Bab 2

1.9K 112 6
                                    

"Jadi, Anda sudah membereskan semuanya, Pak Lee?" tanya Taehyung.

"Sudah, Pak," pak Lee meyakinkan sambil menyerahkan map kepada Taehyung.

"Baguslah. Saya selalu menyukai keseriusan Anda dalam menyelesaikan tugas, tapi mana solusinya?" tanya Taehyung sambil membolak-balik halaman.

"Pak, saya tidak yakin apakah Jeon Stores mampu membayar utang mereka dalam waktu dekat. Mereka adalah perusahaan berkembang yang baru merangkak naik, penjualan dan pengeluaran pribadi mereka saling berkesinambungan, jadi saya rasa kita bahkan tidak bisa mendapatkan sebagian kecil uang kita dalam waktu dekat atau beberapa tahun kedepan."

"Pak Lee, jadi, maksud Anda kita tela kehilangan seratus juta won karena sebuah perusahaan berkembang? Lalu, apa yang akan kita lakukan?"

"Begini Pak, karena uang saat ini tidak tersedia, kita harus menggunakan faktor non-harga ...." Pak Lee terdiam, merasa tidak yakin dengan idenya.

"Lanjutkan," desak Taehyung.

"Seperti yang kita ketahui, Pak Jeon memiliki dua putri. Ketika sebuah kerajaan memiliki masalah keuangan, akan ada semacam kesepakatan untuk memperkuat ikatan di antara mereka. Pernikahan tepatnya, kemakmuran akan berkuasa dan masalah mereka akan teratasi ...," kata Pak Lee.

"Apakah Anda menyarankan pernikahan antara saya dan salah satu putrinya?" Taehyung bertanya dengan dingin.

"Anak terakhir masih SMA tapi anak sulung berada pada usia pernikahan. Perusahaan kita tidak hanya akan ditampilkan secara lebih positif dari sebelumnya, tapi juga, saat ayahnya meninggal, Anda akan mendapat bagian dari warisan. Ini dapat mencakup sebagian kepemilikan bisnis mereka dan lebih banyak dari utang mereka. Setelah itu, Anda dapat melakukan apa pun pada perusahaan itu, plus Anda dapat menghindari keharusan melewati proses pengadilan yang berat untuk mengklaim kembali uang Anda," Pak Lee mengakhiri dalam satu tarikan napas.

Itu adalah satu-satunya recana dan tidak ada pilihan lain. Taehyung bertanya-tanya dalam benaknya; apakah ini benar-benar bermanfaat? Apakah ini adalah solusi terbaik?

"Jadi maksudmu sebuah pernikahan menjadi alternatif lain bagi mereka untuk membayar utang pada kita? Bagaimana kita bisa tahu mereka akan menyetujui tawaran seperti itu?" tanya Taehyung.

"Pak, jika kita memasukkan fakta-fakta tentang utang-piutang, inilah pilihan terbaik untuk Pak Jeon," pak Lee menjawab dengan percaya diri.

Setelah menatap Pak Lee cukup lama, Taehyung menarik napas dalam-dalam.

"Hubungi mereka dan buat janji. Saya rasa, ini bisa membantu kita, Pak Lee, ide bagus."

***

"Saya kira Anda sangat memahami topik pertemuan hari ini, Pak Jeon?" Taehyung mengarahkan pertanyaannya pada pria paruh baya yang sedikit lebih pendek darinya. Rambutnya yang disisir rapi membingkai wajahnya yang berbentuk oval. Mata bulatnya duduk dengan apik di atas hidungnya yang mancung namun panjang, sementara kumisnya terletak di bawahnya.

"Pak Kim, saya tidak mengerti maksud Anda," Pak Lee berbohong melalui giginya yang terkatup. 

Taehyung lelah membuang-buang waktu untuk basa-basi, dia langsung menyerahkan dokumen yang berisi topik masalah mereka kepada pria itu.

"Anda dan perusahaan Anda berutang sejumlah besar uang kepada perusahaan saya. Sudah bertahun-tahun, namun sama sekali tidak ada uang kembali. Anda tidak hanya berutang seratus juta, tapi ada bunga yang harus dikenakan. Apakah Anda tahu berapa banyak jumlah uang dalam dokumen resmi yang telah ditandatangani?" Taehyung menjaga intonasinya tetap tenang, tidak membiarkan emosi pribadi mengganggu. Meski di dalam, dia mendidih.

Beraninya bajingan ini mencoba memanfaatkan niat baik ayahnya.

"Pak Kim, perusahaan saya masih dalam keadaan genting .... Saya tidak yakin apakah kami akan dapat memberikan uang sebanyak itu sekarang, atau dalam waktu dekat!" seru Pak Jeon.

"Saya tidak mengerti, bagaimana usaha Anda bisa berkembang menjadi sebuah perusahaan, namun tidak dapat membayar pinjaman Anda sediri. Saya tidak takut mempermasalahkan ini. Saya sangat menyadari kesempatan saya untuk mengambil alih perusahaan Anda dan saya siap untuk mengambil tindakan hukum mengenai masalah ini, Pak Jeon," ancam Taehyung.

"Pak Kim, saya tidak tahu apa yang harus saya tawarkan kepada Anda, perusahaan saya tidak memiliki ruang keuangan untuk membayar Anda saat ini," Pak Jeon membela lagi.

"Anda membaca kontraknya, bukan? Perjanjian itu dinyatakan dengan jelas, itulah yang secara hukum mengikat nama Anda," Taehyung menambahkan, bertekad untuk menempatkannya di posisi yang salah.

"Ketika saya setuju untuk melakukan pinjaman, ayah Anda masih memegang kendali! Beliau baik hati dan pengertian. Beliau sepenuhnya memahami situasi dan betapa putus asanya kami!"

"Jadi, Anda memanfaatkan ayah saya!" bentak Taehyung. "Sekarang semuanya sudah berbeda. Ayah saya tidak ada di sini dan dengan cara apapun Anda harus membayar pinjaman."

"Apa maksud Anda? Saya sudah menjelaskan bahwa itu mustahil," pak Jeon berkata dengan putus asa. 

Suasananya terasa menyesakkan saat pak Jeon menatap Taehyung, mencoba mencari tahu apa yang ada dalam pikiran pebisnis rakus itu, tapi sulit untuk membaca raut wajahnya karena tidak ada ekspresi di wajahnya. Matanya di isi dengan tatapan dingin.

"Saya akan menikahi putri sulung Anda," Taehyung akhirnya berseru dan menunggu reaksi dari pria tua itu. Mata Pak Jeon perlahan melebar karena terkejut. Denyut nadinya perlahan meningkat.

"Tidak akan pernah! Tidak mungkin saya menyerahkan nyawa gadis kecilku di tangan pria berhati dingin dan egois seperti Anda!" pak Jeon membentak.

"Jangan menyanjung diri sendiri, Pak Jeon. Saya tidak menaruh minat pribadi pada putri Anda. Faktanya, saya tidak tahu apa-apa tentang dia selain keuntungan bisnis yang didapat dari kerja sama ini. Tapi Pak Jeon, pria berhati dingin dan egois ini memberi Anda kesempatan untuk menebus utang Anda dan perusahaan Anda. Anda tinggal memilih akan menyerahkan putri Anda atau perusahaan Anda," ujar Taehyung.

"Anda tinggal memilih. Batas waktunya adalah minggu ini." Taehyung mengumpulkan barang-barangnya dan berdiri. Dia mengulurkan tangannya kepada Pak Jeon untuk berjabat tangan, pak Jeon mengalihkan pandangan darinya. Dia membenci situasinya.

Sementara itu Taehyung sama sekali tidak peduli dengan emosi pria tua itu atau apa yang dia pikirkan tentangnya. Baginya, ini hanyalah bisnis dan dia siap melakukan hal ekstrem untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

"Baiklah, Pak Jeon. Sampai bertemu lagi," kata Taehyung saat dia menarik tangannya sebelum berbalik untuk meninggalkan ruangan, sekretarisnya mengikuti di belakang.

Pak Jeon sangat menyayangi perusahaannya dan putrinya. Dia tidak ingin menyerahkan salah satu dari mereka kepada iblis itu. Dia tidak mau.

TBC

Note : Update setiap hari pukul 19.00 WIB (Double Update tiap Sabtu & Minggu)

My Cruel BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang