Sudah seminggu semenjak pernikahan Alya. Kemarin Alya dan Aldo baru saja tiba di Jakarta setelah melaksanakan honeymoon nya ke Bali.
Siang ini Ali telah disibukkan dengan setumpuk berkas yang harus ia tanda tangani. Ya, saat ini Ali sudah resmi menjadi CEO dari Syarief Corp. Om Rafli sudah memboyong keluarganya untuk pindah Jerman. Dan Ali memilih Agus untuk menjadi sekretarisnya. Ia tidak menginginkan sekretaris wanita. Karena kebanyakan cerita yang ia dengar banyak sekali sekretaris wanita yang menggoda atasannya. Dan Ali tidak mau hal itu terjadi. Ia tidak mau menyakiti Prilly tentunya. Walaupun Prilly begitu percaya padanya ia tidak mau mengecewakan Prilly.
"Li, udah jam makan siang. Istirahat aja dulu" ucap Agus ditengah kesibukan Ali.
"Ah, iya. Bentar lagi ini selesai kok. Lo kalo mau makan duluan aja ngga papa" balas Ali.
"Ya udah deh, cewek gue ngajak makan siang bareng soalnya, hehe"
"Iya deh yang mau pacaran" Agus membalasnya dengan tawa dan berlalu dari ruangan Ali.
Disaat Ali sibuk membaca berkas-berkas perusahaannya, tiba tiba sepasang tangan melingkar dilehernya dan sebuah kecupan mendarat dipipinya. Hal itu tentu saja membuatnya terkejut, ditolehnya seseorang yang ada dibelakangnya. Dan ternyata...
"BIE?" ucapnya terkejut.
"Makanya kalo kerja jangan serius-serius banget. Aku dateng aja kamu ngga sadar" ucap Prilly.
"Maaf sayang, kerjaan aku lagi numpuk banget tuh" ucapnya sambil menunjuk setumpuk berkasnya.
"Aku tau kerjaan kamu banyak. Tapi bukan berarti kamu ngga jaga kesehatan kamu. Ini jam makan siang, harusnya kamu makan sekarang. Atau paling ngga kamu istirahat Li" Prilly yang sedikit kesal melepas rangkulannya.
"Iya iya... Ngga aku ulangin lagi deh" ucap Ali lalu memeluk Prilly, membujuknya.
"Kamu udah makan siang?" tanya Ali pada Prilly yang dibalas gelengan kepala.
"Ya udah, kita makan sekarang yaa... Mau makan dimana?"
"Aku lagi pengen sushi li, kita makan sushi yaa?" ucap Prilly dengan wajah memelasnya yang menggemaskan.
"Ngga usah gitu mukanya, minta dicium banget ni anak"
"Ih kok jadi cium? Kan aku maunya makan sekarang. Laper Aliii" rengek Prilly.
"Iya deh iya, kita makan sekarang. Ayo tuan putri..." ucap Ali lalu menggandeng Prilly untuk menuju mobilnya. Prilly tidak membawa mobilnya karena tadi pagi Ali yang mengantarnya ke rumah sakit. Dan untuk menuju kantor Ali, ia menggunakan taxi.
Sepanjang lobby, pasangan ini tak terhindari dari tatapan kagum, iri, dan beberapa pujian. Mereka hanya membalasnya dengan senyum maut mereka.
"Gila ya, Pak Ali dimana sih cari cewek segitu beningnya"
"Kalo masih ada satu aja yang kaya Bu Prilly gue sikat deh"
"Aaa... Pak Ali ganteng banget dehh!!"
"Cocok banget ya mereka. Pak Alinya ganteng, Bu Prilly nya cantik"
"Ngga kebayang kalo mereka udah nikah, anaknya pasti lucu deh!" beberapa pujian dari karyawan Ali dan masih banyak lagi yang intinya memuji mereka.
***
Kini mereka telah berada di Sushi Tei, karena Prilly ingin makan sushi, Ali membawanya kesini.
Tampak Prilly sedang menyuapi Ali. Sedangkan Ali memainkan iphone Prilly.
YOU ARE READING
She Is Mine
FanfictionKisah cinta seorang Dokter dan Musisi yang merangkap menjadi CEO. Seperti apa kisah mereka? Baca aja!! Beberapa part aku private. So, follow aku dulu kalau mau baca lengkap cerita ini. Thank's!!