Meeting pun dimulai di café tempat mereka berkumpul tadi. "Ok, so Ali gimana bintang tamunya? Lo udah ngomong ke dia" ucap Andi. "Belum om. Kemarin kan dari luar. Jadi nggak sempet ngomong" ucap Ali. "Siapa sih li??" tanya Kirun penasaran. "Iya li. Lama dah lu. Buruan telfon gih orangnya" ucap Kirun. "Ngapain pake nelfon? Orangnya aja ada disini kok" ucap Ali. "Hah? Siapa li?" tanya Kevin. "Mau tau?" tanya Ali. Kevin dan Kirun mengangguk. "Oke, binta tamu konser kita kali ini adalah......" ucap Ali lalu merangkul Prilly yang sedang asik bermain bersama Kiya yang ada di pangkuannya. "Ma-maksud lo..." ucap Kirun bingung. "Prilly bintang tamu konser kita di Bandung?" ucap Kevin tak percaya. Prilly yang tadinya bermain dengan Kiya pun mendongakkan kepalanya terkejut mendengar ucapan Kevin. "Li, bercandaan kamu nggak lucu deh" ucap Prilly. "Siapa bilang aku bercanda. Aku serius. Aku mau kamu jadi bintang tamu konser aku di Bandung" ucap Ali. "Ali, tap-" ucap Prilly dipotong oleh Ali. "Stt...!! Nggak boleh nolak. Kamu janji kan sama aku kemarin, sepulang kamu dari Bali kamu mau nurutin semua kemauan aku. Dan sekarang ini yang aku mau kamu jadi bintang tamu di konser aku nanti" ucap Ali. "Jadi gimana Prill?" tanya Andi. "Mm... Aku... Aku..." ucap Prilly bingung. "Ambil aja nggak papa kali Prill. Itung itung nambah pengalaman" ucap Mila. "Mm..." ucap Prilly menimbang keputusannya. "Oke! Aku mau" ucap Prilly yakin. "Serius bie? Kamu mau?" tanya Ali tak percaya. Prilly mengangguk. "Thank you so much bie!!" ucap Ali memeluk Prilly. Tiba tiba Kiya memukul tangan Ali yang memeluk Prilly. "Ih Kiya... Kok om dipukul sih..." ucap Ali. "Kiya nya cemburu tuh om..." ucap Fiza mewakili Kiya. "Oh Kiya cemburu... Om peluk aunty nya lagi ya..." ucap Ali mencoba menggoda Kiya dengan memeluk Prilly lagi. Dan Kiya memukul tangan Ali lagi yang sedang memeluk Prilly. "Kiya cembulu benelan yah... Cini cini cama aunty aja yah... Jangan cama om. Omnya jahat" ucap Prilly memeluk Kiya.
***
Ali dan Prilly berada di tengah kemacetan ibu kota. "Haduh... Kok pake macet sih" gerutu Prilly karena dia sangat kelelahan. Prilly sama sekali belum istirahat sepulangnya dari Bali. "Kamu capek ya? Tiduran aja dulu. Ntar kalo sampe rumah aku bangunin" ucap Ali sambil mengelus kepala Prilly. Prilly hanya mengangguk. Tak lama kemudian, ia terlelap sambil menggenggam tangan Ali di pangkuannya. "Kasihan kamu bie... Kecapekan ya?! Kalo kita udah nikah, aku nggak mau kamu kecapekan kerja kayak gini" guman Ali lalu mengecup singkat kening Prilly.
20 menit berlalu tetapi mobil Ali sama sekali tak bergerak akibat kemacetan ibukota. Saat sedang berkonsentrasi terhadap padatnya jalan raya, tiba tiba iphone Prilly yang ada di dashboard mobil berbunyi. Ali khawatir kalau itu orangtua Prilly yang menghubungi pun mengambil iphone Prilly. Ada pesan masuk tapi dari nomor yang tak dikenal. 'Pril lo dimana? Gue ada dirumah lo nih sekarang -Al' itulah isi pesan yang masuk. Tertulis nama Al disana. Hal itu membuat Ali geram. "Berani berani nya lo deketin cewek gue. dasar cowok nggak tau diri!" ucap Ali geram. Lalu ia melirik Prilly yang masih tertidur sambil menggenggam tangannya erat seolah tak mau Ali pergi. "Jangan pergi ya bie..." ucap Ali.
***
2 jam kemudian barulah mobil Ali terparkir di garasi rumah Prilly. Melihat Prilly yang masih tertidur lelap, Ali pun memutuskan untuk menggendongnya saja karena tak mau mengganggu tidur cantik gadisnya itu.
"Loh den, non Prilly kenapa den?" tanya Mang Ujang khawatir. "Nggak papa kok Mang. Prilly Cuma kecapekan aja jadi ketiduran. Ali nggak tega mau bangunin. Kasihan kayaknya capek banget. Ali masuk dulu ya Mang" ucap Ali. "Iya den" ucap Mang Ujang membantu Ali dengan membuka pintu rumah Prilly yang tertutup.
Didalam ada Papa Rizal, Mama Ully, Raja, Chelsea dan ternyata Al masih ada disana. "Li, Prilly kenapa?" tanya Papa Rizal. "Prilly kecapekan Pa. Tadi Ali suruh tidur di mobil" jawab Ali. "Kenapa nggak dibangunin aja sih Li, kan kamu jadi kecapekan juga gendong Prilly gitu" ucap Mama Ully. "Nggak papa kok Ma. Kasian kalo dibangunin, abis daritadi belum istiraat dia" ucap Ali. Lalu ia melirik Al sinis. "Ja, bisa tolongin gue buka pintu kamar Prilly" ucap Ali. "Iya Bang" ucap Raja lalu berjalan menuju kamar Prilly diikuti oleh Chelsea dan Ali dibelakangnya.
YOU ARE READING
She Is Mine
FanfictionKisah cinta seorang Dokter dan Musisi yang merangkap menjadi CEO. Seperti apa kisah mereka? Baca aja!! Beberapa part aku private. So, follow aku dulu kalau mau baca lengkap cerita ini. Thank's!!