Bab 16

873 77 3
                                    

Taehyung POV

Aku mengucek mataku karena terlalu lama terjaga. Aku tidak bisa tidur sesuka hatiku. Satu-satunya cara agar dapat tertidur adalah membuat diriku lelah sehingga tanpa sadar aku akan tertidur. Pada akhirnya, tatapanku tertuju pada nampan yang ditinggalkan Jungkook.

"... aku kira kau sudah mati jadi aku mendekat untuk memastikan ...."

Kata-kata terakhirnya terngiang di benakku. Aku mengerutkan kening saat aku bersandar di kursiku. Dia tidak hanya keras kepala. Dia juga sedikit aneh.

Itu membuatku bertanya-tanya kejutan apa lagi yang dia miliki.

***

Jungkook POV

Aku berbaring di tempat tidur dengan tidak nyaman. Meskipun mataku terpejam, aku sama sekali tidak mengantuk, jadi aku membalik badan dan berbalik lagi sampai aku menyerah dan duduk.

"Tertarik dengan penampilannya!?" seruku dengan nada jijik.

"Bagaimana aku bisa mengatakan itu? Mengapa aku mengatakan itu? Dia bahkan tidak bertanya apa-apa?" aku bertanya pada diriku sendiri seperti orang gila. Situasi ini terlalu memalukan untuk bisa dilupakan.

Aku tidak tahu lagi apakah dia tidak mengatakan apa-apa karena marah padaku atau karena aku mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak aku katakan? Aku tidak tahu. Aku hanya tahu bahwa dia mungkin mengira aku memuji ketampanannya.

Aku mendesah dan turun dari tempat tidur, berjalan ke bawah. Berjalan ke ruang kerja Taehyung, aku bisa melihat cahaya dari bawah pintu. Dia masih bangun. Aku melihat jam di ponselku. Sudah lewat jam satu pagi.

Aku berbalik tapi berhenti pada langkah pertamaku. Aku hanya bisa tidur setelah menyingkirkan perasaan memalukan dan menjengkelkan ini. Satu-satunya cara untuk menyingkirkannya adalah masuk ke sana.

Tanpa ragu, aku langsung menuju pintu. Aku mengetuk pintunya tapi saat tidak ada jawaban, aku menarik napas dalam-dalam dan dengan perlahan membuka pintu.

Kali ini, dia balas menatapku saat kepalaku perlahan mengintip melalui pintu yang sedikit terbuka. Awalnya aku memalingkan muka dan kemudian membiarkan seluruh tubuhku masuk. Langkahku tidak konsisten, aku melakukan apapun untuk meredakan kecanggungan.

"Mengapa kau di sini?" akhirnya, dia angkat bicara.

Aku mengedikkan bahu tanpa menatap matanya.

"Tidak ada. Aku hanya tidak bisa tidur dan ... kau masih terjaga jadi aku datang untuk menemanimu," kataku dan akhirnya menatap matanya.

"Aku tidak membutuhkan kehadiranmu."

"Mmm, tentu saja tidak," kataku dengan cepat sambil menjatuhkan diri ke sofa.

"Tapi, bagaimanapun juga aku akan tetap menemanimu. Kau menikah denganku jadi kau harus menyiapkan kesabaran ekstra untuk menghadapiku." Aku menyamankan posisiku di sofa dan menatap matanya sekali lagi.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku hanya akan berbaring di sini dengan tenang dan mengawasimu bekerja sampai aku tertidur," aku melanjutkan sambil berbaring di sofa dan menggunakan salah satu bantal.

Dia diam, hanya menatap.

Kenapa dia tidak pernah mengatakan sesuatu? Dia tidak pernah menunjukkan emosi apa pun. Pasti melelahkan berpura-pura menjadi sempurna sepanjang hari.

"Taehyung," panggilku setelah dia mengalihkan pandangannya dariku dan kantuk yang mulai mendekat.

Dia menatapku lagi.

"Jangan tinggalkan aku di sini. Bawa aku ke kamar saat kau selesai," aku mendesak, mataku terkulai dan akhirnya tertutup.

***

Taehyung POV

Aku mengucek mataku sekali lagi dan akhirnya mematikan laptop. Aku berdiri dan saat itulah aku melihatnya tertidur lelap di sofa. Aku mendekat ke arahnya dan untuk sesaat aku hanya menatapnya. Aku ingat kata-kata terakhirnya.

"... bawa aku ke kamar saat kau selesai."

Aku memutar bola mataku. Jungkook tampaknya tidak memahami fakta bahwa kami tidak seperti pasangan normal lainnya dan kami juga tidak bisa berteman.

Aku melihatnya memeluk tubuhnya dengan erat, dia sedikit gemetar dan aku tidak bisa berhenti menatapnya.

Tbc

My Cruel BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang