Pukul 18.00 Prilly sedang menemani Alya yang sedang membenahi dandanannya di kamar Alya. "Al, tante ke luar sebentar ya, mau ngomong sama mama kamu" ucap perias Alya. "Iya tante..." ucap Alya.
Setelah perias tadi keluar, Prilly sedikit membantu merapikan tatanan rambut Alya. "Udah kak... Udah cantik kok..." ucap Prilly sambil memegang pundak Alya. "Apaan sih lo!! Gombal tau nggak!!" Ucap Alya sambil terkekeh. "Makasi ya prill udah dateng ke keluarga ini. Gue jadi ngerasa punya saudara cewek yang bisa gue ajak curhat dan selalu ada kapanpun gue butuh" ucap Alya berkaca kaca. "Kak... Jangan gitu dong ngomongnya... Ntar kalo nangis jadi luntur tuh make up nya" ucap Prilly sambil memeluk Alya yang duduk di kursi rias. "Sampai kapanpun, aku akan selalu ada buat kak Alya. Walaupun aku bukan saudara kandung kakak, tapi aku udah anggep kakak kayak saudara kandung aku sendiri kak... Jadi, kapanpun kak Alya butuh aku, aku usahain aku selalu ada buat kak Alya. Bahkan, kalo nanti kak Alya sama bang Aldo udah sah, kalo bang Aldo macem macem aku yang hajar bang Aldo nanti hahaha..." ucap Prilly. "Hahaha... Makasi ya adekku tersayang... Kenapa kita jadi romantis gini sih??" Ucap Alya. Tiba tiba ada suara deheman. "Ekhemm..." yang ternyata adalah Ali. "Ali?? Ngapain lo disitu?? Lo pasti ngintipin gue deh!!" Ucap Alya. "Yee... Siapa yang ngintipin elo!! Mending gue ngintipin barbie gue" ucap Ali sambil memeluk Prilly dari belakang. "Ahh Ali mah!! Jangan romantis romantisan depan gue kek!! Gue jadi kangen sama Aldo nih!!" Ucap Alya merengek. "Uu sayang... Bentar lagi bang Aldo nya dateng kok kak..." ucap Prilly sambil melepaskan tangan Ali yang melingkar diperutnya lalu merangkul Alya. "Biee... Kok malah sayang sayangan sama kak Alya sih!!" Ucap Ali kesal. Sedangkan Alya hanya meledek Ali dengan menjulurkan lidahnya. "Ih kamu mah gitu bie...!!" Ucap Ali kesal. "Ihh... Iya sayang... Iya..." ucap Prilly menarik kepala Ali agar bersandar dipundaknya sambil mengelusnya. Sedangkan Ali langsung menenggelamkan kepalanya dileher Prilly.
Tiba tiba mama Resi masuk ke kamar Alya. "Wahh... Ternyata pada ngumpul disini" ucap mama Resi. "Bang kenapa?? Kecapekan ya??" Tanya mama Resi yang melihat Ali sedang bermanja manjaan dengan Prilly. "Mama mah nggak peka. Besok Prilly itu mau ke Bali" ucap Ali. "Ke Bali?? Ngapain nak??" Tanya mama Resi. "Ada tugas ma..." ucap Prilly. "Berapa lama??" Tanya mama Resi. "Paling 3 harian" jawab Prilly masih sambil mengelus kepala Ali. "Ma, ma, kayaknya ya, abis ini cepetan nikahin tu berdua deh ma... Liat aja tuh, Ali ngebet banget kayaknya" ucap Alya. "Iya ma!! Abis kak Alya nikah sama bang Aldo ntar langsung bicarain pernikahan aku sama Prilly ya..." ucap Ali. "Hushh!! Kamu ini!! Urusan kak Alya aja belum selesai sayang... Jangan bikin mama tambah pusing dong" ucap Prilly. "Iya... Gampang kalo urusan kalian mah..." ucap mam Resi sambil terkekeh.
Saat mereka sedang mengobrol, tiba tiba iphone Ali berbunyi. Tirt. Tanda ada pesan masuk. Ternyata pesan itu dari Aldo. "Li, gue sama keluarga udah otw ya..." isi pesan Aldo. "Ma, keluarga kak Aldo udah dijalan katanya. Ali kebawah dulu ya, bantuin yang lain siap siap" ucap Ali. "Ohh ya li..." ucap mama Resi. "Bie, aku kebawah bentar ya..." ucap Ali lalu mengecup kening Prilly singkat. "Ya ampun li... Mau kebawah bentaran aja pake pamit pamit" ledek Alya.
Setelah Ali keluar dari kamar Alya, mama Resi juga keluar untuk berbincang bersama keluarga dan saudara yang lain. Sedangkan Prilly sibuk membantu Alya merapikan make up nya.
***
Acara pertunangan Alya sudah selesai. Kini Alya dan lainnya sedang berkumpul di taman belakang rumah Ali karena acara pertunangan Alya tadi diadakan di luar rumah yaitu taman rumah Ali yang sudah dihias dengan cantik dan romantis tentunya.
"So, kapan nikahnya nih??" Tanya Kevin. "3 bulan lagi" jawab Aldo. "Ngga kecepetan tuh al??" Tanya Mila. "Ya... Semoga aja nggak" ucap Aldo. "Ya ngga papa lah... Yang penting udah ada niat buat serius pasti bisa kok" ucap Kirun. "Ya ntar kalo kak Alya nikahnya kelamaan, gue kapan dong??" Ucap Ali. "Halah modus lo!!" Ucap Kevin. "Pril, lo besok jadi ke Bali nya??" Tanya Mila. "Jadilah kak..." ucap Prilly sambil bermain dengan Kiya anak Kirun yang ada dipangkuan Prilly. Kiya asik memainkan jari jemari Prilly. Entah mengapa, Kiya yang tadinya menangis tiba tiba diam saat Prilly menggendongnya. "Eh nak, jangan digigit dong jari aunty Prilly nya..." ucap Fiza saat melihat Kiya memasukkan jari Prilly ke mulutnya. "Hihi... Nggak papa kok... Kiya kan belum punya gigi. Ya kan sayang?!" Ucap Prilly pada Kiya sambil mencium puncak kepala Kiya. Ali yang melihat pemandangan indah dihadapannya ini hanya bisa tersenyum bahagia. Ia tak salah memilih wanita seperti Prilly. Seorang anak kecil yang bukan anak kandungnya saja sudah ia rawat dan ia sayang dengan baik. Apalagi jika suatu saat nanti ia bisa menimang anak buah cinta mereka. Lebih bahagia lagi rasanya.
Tiba tiba iphone Prilly berbunyi. Ada panggilan masuk dari papanya. "Kiya bentar ya... Aunty mau angkat telpon dulu" ucap Prilly memberikan Kiya pada Fiza. Dan Kiya langsung menangis karena itu. Prilly mencium Kiya singkat sebelum pergi mengankat telpon dari papanya itu.
*via telpon*
Prilly : Halo pa...
Papa : Halo sayang... Kamu nginep dirumah malem ini??
Prilly : Iya pa, besok Prilly langsung ke bandara kok dianterin Ali. Kenapa pa??
Papa : Ini ada berkas yang harus kamu bawa besok. Kalo kamu pulang sebentar gimana?? Ambil berkasnya aja kok...
Prilly : Oh gitu, nggak papa kok pa... Habis ini Prilly ambil kerumah
Papa : Ya udah, papa tunggu ya sayang...
Prilly : Iya pa...
*via telpon over*
Setelah selesai menerima telpon dari papa Rizal, Prilly kembali ke tempat yang lain berkumpul tadi. "Kenapa bie??" Tanya Ali. "Aku mau pulang bentar ya, mau ambil berkas dirumah. Disuruh papa tadi" ucap Prilly. Wajah Prilly tampak lelah dan agak pucat. "Jangan capek capek dong sayang... Aku anter aja deh!!" Ucap Ali. Saat Ali berdiri, tiba tiba badan Prilly hampir ambruk hal itu membuat semua orang disana ikut berdiri khawatir Prilly akan terjatuh. Namun dengan gesit Ali menahannya. "Bie kamu kenapa sayang??" Ucap Ali panik. "Nggak... Aku nggak pap kok..." ucap Prilly. Ali berdecak kesal. "Kamu selalu deh!! Kalo sakit bilang dong... Jangan bilang nggak papa mulu" ucap Ali. "Aku aja deh yang ambil berkas kamu ke rumah. Kamu istirahat aja dikamar" ucap Ali. "No... Jangan... Aku nggak papa kok, benearan. Udah yuk!!" Ucap Prilly. Ali pun hanya mengikuti Prilly dari belakang.
***
Setibanya dirumah Prilly, Prilly dan Ali langsung masuk kedalam. Ternyata didalam ada Raja yang sedang mengerjakan tugas ditemani oleh Chelsea. Raja duduk di karpet sambil sibuk mengutak atik laptop nya sedangkan Chelsea duduk disofa sambil menyuapi Raja. Raja sangat mirip dengan Ali. Apabila ada Chelsea disampingnya, Raja selalu meminta Chelsea untuk menyuapi nya. Sama halnya dengan Ali apabila ada Prilly, ia tak mau makan jika Prilly tidak menyuapinya. Memang lelaki saat ini aneh. "Ja, papa mana??" Tanya Prilly pada Raja. "Ada di ruang kerjanya" jawab Raja. "Ohh... Aku ke ruang papa bentar ya..." ucap Prilly pada Ali. Ali hanya mengangguk lalu bergabung dengan Raja dan Chelsea.
"Pa..." panggil Prilly pada papa Rizal. "Eh kamu akhirnya dateng juga..." ucap papa Rizal. "Mana berkasnya pa??" Tanya Prilly. "Nih berkasnya... Ini udah papa tanda tangani, tinggal kamu" ucap papa Rizal. "Okey" balas Prilly. "Dan, berkas ini kamu kasi sama yang namanya..... Aduhhh.... Papa lupa lagi!! Pokoknya dia itu dokter yang dari Singapore itu loh!! Papa lupa namanya...!! Cowok pokonya" ucap papa Rizal. "Cowok?? Siapa pa?? Ntar kalo dokter cowok yang dari Singapore ada banyak gimana??" Tanya Prilly. "Nggak kok... Yang dari Singapore itu cuma 2. Satu cewek, satunya cowok. Pokoknya tanya ajalah sama yang tugas disana nanti" ucap papa Rizal. "Emang ini surat apa sih pa?? Penting banget apa??" Tanya Prilly. "Penting sayang... Itu surat pindah dia ke rumah sakit kita" jawab papa Rizal. "Surat pindah??" Tanya Prilly bingung. "Iya..." jawab papa Rizal. "Ohh... Okey..." jawab Prilly. "Udah, itu aja kok. Ali mana??" Tanya papa Rizal. "Diluar lagi sama Raja sama Chelsea" jawab Prilly. "Ohh... Itu Chelsea nginep disini soalnya... Papa mama nya lagi keluar negeri 2 minggu jadi dititipin disini deh" jelas papa Rizal. "Ohh... Pantesan. Ntar tidur dikamar aku aja nggak papa kok" ucap Prilly. "Gampang kalo masalah itu mah..." ucap papa Rizal. "Ya udah, keluar aja yuk, papa mau ketemu sama Ali" ucap papa Rizal. Papa Rizal dan Prilly pun menyusul Ali, Raja, dan Chelsea yang ternyata sudah ada mama Ully disana sedang mengobrol dengan Ali. "Udah??" Tanya Prilly. "Udah kok..." jawab Prilly. "Li..." panggil papa Rizal. "Ya pa??" Balas Ali. "Gimana tadi acara kakak kamu??" Tanya papa Rizal. "Lancar kok pa..." jawab Ali. "Trus kapan nikahnya??" Tanya papa Rizal. "Katanya sih 3 bulanan lagi" jawab Ali. "Wow cepet banget" ucap papa Rizal. "Ya soalnya udah ada yang disiapin beberapa waktu lalu. Mungkin bulan bulan depan tinggal ngurus undangan aja pa" ucap Ali. "Ya udah kalo gitu. Pulang gih, udah malem ini. Besok Prilly harus berangkat jam 9 pagi" ucap papa Rizal. "Iya pa" jawab Ali. "Ya udah, Prilly pamit ya pa, ma..." ucap Prilly. "Iya sayang... Malem ini istirahat yang cukup ya... Besok berangkat pagi trus disana pasti banyak kegiatannya" ucap papa Rizal. "Iya papa..." ucap Prilly. "Hati hati ya nak..." ucap mama Ully. "Kak oleh oleh jangan lupa!!" Ucap Raja. "Minta apa lo??" Tanya Prilly. "Apa ya?? Minta bule aja deh bungkusin satu" ucap Raja langsung mendapat cubitan kecil diperutnya dari Chelsea. "Apaan itu maksudnya??" Tanya Chelsea. "Enggak sayang... Bercanda kok..." ucap Raja merangkul Chelsea. "Lo sih ja!!" Ucap Prilly. "Ya udah pa, Ali balik" ucap Ali. "Iya li... Hati hati" ucap papa Rizal. Ali dan Prilly pun kembali ke rumah Ali.
***
Saat Ali dan Prilly masuk ke dalam rumah, ternyata ada mama Resi yang sedang menonton tv. "Hey... Dari mana??" Tanya mama Resi. "Tadi aku pulang sebentar ma... Ambil berkas dari papa" jawab Prilly. "Besok berangkat jam berapa pril?" Tanya mama Resi. "Jam 9 ma..." balas Prilly. "Ya udah kamu tidur gih!! Udah jam 11 malem nih" ucap mama Resi. "Tidur sama Kaia ajatuh dikamarnya. Kaia udah tidur duluan tadi" ucap mama Resi. Belum Prilly menjawab, Ali sudah memotongnya. "Eh! Nggak! Prilly tidur sama aku malem ini" ucap Ali tegas. "Ali... Kamu sama Prilly itu belum sah nak..." ucap mama Resi. "Mam... Pliss... Malem ini aja. Ali nggak ngapa ngapain kok. Mama nggak kasian sama Ali?! Besok Prilly ke Bali ma. Dan 3 hari itu nggak sebentar" ucap Ali memohon. "Tapi..." ucap mama Resi dipotong oleh Ali. "Ayolah ma..." ucap Ali memohon. "Hh... Ya udah" ucap mama Resi pasrah. Karena mama Resi tau, Ali pasti akan terus memohon apabila ia tidak mengijinkannya. "Ya udah, sana buruan tidur. Kasian Prilly nya udah kecapekan tuh" ucap mama Resi sambil mengelus kepala Prilly. "Ya udah, yuk kita tidur" ucap Ali menggandeng Prilly. Ali dan Prilly pun pergi ke kamar Ali.
Setibanya dikamar, Prilly dikejutkan oleh Ali. Karena setelah menutup pintu Ali langsung memeluk Prilly dari belakang lalu menenggelamkan kepalanya dileher Prilly. "I'm gonna miss you bie..." bisik Ali tanpa merubah posisi kepalanya. "Kamu kenapa sih hm?? Kok manja banget hari ini" ucap Prilly sambil mengelus tangan dan pipi Ali. "Aku bakalan kangen sama kamu bie..." ucap Ali. "Sayang... Aku kesana cuma 3 hari doang..." ucap Prilly. "3 hari itu lama bie" ucap Ali. "Ya iya iya... Sekarang kita tidur aja yuk, udah malem" ucap Prilly. Ali pun menuruti Prilly. Lalu mereka berjalan ke tempar tidur namun tangan Ali tak lepas dari pinggang Prilly. "Dah, kamu tidur dulu aku mau ganti baju bentar" ucap Prilly mengecup kening Ali lalu pergi ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.
Selesai itu, Prilly kembali ke tempat tidur. Dan ternyata Ali sudah tertidur dan juga sudah mengganti pakaiannya. Ia tersenyum melihat Ali yang sepertinya benar benar kelelahan. Setelah itu Prilly berbaring disamping Ali dan memiringkan tubuhnya ke arah Ali. Ia menopang tubuhnya dengan sikunya lalu mengelus wajah Ali. 'Manja banget sih kamu li...' batin Prilly. Ali yang merasakan sentuhan lembut diwajahnya, perlahan membuka matanya. Lalu ia menarik Prilly untuk segera berbaring di sampingnya. Setelah itu ia memeluk Prilly erat. "Good night" bisik Ali lalu mencium bibir Prilly. Saat Ali hendak melepasnya, Prilly menahannya dan melingkarkan tangannya ditengkuk Ali. Ciuman rindu. Prilly memainkan bibir Ali dengan ganas. Ali sedikit terkejut dengan tingkah Prilly saat ini. Namun ia menikmatinya karena dalam 3 hari kedepan, ia tidak dapat merasakan bibir manis milik Prilly ini. Setelah puas bermain lidah, perlahan, mereka melepaskan bibir mereka satu sama lain. Lalu Ali mencium kening Prilly lembut. Setelah itu menarik tangan Prilly agar melingkar di pinggangnya. "Good night" ucap Prilly membalas ucapan Ali tadi. Lalu Prilly menenggelamkan wajahnya ke leher Ali. Ali akan merindukan gadis ini, sangat merindukannya. Tak lama, mereka terlelap.
YOU ARE READING
She Is Mine
FanfictionKisah cinta seorang Dokter dan Musisi yang merangkap menjadi CEO. Seperti apa kisah mereka? Baca aja!! Beberapa part aku private. So, follow aku dulu kalau mau baca lengkap cerita ini. Thank's!!