Bagian 23

363 26 1
                                    

Ratu masih terus menenangkan sandrinna. "Udah ya gausah dipikirin lagi, mungkin rebong lagi ketempelan setan aja itu." Ucap ratu membuat sandrinna terkekeh.

"Kak ratu maaah, sandy lagi sedih malah becanda" ucap sandy menghapus sisa air matanya.

"Lah iya tau san, kamu ga liat tadi disamping rey siapa?mak lampir itu" sandrinna terkekeh, ratu yg melihat sandrinna tersenyum ikut tersenyum, "jangan sedih lagi ya"ucap ratu mengusap pipi sandrinna "nanti rey kita ruqiyah yah" sandy Mengangguk tersenyum.

"Makasih ya kak ratuuu" ucapnya memeluk kembali ratu, ratu mengangguk. "Tuan putri ga boleh nangis, nanti kita jalan-jalan Berdua" sandrinna mengangguk semangat!

••••

Mereka semua akhirnya memutuskan untuk ke rooftop tak lagi dikantin karna selera makan mereka semua hilang, untungnya selly bawa bekal, jadi bisa buat dimakan mereka bersama.

"Untung gue bawa bekal, berguna juga kan" ucapnya menaruh bekalnya di meja, "dimakan gaes gue tau kalian laper, qeel makan, lo laper kan?"

"Gapapa nih gue makan?" Selly mengangguk "makasih ya" ucap aqeela seraya mengambil potongan roti selly.

"Rey kenapa tiba-tiba bisa pacaran sama vio?" Ucap kiesha entah ke siapa.

"Gue juga heran, katanya dia suka sama sandrinna. Tapi kenapa malah pacarannya sama vio" tanya rassya

"Ini aneh bgt ga si?" Tanya jefan menatap semuanya.

"Ini rencana lo sama kak rey kan?" Ucapan aqeela membuat semua menatap kearahnya. "Kok malah semua natap gue, selly tuh" semua beralih menatap selly, selly yg ditatap seperti itu oleh teman-temannya tampak tak nyaman.

"K-kenapa jadi gue?! Ucap selly.

"Rey jadi aneh semenjak balik ngobrol sama lo sell" ucapan saskia membuat kiesha menatap heran.

"Kamu ngomongin apa dek sama rey?" Tanya kiesha beralih menatap adiknya.

"Aku ga ngomongin apa-apa bang" ucap selly. "Kamu gak bohong?" Selly menggeleng.

"Abang bisa tanya langsung sama kak rey tapi ga disekolah, dirumah" jelas selly

"Kenapa kita ga bisa tanya rey disekolah" tanya rassya menatap selly, "lo beneran tau ini semua kan?!"

"G-gue ga bisa ngomong sama kalian, kak rey yg bisa jelasin ke kalian. Gue juga gak mau kyagini" jelas selly yg akhirnya jujur.

"Kamu diancem rey?!" Tanya kiesha marah, selly menggeleng. "Gak bang, kak rey ga ngancem aku. Aku cuma ga setuju sama keputusan dia".

"Keputusan apa?" Tanya aqeela.

"Oohh jadi ini yg kalian bicarain? Ini rencana lo sama rey?" Tanya saski. Selly menggeleng "gue gak mau rencana ini berjalan tapi kak rey janji sama gue ini cuma sehari"

"Dan lo setuju?!" Tanya rassya, selly mengangguk. "Kenapa lo setuju?!! Lo tau kan ini bakal nyakitin kaka lo?!"

"Sya, pelan!" Ucap aqeela. rassya berusaha mengontrol emosinya.

"Maafin gue semua, bang maafin selly" ucap selly menunduk. Kiesha menghampiri selly dan memeluknya dari samping. "Gapapa nanti abang yg bicara sama rey"

••• skip •••

Bel terakhir berbunyi, semua siswa berlarian keluar kelas. Begitupun juga dengan rassya aqeela rey saski dan selly.

"Kak" ucap selly mencekal tangan rey, rey menoleh seolah bertanya "bang ica mau ngomong sama lo, dirumah" rey mengangguk stelah itu dia langsung keluar kelas. Rey tau semua temannya pasti akan tau semuanya, dan rey akan menjelaskannya nanti. Sekarang dia harus kekelas vio terlebih dahulu.

Bertemu Kembali [ Reysan ] || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang