Bagian 37

290 28 4
                                    

Disatu tempat ada yg sedang menunggu seseorang, hingga tak lama orang itu pun datang.

"Sya!" Panggil orang itu, "maaf ya lama. Vio ribet bgt nglarang" gue buat ketemu lo" rassya menatap orang itu. "Kmu abis dari tempat vio? Ngapain?"

"Tadi emng lagi dirumah vio aja, trus pas mau cabut buat ktemu kmu dia malah nglarang² aku"

"Kok vio gitu si, ga suka liat kamu seneng sama aku" alin menggeleng tak tau, "kamu tunggu disini bentar ya, aku mau beli minum" alin mengangguk.

Rassya mengeluarkan ponselnya menelpon seseorang,
"Lo bisa kesini?"

"Kemana dah"

"Taman deket cafe kak ratu"

"Oke, share loc"

"Gue lagi sama alin btw"

"Hm ya gue tau"

"Gausah cemburu!"

"Ye PD bener lo malih, dah ah gue mau otw bye!

Orang itu mematikan telponnya secara sepihak membuat rassya terkekeh, "cil cil"

"Maaf ya lama, tadi ngantri" ucap rassya seraya memberikan sebotol minuman pada alin. Alin mengangguk "kamu tumben ngajak aku keluar sore" lagi "

"Aku lagi suntuk aja, tiap hari dirumah selly,jagain selly." Alin menoleh kearah rassya. "Kenapa kamu harus jagain selly?" Rassya melihat ada notifikasi diponselnya "gue udah dideket lo sama alin" rassya melihat ke sekeliling taman dan menemukan orang yg mengirimi pesan itu tak jauh darinya.

Rassya menyenderkan kepalanya pada bahu alin, "iya kan semenjak sandrinna kecelakaan dan dirawat diluar negri, aku dititipin buat jagain selly, pdahal aku gak mauu. Capee tauu" ucap rassya manja.

Alin mengelus pipi rassya, "ini emng salah vio si" rassya yg mendengar itu langsung menegakkan tubuhnya dan menatap alin. "Kok jadi vio si sayang, ini kan ngomongin selly" ucap rassya berusaha memancing alin.

"Iya, ini semua tuh gara" vio. Coba aja kmaren dia berhasil nabrak selly dan sandrinna ga berusaha sok nyelamatinn si selly, mungkin selly skarang yg dirawat bukan sandrinna." Ucap alin yg masih tak menyadari apa yg dia katakan. "Yes! Dapet!" Ucap seseorang yg sedari tadi merekam pembicaraan mereka.

"Kamu juga ikutan buat nabrak selly pada saat itu?" Alin mengangguk "selly slalu ngrendahin aku sama vio, bilang kalo kamu ga pantes buat aku, aku ga boleh deket sama kamu, jadi aku kesel !"

Tiba-tiba suara tepuk tangan dari arah belakang menyadarkan mereka, alin menegakkan tubuhnya "mampus barusan gue ngomong apa!" Batin alin, alin dan rassya segera menoleh kebelakang dan mendapati aqeela yg sedang berjalan kearah mereka.

"Waaaw!! Kriminal bgt ya otak lo dan temen lo itu !" Alin yg mendengar itu tersadar atas apa yg dia katakan barusan "gue keceplosan?! Aduuh vio maafin gue!" Batin alin.

Alin menatap rassya yg terdiam, "sya! Ini ga seperti yg kamu denger, a-aku cuma salah ngomong aja tadi" ucap alin menggenggam tangan rassya. Aqeela yg melihat itu langsung menyingkirkan tangan alin.

"Jangan lo sentuh tangan rassya!" Sentak aqeela. Alin menatap tajam kearah aqeela "urusan lo apa? Rassya pacar gue!"

"Gak lagi skarang alina fauziyah!" Ucap rassya berjalan kearah aqeela. "Lo!! Udah bikin sepupu gue koma ! " Ucap rassya menunjuk alin.

Bertemu Kembali [ Reysan ] || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang