[ PART 10 ] • WAKTU & PROSES

11.7K 737 33
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

Di halaman belakang rumahnya, Queen dan Althair duduk di kursi bawah pohon rindang yang daunnya menari-nari di tiup angin dengan lembut. Cuaca hari ini cerah dan tidak terlalu panas, sangat pas untuk bersantai.

Awalnya Althair ingin mengajak Queen jalan-jalan sore sembari menikmati sunset di pantai. Namun Queen menolak dengan halus dan lebih menginginkan mereka menghabiskan waktu di rumahnya saja. Queen sedang tidak ingin kemana-mana.

Althair menurut saja karena apa yang dia lakukan semua itu demi perempuannya. Jika Queen tidak ingin maka Althair tidak akan memaksa. Althair mencintai Queen, tapi Althair tidak punya hak untuk memaksa Queen. Perempuannya mempunyai keinginan sendiri dan Althair sangat menghargai itu. Maka jika keinginan Althair di tolak, Althair tidak marah dan mengalah saja. Mungkin di lain waktu keinginannya akan Queen terima. Begitu lah Althair memperlakukan perempuan kesayangannya.

Angin bertiup lembut menerpa wajah Queen yang saat ini menyandarkan kepalanya di dada Althair. Kedua tangan mereka saling menggenggam dengan hangat.

"Al," panggil Queen setelah keduanya terdiam begitu lama.

"Iya? Kenapa, sayang?" sahut Althair menunduk melihat kekasihnya yang terlihat nyaman bersandar padanya.

"Bagaimana caranya menghilangkan traumaku?"

Althair terdiam. Tidak menyangka Queen akan bertanya hal itu.

"Aku capek seperti ini terus. Setiap hari aku selalu ketakutan seperti orang stress. Apa aku udah gila, Al?"

"Hei, kamu ngomong apa? Kamu pasti sembuh, aku yakin itu."

Queen menegakkan tubuhnya dan menghadap Althair. Tatapan mereka terkunci. Queen mengulurkan tangannya mengelus pipi Althair yang seketika membuat mata laki-laki itu terpejam merasakan lembutnya tangan sang kekasih yang mengelus wajahnya.

"Makasih, ya."

Althair membuka mata. "Makasih untuk?"

"Karena udah nungguin aku. Padahal waktu delapan tahun itu bukanlah waktu yang sebentar. Seharusnya kamu bisa melupakan aku dan mencari perempuan lain yang lebih sehat mentalnya. Tapi kamu masih tetap menungguku."

"Sayang," Althair menggenggam kedua tangan Queen dengan tatapan lekat. "Aku udah bilang dari awal kalau aku cuma cinta sama kamu. Aku udah janji sama kamu dan juga pada diriku sendiri saat kamu pergi ke Inggris, aku akan tetap menunggu kamu kembali. Cinta ini hanya untukmu, nggak ada perempuan lain yang bisa menggantikan posisimu di hatiku. Sampai kapanpun nggak akan pernah ada. Paham, sayang?"

Queen hanya bisa diam dengan perasaan haru mendengarnya. Tidak pernah ia menyangka sebesar ini rasa cinta Althair padanya. Bahkan rela menunggunya tanpa kabar selama delapan tahun.

"Jadi kamu jangan pernah lagi bicara seperti ini, ya. Aku nggak suka. Aku yakin kamu pasti bisa sehat lagi. Cuma butuh waktu dan proses aja. Dan aku akan selalu menemani dan berada di samping kamu untuk melewati waktu dan proses itu," lanjut Althair mengecup kening Queen.

Queen langsung memeluk Althair erat. Tidak bisa ia tahan lagi air matanya yang terharu karena ketulusan lelakinya.

"Makasih, Al."

Althair membalas pelukan Queen lebih erat dan sesekali mengecup puncak kepala sang kekasih penuh cinta. "Apapun untukmu akan aku lakukan sayang."

••••

FOREVERMORE || QUEEN ALTHAIR! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang