Bab 1

3.6K 141 11
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Taehyung melangkah ke ruang rapat dengan seorang pria dan wanita yang mengikuti di belakangnya. Pakaian formal yang dipadukan dengan sikap serius menciptakan kesan berwibawa. Orang-orang yang sudah berada di ruangan mewah itu berdiri dan memberi salam. Setelah memperhatikan semua orang di depannya, Taehyung duduk di kursinya, memberi isyarat kepada mereka untuk duduk.

Tidak ada yang berani berbicara. Ia langsung membuka sebuah dokumen, tanpa mendongak dan memberi aba-aba kepada seorang pemuda agar presentasi dimulai.

"Tujuan dari toko baru ini adalah untuk menjual sepatu dengan harga lebih rendah sehingga pelanggan—" kalimatnya terpotong oleh suara dingin.

"Maksudmu kau ingin menurunkan margin keuntungan kita!?" Taehyung memutar bola matanya sambil memeriksa dokumennya.

"Um, Pak, saya belum mengatakan—"

"Perusahaan ini dibangun dari integritas dan kualitas, ayah saya tidak membangun perusahaan ini hanya untuk menjadi biasa-biasa saja, jika Selasa ini tidak ada perubahan dalam presentasi ini, kau akan dipecat," Taehyung mengumumkan, seisi ruangan tiba-tiba terasa sedingin es.

"Tapi ... apa saya boleh menyelesaikan presentasi ini, Pak?" pemuda itu terdiam saat Taehyung bangkit dan meninggalkan ruangan, tanpa sedikit pun emosi di wajahnya. Sekretarisnya berjalan keluar bersamanya.

"Dia pikir dia siapa!?" kesal pemuda itu dengan putus asa.

Seorang wanita berbaju merah menyela, "beliau adalah Kim Taehyung, CEO dan direktur department store ini, beliau masuk dalam jajaran pengusaha top di dunia. Beliau pemilik perusahaan ini."

"Ya, aku tahu, aku hanya sedang marah padanya!" komentar pria itu dengan kesal, mengambil berkasnya dan berjalan keluar ruangan.

***

Taehyung sedang duduk di kursi kerjanya yang hitam mengkilat saat dua pria berjalan masuk ke dalam ruangannya.

"Mereka kemungkinan besar menjadi ancaman untuk kita? Sejak kapan perusahaan ini berkembang hingga nyaris memengaruhi kita?" Taehyung bertanya pada mereka dengan ganas.

Kedua pria itu saling berbagi pandangan, salah satu dari mereka menjawab, "kami sudah mencoba menjadwalkan pertemuan dengan salah satu perwakilan mereka untuk melakukan kerja sama, tapi selalu gagal."

Taehyung bangkit dari kursinya dan berdiri di depan kedua pria itu.

"Jadi, kalian menganggap kesulitan ini sama sekali tidak penting untuk dilaporkan padaku? Dan menurut bagan, penjualan kita menurun hingga 20%?" Mereka terkejut, tidak menyangka akan ditanyai semua pertanyaan itu sekaligus. Keheningan memenuhi ruangan.

"Pak, sebenarnya bukan itu sumber masalahnya ... sebenarnya Pak, saat ayah Anda masih menjabat sebagai CEO aktif, beliau meminjamkan sekitar 100 juta Won. Beliau berteman baik dengan Pak Jeon, dari Jeon Stores dan meminjamkan uang kepada mereka setelah proyek mereka gagal. Awalnya lima juta, tapi mereka terus meminta lebih, lalu akhirnya ayah Anda meninggal. Tapi uang itulah yang membatasi anggaran iklan dan pertumbuhan perusahaan kita."

Hal itu membuat Taehyung berpikir, mengapa dia tidak pernah menyadari hal ini?

"Pak Jeon berutang seratus juta won pada kita? Dan mereka belum mengembalikannya? Ayah saya terlalu lunak pada orang-orang. Pak Lee, mulai gali informasi tentang kasus ini, tulis dan berikan kepada saya sesegera mungkin. Saya perlu waktu untuk memikirkan dari mana harus memulai kasus ini," pintanya.

Pak Lee menjawab dengan anggukan singkat. Meskipun Pak Lee lebih tua dari Taehyung —Taehyung berusia akhir dua puluhan dan Pak Lee berusia awal empat puluhan— Pak Lee tetap menghormatinya sebagai bos. Pak Lee memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi, rambutnya mulai berwarna abu-abu, kerutan di sekitar matanya menunjukkan tanda-tanda stres dan kerja kerasnya selama ini.

"Pak Lee," Taehyung berkata. "Anda telah bekerja di perusahaan ini selama sepuluh tahun terakhir, Anda mungkin tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi dengan ayah saya dan Pak Jeon daripada yang lain, saya ingin Anda memberikan masukan dan ide-ide tentang cara menangani masalah ini."

"Baik, Pak," jawab Pak Lee dengan sopan.

Ketukan di pintu membuat fokus Taehyung beralih.

"Masuk," Taehyung berkata.

Seorang gadis berusia sekitar akhir dua puluhan berjalan masuk, rambut cokelatnya yang lurus terurai di punggungnya saat dia melangkah. Kulitnya putih dan dia mengenakan rok pendek hitam serta blus sifon biru langit. Dengan notebook kecil di tangan, dia berkata, "maaf atas intsrupsinya, Pak, tapi ada sebuah acara yang harus Anda hadiri malam ini."

"Baik, siapkan sopir dan mobil," kata Taehyung, menjawab dengan anggukan sebelum dia meninggalkan kantor. 

Segera setelah itu, dia kembali ke rumahnya untuk berganti pakaian yang cocok untuk acara malam itu.

TBC

Yuhuu, ada buku baru lagi nih, semoga kalian suka🤗💜

Mau lanjut? Komen di bawah.

My Cruel BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang