Bab 44 • Break?

1.5K 91 31
                                    

Hai, aku balik lagi. Maaf buat kalian nunggu sampe lumukan☹️

Pokonya janlup vote dan komen sebanyak-banyaknya yakk!❤️

Yang vote sama komen banyak rezekinya ngalir terus Aamiin, xixixi

Setelah puas liburan di tengah semester ini semua murid di seluruh kota ini di haruskan masuk kembali untuk menjalani aktivitas seperti biasa yaitu belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah puas liburan di tengah semester ini semua murid di seluruh kota ini di haruskan masuk kembali untuk menjalani aktivitas seperti biasa yaitu belajar. Mungkin bagi seluruh murid hal yang menjengkelkan adalah ketikan sedang asik berlibur tiba-tiba waktu masuk sekolah tiba. Termasuk Naga and the gang. Mereka berdiam diri di belakang sekolah yang kebetulan guru kelas IPA 1 sedang berhalangan hadir datang ke sekolah.

Bermain game adalah salah satu kegiatan favorit anak-anak cowok. Contohnya Damar, Panji, Yugi, dan Jaya yang asik dan matanya fokus kepada handphone mereka masing-masing hanya untuk bermain game. Sedangkan Athar si paling kalem hanya mendengarkan musik melalui headset.

Naga, terus menerus melamun sejak awal kedatangannya ke sekolah. Raut wajah murungnya itu terpampang sangat jelas. Ia duduk seraya menyandarkan punggung miliknya ke tiang lalu kedua tangannya bersedekap dada.

Sejak kejadian hari itu komunikasi antara dirinya dan Nala bisa di bilang sedang jauh. Hati dan pikirannya campur aduk. Jujur saja, Naga sangat merindukan gadisnya. Naga terus mencoba menyelesaikan permasalah ini namun Nala sendiri yang selalu menghindar dan tidak ingin membahas kejadian itu. Nala pun tidak ingin bertemu atau berduaan dengan Naga hanya untuk sementara waktu.

Bukan Naga namanya jika tidak memaksa. Meskipun gadisnya selalu menghindarinya tapi Naga akan tetap selalu bersikukuh mencoba menemui Nala.

Bragg

Jaya dan Yugi jatuh berbarengan dengan kursi panjang kala Naga berdiri karena beban di atas kursi itu tidak seimbang. Seperti tidak punya rasa bersalah Naga pergi begitu saja melangkahkan kakinya entah kemana.

"Ga, lu mau kemana?" tanya Damar tetapi tidak di gubris oleh temannya itu.

"ANJIR, NAGA LU WATADOS AMAT!" Teriak Jaya sambil menepuk-nepuk pantatnya sendiri kepada Naga yang sudah tidak kelihatan batang hidungnya.

*****

Tibalah sampai tujuan. Sudah bisa di tebak, tujuannya adalah menemui Nala ke kelasnya. Naga sedikit mengintip di jendela belakang, berbeda dengan kelasnya ternyata kelas Nala belajar seperti biasanya. Yang tadinya sedikit kini malahan seluruh wajah dan setengah pundaknya terlihat.

Guru yang mengajarnya itu ternyata Bu Siska. Ia sedang menulis di papan tulis menggunakan spidol. Hingga badannya berbalik ingin menjelaskan apa yang ia tulis ia sangat terkejut sampai jantungnya ingin melompat keluar dari tubuhnya sendiri saat melihat seseorang yang diam seperti patung di luar jendela.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAI NALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang