Part 23 "Nice To Meet You Again"

20.4K 1.2K 8
                                    

Disisi lain, Ali sudah tiba di kantornya (studionya). "Li...!!" Panggil Andi. "Hai om... Ada apa??" Tanya Ali. "Jadi gini, kita mau bicarain masalah konser lo di Bandung. Semua udah beres sih sebenernya, MC juga udah ada, cuma...." ucap Andi. "Cuma apa??" Tanya Ali penasaran. "Kita belum dapet bintang tamu nya" ucap Andi. "Duh, gitu ya. Trus gimana om?? Konser tinggal 2 minggu lagi, kalo kita nggak nyari artis bintang tamu dari sekarang nggak bakal nuntut waktunya" ucap Ali. "Kemaren gue juga udah bicarain ini sama kru, dan belum ada kabar lagi sampe sekarang" ucap Andi. "Kira kira lo ada contact siapa gitu li??" Tanya Andi. "Siapa ya om?? Wah, gue juga nggak tau nih" ucap Ali. Saat Ali sedang berpikir, tiba tiba ada sebuah ide cemerlang terbesit di otaknya. "Gue tau siapa bintang tamu kota nanti!!" Ucap Ali tiba tiba. "Siapa li??" Tanya Andi penasaran. Ali menjawab pertanyaan Andi dengan membisikkannya. "Oh ya?? Lo yakin??" Ucap Andi. Ali hanya mengangguk mantap. "Emang lo udah bicarain ini sama dia??" Tanya Andi. "Kalo itu biar jadi urusan gue!! Gue yakin dia mau kok!!" Ucap Ali. "Oke, gue serahin semuanya sama lo" ucap Andi sambil menepuk pundak Ali.

***

Prilly dan Gritte sudah tiba di Bali. Perjalanan yang panjang membuat mereka kelelahan. Disana sudah ada supir yang menunggu Prilly dan Gritte. Supir itu pula yang akan memandu perjalanan mereka selama di Bali.

"Silahkan non..." ucap lelaki paruh baya itu. "Bapak tour guide kita ya??" Tanya Gritte. "Oh iya non, perkenalkan, saya Made. Saya yang akan memandu dan menemani nona selama di Bali. Jika membutuhkan sesuatu, panggil saya saja nona. Saya siap 24 jam" ucap pak Made dengan logat Bali nya. "Oh, ya udah, kita langsung ke penginapan aja pak. Kita capek banget nihh..." ucap Gritte. "Baik non, mari..." ucap paj Made sambil membukakan pintu mobil untuk Prilly dan Gritte.

Di perjalanan, Prilly tak hentinya menatap layar iphone nya dan sesekali menempelkannya ditelinga. Ya, Prilly sedang menghubungi seseorang. Namun orang yang dihubunginya itu tak menjawab panggilan Prilly. Dan itu membuat Prilly gelisah. "Prill, lo kenapa sih??" Tanya Gritte. "Eh, ini loh si Ali. Dari tadi di telpon nggak diangkat" ucap Prilly kesal. "Ya udah kali, lagi tidur kali dia. Tadi kan abis dari studio juga kan katanya?!" Ucap Gritte. "Iya sih te..." ucap Prilly. "Ya udah, santai aja. Ntar juga nelpon lo balik kok. Jangan capek capek dulu lo. Ntar malem kita masih harus meeting" ucap Gritte. "Iya iya... Bawel banget sih lo" ucap Prilly sambil tertawa kecil. Selama perjalanan dari bandara menuju penginapan, Prilly dan Gritte asik bercerita dan sesekali membicarakan kegiatan yang akan mereka lakukan di Bali. Perjalanan yang cukup jauh, membuat Prilly sedikit bosan. Apalagi Ali yang tak ada kabarnya sampai sekarang. Namun ia terhibur dengan pemandangan kota Bali yang indah dan udara nya yang sejuk itu. Sangat berbeda dengan kota Jakarta yang sangat panah dan dipenuhi dengan kemacetan dimana mana.

45 menit berlalu. Prilly dan Gritte sudah tiba disebuah penginapan. Seperti villa namun bergaya tradisional khas Bali. Dilengkapi dengan fasilitas kolam renang dan lokasinya yang dekat dengan pantai sangat membuat Prilly nyaman disana.

"Mari non, saya antar..." ucap pak Made. "Makasi pak..." ucap Prilly. Prilly dan Gritte pun mengikuti pak Made yang berjalan sambil menarik koper mereka. "Selamat beristirahat non..." ucap pak Made. "Terima kasih pak Made" ucap Prilly. "Sama sama non... Ada lagi yang bisa saya bantu??" Tanya pak Made sopan. "Mm... Kayaknya nggak ada deh pak. Eh tapi nanti jemput kita jam 4 sore ya pak. Soalnya jam 7 malem nanti kita mau ada meeting di RS Bali indah. Nanti sekalian makan diluar aja" ucap Prilly. "Siap non. Ada lagi??" Ucap pak Made. "Udah pak, itu aja" ucap Prilly. "Kalau begitu saya permisi non. Ini kartu nama saya, kalau butuh sesuatu telpon saya saja" ucap pak Made sambil memberikan kartu namanya. "Okey! Makasi pak" ucap Prilly. Pak Made membalasnya dengan senyuman dan berlalu.

Gritte yang sedari tadi sudah masuk karena lelah tiba tiba berteriak. Membuat Prilly terkejut. "Aaaaa.....!!!!" Pekik Gritte. Prilly yang mendengarnya langsung berlari masuk ke dala villa. "Kenap....." ucap Prilly terhenti ketika melihat seseorang didepannya. "GHINA!!" ucap Prilly. "Ghina kok lo nggak bilang kalo mau ke Bali juga" ucap Prilly lalu berlari memeluk Ghina. Ghina hanya tertawa melihat tingkah kedua sahabatnya ini. "Ya mana gue tau kalo ada lo berdua juga" ucap Ghina merangkul Prilly dan Gritte. "Asekkk... Reunian nih kita ceritanya" ucap Gritte. "Hahaha... Gitu deh tte..." ucap Ghina. "Jadi yang dimaksud papa dokter dari Singapore itu lo??" Ucap Prilly. Ghina hanya mengangguk sambil tersenyum. "Tapi, kata papa ada 2 dokter. Satunya siapa ghin??" Tanya Prilly. "Al" jawab Ghina singkat. "Al??" Ucap Prilly. "Yupp!! Gue kesini sama Al" ucap Ghina.

She Is MineWhere stories live. Discover now