Bab 28 • Campur Aduk

3.5K 251 27
                                    

Hallo🙌🏻🍭

Mohon kerjasamanya readers ku. Kalian readers ku yang pada baik hati dan tidak sombong jangan jadi silent readers, oke?! Ayo keluar tunjukan diri kalian di komen. Meski hanya cuma menyapa🥰 apalagi nyapa author wkwk😅

 Meski hanya cuma menyapa🥰 apalagi nyapa author wkwk😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nala?"

Samar-samar cewek yang sudah lemas itu melihat wajah Gibran.

"Nal, lo kenapa bisa di pukulin sama mereka?"

Jangankan untuk bergerak bicara pun sepertinya sangat lemas baginya sekarang. Nala hanya memejamkan matanya sambil meringis kesakitan hingga Gibran yang melihat itu langsung menggendong Nala ala bridal style. Di waktu bersamaan, Jaya yang melihat Nala dan Gibran langsung menghampiri dan turun dari motornya.

Jaya terkejut melihat kondisi Nala yang babak belur seperti ini. Tanpa berpikir panjang ia mengira Gibran yang melakukan itu pada Nala. Jaya yang kelewat emosi langsung membentak cowok itu, "LO APAIN NALA SAMPE BABAK BELUR KAYA GINI HAH?!"

"Bukan gue! Gue nolongin Nala dari dua orang yang mukulin dia!" balas Gibran.

"Jangan kebanyakan ngeles. Lo gak ngaku karna ketangkap basah kan sama gue?!"

"Gue gak sepengecut itu, mukulin cewek sampe segininya!"

Jaya mendecih seraya membuang muka ke samping. Tidak tau kenapa ia tidak merasa yakin dengan ucapan Gibran. Dengan tatapan bengis Jaya mengambil alih Nala dari gendongan Gibran, "Sini, Nala biar gue yang bawa ke rumah sakit!"

"Motor lo gede! Mana mungkin Nala naik motor lo!" Gibran memundurkan tubuhnya, "Pake motor gue, bertiga."

"Di deti maksud lo?!" Mata Jaya membelalak. "Gak! Nanti di sangka jamet kalo naik motor bertiga. Gue aja berdua sama Nala pake motor lo."

"Dasar bego! Nala lemes kaya gini, gimana nanti kalo jatoh di tengah jalan?"

Jaya mengerti maksud Gibran. Kondisi Nala sekarang tidak memungkinkan untuk naik motor berdua dan harus ada yang menjaganya dari belakang.

"Terus motor gue gimana njir? Kalo di ambil maling gimana."

"Beli lagi sih, ribet amat lo!"

"Yaudah mana sini kunci motor lo, gue yang nyetir."

*****

"Ruby, jangan keseringan main sama Buno, nanti di buntingin sama dia," ujar Naga. Ia memangku Ruby hingga mereka berhadapan.

Karena terus kepikiran Nala ia jadi lupa mengambil Ruby di rumah Giara yang bermain bersama kucingnya, Buno. Akhir-akhir ini Ruby sering ke rumah tetangganya itu.

Ponsel yang berada di meja tempat duduknya sekarang berbunyi dan menampilkan nama Ijay di sana dan Naga langsung menurunkan Ruby lalu mengangkat teleponnya.

HAI NALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang