

Dengan mata sayunya, Eirene melihat Althair dan tersenyum. "Al?" lirihnya pelan. Tangannya terangkat meraih jari Althair. Queen hanya diam memantau dengan auranya yang dingin pada Eirene.

"Kamu di sini, Al? Kamu... masih khawatir sama aku?" lirih Eirene.

"Gue kesini karena Pak Rayyan," kata Althair dan menarik tangannya terlepas dari Eirene. "Hargai cewek gue, Ren. Jangan sembarangan nyentuh gue. Gue nggak suka."

Mata Eirene beralih pada Queen yang berdiri di samping Althair seraya menggenggam tangan Althair. "Queen? Lo... di sini juga?"

"Iya, gue di paksa ikut sama, Al," jawab Queen dingin.

Eirene mengangguk pelan kemudian tersenyum samar. "Queen, gue... mau minta maaf sama lo. Gue salah, gue udah fitnah lo waktu itu dan bilang kalau lo selingkuh dari Althair."

FOREVERMORE || QUEEN ALTHAIR! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang