Part 35 "Famous Model, But..."

15.4K 932 24
                                    


Hari ini adalah hari pertama Prilly bekerja sebagai model. Ia sudah siap dengan dress hijau tosca yang panjangnya diatas lutut dan high heels warna senada. Prilly sudah dalam perjalanan menuju tempat pemotretan. Ditemani Riri yang akan menjadi manager nya dan juga Ali tentunya. "Ini kan hari pertama Prilly kerja jadi model, jadi gue harus temenin dia dong. Ngawasin ada cowok yang kecentilan apa nggak sama dia" itulah alasan Ali.

Tak ada 1 jam, mereka sudah tiba di kantor yang bernama 'RGraph' itu. "Selamat siang ada yang bisa saya bantu?" ucap seorang gadis di bagian resepsionis. "Bisa bertemu dengan Pak Reza?" ucap Riri. "Sudah buat janji sebelumnya?" tanya gadis tadi. "Sudah" jawab Riri. "Sebentar saya panggilkan. Silahkan ditunggu" ucap gadis itu ramah. Riri mengangguk lalu menyusul Ali dan Prilly yang sedang menunggu di kursi tunggu. "Gimana kak?" tanya Ali. "Bentar. Masih dipanggilin Pak Reza nya" ucap Riri.

"Selamat siang" ucap seorang laki laki yang kiranya berumur 30 tahun dengan jas hitam melekat ditubuhnya. Ialah Reza pemilik studio foto itu. "Selamat siang. Saya Riri manager Prilly" ucap Riri menyalami Reza. "Oh Prilly. Ya ya. Terima kasih banyak sudah menerima tawaran dari kantor saya" ucap Reza sambil tersenyum lalu menyalami Prilly dan Ali. "Ternyata lebih cantik aslinya ya daripada di tv tv" ucap Pak Reza membuat semua tertawa. "Jadi gimana Pak? Kapan pemotretan nya dimulai?" tanya Riri. "Bagaimana kalau hari ini saja? Apa sudah siap?" tanya Reza. Riri menoleh pada Prilly seolah bertanya kesiapan Prilly hari ini. Dilihatnya Prilly mengangguk. "Baik Pak, kita bisa mulai hari ini" ucap Riri. "Wah, terima kasih. Selamat bergabung di RGraph" ucap Reza. "Kalau begitu kita langsung saja ke studio pemotretannya. Mari" ucap Reza lalu pergi diikuti oleh Riri, Prilly dan Ali dibelakangnya.

SKIP

1 bulan sudah Prilly menjalani profesi sebagai model. Dan luar biasanya, dalam 2 minggu nama Prilly sebagai model sudah tersebar dimana mana. Tentu saja berbagai tawaran pekerjaan semakin membanjiri Prilly. Tapi hingga saat ini Prilly masih menjalani profesi nya sebagai dokter. Saat saat ini Prilly bagaikan wanita tersibuk didunia karena 2 profesi yag dijalani nya dan berbagai pekerjaan yang menunggu.

"Prill ada kiriman nih" ucap Caca manager baru Prilly. Prilly baru saja selesai menghapus make up nya seusai pemotretan tadi. "Dari siapa Ca?" tanya Prilly. "Ngga tau. Ngga ada nama pengirimnya" ucap Caca lalu memberikan sebuah kotak yang dikirim tadi. Lalu Prilly membuka kotak tersebut. Terdapat sebuah boneka doraemon berukuran sedang didalamnya. Prilly memang menyukai doraemon, tapi karena dia tidak tau siapa pengirimnya maka ia hanya meletakkan boneka itu dimeja.

Saat Prilly sedang membereskan barang barang nya, tiba tiba ada panggilan telfon dari Gritte. "Halo Te, kenapa? Tumbenan telfon jam segini? Kangen ya sama gue... Hahaha, ini gue mau balik ke RS kok" ucap Prilly. "Prill" ucap Gritte dengan suara parau. Perasaan Prilly langsung tidak enak. "Kenapa Te? Kok suara lo kayak orang nangis gitu?" ucap Prilly. "Al... Al" ucap Gritte terisak. "Al? Kenapa sama Al?" tanya Prilly bingung. "Al kecelakaan" ucap Gritte. "Apa? Aduh, bentar lagi deh Te. Ini gue mau ke RS kok. Suruh Ghina dulu yang tanganin" ucap Prilly karena tidak mungkin Gritte yang menangani karena Gritte seorang dokter kandungan. "Ngga bisa Prill" ucap Gritte. "Ngga bisa gimana sih? Ini keadaan darurat Te" ucap Prilly yang tergesa. "Ghina pingsan karena denger Al kecelakaan. Dan gue harap lo ngga kayak Ghina Prill" ucap Gritte. "Maksud lo?" tanya Prilly. "Al kecelakaan karena dia nabrak orang dengan sengaja. Dan orang itu..." ucap Gritte kembali terisak tak bisa membayangkan ekspresi Prilly setelah dia mengatakan ini. "Siapa Te?" tanya Prilly. "O... Orang itu... Dia..." ucap Gritte. "Siapa Te?" tanya Prilly dengan perasaan yang sudah tidak enak. "Dia Ali" jawab Gritte.

DEGHH!!


She Is MineWhere stories live. Discover now