Bab 11

1K 75 2
                                    

Berdansa dengan lagu yang lambat, kepalaku bersandar di bahu ayah. Rasanya menyenangkan dan nyaman. Entah kapan kami bisa menikmati momen seperti ini lagi.

Mataku bertemu mata Taehyung dari tempatnya duduk di kejauhan. Kami terpaku sesaat sebelum dia memutar bola matanya.

Aku menyeringai tipis. Dia lucu.

Hal yang sama kembali berulang saat aku kembali menatap matanya. Tampaknya lebih baik untuk berhenti tapi aku tidak bisa. Aku memegang kartu As-nya dan aku tidak akan mengabaikan fakta itu.

Aku melihatnya berjalan ke arah kami dan aku mengangkat kepalaku dari dada ayah saat dia mendekat.

"Maaf Ayah mertua, saya perlu berbicara dengan istri saya."

Istri.

Baik ayah maupun aku tidak diberi kesempatan untuk menjawab karena dia dengan cepat memegang tanganku dan menarikku, kami keluar dari aula dan masuk ke ruangan kosong. Dia akhirnya melepaskan tanganku dan berdiri menghadap padaku.

Sebenarnya, aku sama sekali tidak marah. Ini terlalu menyenangkan.

"Hentikan," pintanya dan aku mencoba mencari emosi di wajahnya, tapi aku tidak mendapatkan apa-apa. Dia terlalu dingin.

"Hentikan apa?" aku bertanya sambil melipat tanganku di dada, tahu betul maksud dari perkataannya.

Dia menarik napas dalam-dalam.

"Berhenti menatapku seperti yang kau lakukan sejak ciuman itu."

"Ciuman ... oh, maksudmu ciuman yang kau curi dariku," aku menggodanya dan melihat kemarahan di matanya.

"Itu harus dilakukan dan kau tahu itu, jadi berhentilah menatapku seperti itu!"

"Menatap? Tatapan apa yang kau bicarakan? Bukankah kau ahli dalam hal itu?"

Dia mencengkeram lenganku, semakin erat setiap detik dan aku berusaha keras untuk menahannya sambil balas menatapnya. Dia pasti berpikir mudah untuk menakut-nakutiku.

"Apa sebenarnya yang kau khawatirkan? Kenyataan bahwa kau sama seperti manusia lainnya? Bahwa kau juga memiliki emosi?"

Tatapannya melembut dan begitu pula cengkeramannya. Aku melihatnya mundur selangkah sementara cengkeramannya terlepas dan matanya beralih ke arah lain.

Dia bungkam dan tampak agak tidak normal sehingga aku sedikit khawatir.

Tiba-tiba, dia kembali menatapku sekali lagi dan tatapan dinginnya kembali.

"Dapat dimengerti, kau berusaha mencari sesuatu dalam diri suamimu untuk meyakinkan dirimu bahwa aku tidak seburuk itu, tapi aku sarankan agar kau tidak melakukannya. Akan lebih menyakitkan setelah kau melihat kenyataannya."

Dalam perjalanan melewatiku, dia berhenti dan menoleh ke arahku, lalu mencondongkan tubuh sedikit lebih dekat ke telingaku dan berbisik, "this is your hell and I'm the devil."

Begitu dia pergi, aku melakukan berbagai macam sumpah serapah. Dia telah menegakkan bendera perang. Baik. Mari kita lihat siapa yang akan berdiri tegak pada akhirnya, Kim Taehyung.

***

Taehyung POV

Setelah keluar dari ruangan, aku tidak bisa menghentikan langkahku. Jungkook sangat menyebalkan. Dia membuatku sangat gugup sehingga melakukan apapun terasa sulit bagiku.

Aku tahu apa yang dia coba lakukan, tapi aku tidak akan membiarkannya melakukan apa yang diinginkannya. Ingatan akan ciuman itu terlintas di benakku dan aku menggelengkan kepala.

My Cruel BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang