Chapter 23 - END

2.2K 167 13
                                    

Setelah pembicaraan tentang hubungan mereka, Akashi memberi waktu ruang Tetsuya untuk berpikir. Sudah 3 minggu lebih tepatnya, dia tidak mendapati Akashi menunggu diruang kantornya, atau merecokinya makan. Juga tidak ada hadiah-hadiah yang biasanya membuat para rekan kerjanya berteriak 'cie-cie' dan jejeritan saat sampai di tangan Tetsuya.

"Lumayan sepi ya." Kiyoshi berbicara cukup keras yang membuat Tetsuya mau tidak mau melihatnya, "Lumayan sepi ya, Kuroko."

"Kalau ingin ramai, Kiyoshi-san silahkan joget ditengah ruangan."

"Parkiran prioritas juga tidak ada mobil mewah. Padahal lumayan meningkatkan pamor." Hyuga ikut berbicara, "Ada yang hilang sepertinya."

"Maka Hyuga-san bisa ke Riko-san pengajuan mobil mewah sebagai ajang promosi." Tuturnya masih sambil mengetik sebuah proposal.

"Kalian berdua jangan mengganggu Kuroko-kun!" Omel Riko saat mendapati mereka semua berkomentar tentang absennya Akashi disana.

"Terimakasih, Riko-san."

"Tidak apa-apa Kuroko-kun. Memang sudah tugasku menegur mereka." Riko mendekat dan berbisik, "Akashi-sama tidak menyerah, kan?"

Tetsuya menggeleng, "Aku juga tidak tahu."

Dia memang tidak tahu dimana Akashi sekarang karena si kepala merah itu sama sekali tidak memberinya kabar selain dia memberi Tetsuya ruang.

Matanya melirik ponsel yang sejak 3 minggu kemarin menjadi lebih tenang. Kemudian berpindah pada parkiran prioritas yang ada diseberang jendelanya, dimana Akashi biasa menaruh kendaraan. Dia menggelengkan kepala, mengusir pikiran-pikiran aneh, lalu kembali mengerjakan proposal.

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan jam pulang. Tetsuya dapat mendengar beberapa rekan kerjanya sudah berkemas dan berpamitan. Dia sendiri juga cepat-cepat mengemasi barangnya karena Akashi sudah menunggu dibawah sana.

Okay, dia kembali lupa bahwa Akashi sudah tidak menjemputnya.

---

Disclaimer :

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original Story by Gigi


Akakuro Fanfiction

Romance; Friendship; Hurt

Shounen Ai; Office AU; Out of character

---

Tetsuya sudah lama sekali tidak merasakan ketenangan seperti ini. Bebas dari seseorang yang getol merecoki, bebas dari seseorang yang terus menerus mengirimkan pesan atau panggilan jika tidak segera diberi balasan.

Sungguh hari yang begitu tenang.

Harusnya Tetsuya senang, harusnya ini terasa nyaman. Tapi ada satu yang aneh dari sudut hatinya yang terasa tidak seperti seharusnya. Seperti sesuatu yang mirip dengan kehilangan.

Tidak, ini hanya karena sudah menjadi kebiasaan. Lalu saat ini kebiasaan itu berubah, makanya terasa ada yang kurang. Nanti setelah beberapa hari kedepan, semuanya akan kembali normal.

Lagipula, dulu juga dirinya sudah terbiasa sendirian setelah perpisahan. Jadi tidak ada yang harus dipermasalahkan.

Itu yang selalu Tetsuya pikirkan.

Namun apa yang dia pikirkan tidak mudah untuk dia terapkan.

Nyatanya dia selalu membuat dua bekal. Memesan makanan untuk dua orang. Bersiap pulang tepat waktu karena tidak ingin ditunggu. Juga selalu mengecek ponselnya karena tidak ingin ada yang merajuk dengan menyebalkan.

PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang