Ali dan Prilly sudah tiba dirumah Prilly. Prilly hendak masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya. "Eh bie mau kemana?" tanya Ali saat Prilly menaiki tangga rumahnya. "Mau ganti baju sayang..." ucap Prilly. "Nggak usah. Ikut aku aja yuk!" ucap Ali. "Kemana?" tanya Prilly sambil berjalan mendekati Ali. "Sini ikut aja kalo mau tau" ucap Ali sambil menarik tangan Prilly. "Eh tunggu. Tutup mata dulu ya" ucap Ali sambil mengeluarkan sebuah kain dari sakunya. "Mau ngapain sih pake tutup mata segala?" ucap Prilly. "Udah tutup aja. Ntar juga tau" ucap Ali lalu menutup mata Prilly dengan kain yang dibawanya tadi. "Jangan aneh aneh ya Li" ucap Prilly. "Nggak sayang... Percaya deh. Lagian kalo aneh aneh kenapa? Udah biasa juga" ucap Ali dengan nada menggoda. "Ali ih!!" ucap Prilly kesal. "Nggak kok sayang... Aku nggak mau macem macem. I just wanna show you something" ucap Ali. "What? Tell me" ucap Prilly. "Nope. Ini surprise" ucap Ali lalu menuntun Prilly ke taman belakang rumah Prilly. Prilly pun hanya diam mengikuti rencana Ali itu.
Setibanya ditaman belakang, Ali berhenti menuntun Prilly. "Kamu tunggu disini ya sayang... I'll be back" ucap Ali mencium pipi Prilly singkat lalu meninggalkan Prilly. "Ali... Kamu kemana??" ucap Prilly namun tak ada sahutan dari Ali.
"Gimana? Beres kan?" ucap Ali saat berada jauh dari Prilly. "Beres bang" ucap seseorang yang Ali ajak bicara. "Nih Kak bunganya" ucap seorang wanita. Dan mereka adalah Raja dan Chelsea. "Thanks Chels" ucap Ali sambil menerima buket bunga yang Ali minta. "Gue ke depan, ntar kalo lo udah diposisi, sms gue aja. Biar gue nyalain lampunya" ucap Raja. "Thanks bro" ucap Ali. Lalu Raja dan Chelsea meninggalkan Ali. Ali memandangi buket bunga mawar berwarna putih dan merah favorit Prilly yang ada ditangannya. Setelah itu Ali kembali ke taman belakang dimana Prilly berada.
Dilihatnya Prilly masih ditempat yang sama sambil meraba raba sekitarnya dan memanggil nama Ali. "Ali kamu dimana sayang?" ucap Prilly. "Aku boleh buka mata kan?" ucap Prilly. Lalu Ali mengirim pesan pada Raja. 'Ja, sekarang!' isi pesan Ali. Lalu ia berjalan dan berhenti didepan Prilly. "Kamu boleh buka mata sekarang" ucap Ali yang membuat Prilly sedikit terkejut. Namun perlahan Prilly membuka penutup matanya itu. Betapa terkejutnya Prilly saat membuka matanya. "Ali..." lirih Prilly sambil menutup mulutnya menahan tangis bahagia. Ali hanya tersenyum didepan Prilly dengan memegang buket bunga didepannya.
Taman yang ada dibelakang rumah Prilly berubah menjadi tempat yang sangat indah dan romantis. Balon berbentuk hati yang menempel pada dinding berwarna pink, kain berwarna putih dan merah yang menggantung didinding dan tertata acak direrumputan, kelopak mawar yang bertebaran disekitar, dan lilin yang membentuk tanda hati dengan beribu kelopak didalamnya. Hanya ada lilin dan lampu taman yang menerangi malam itu membuat suasana menjadi semakin romantis.
"Happy Anniversary Sweety..." ucap Ali. Prilly masih terdiam kaku ditempatnya berdiri. Air mata sudah mengalir di pipi nya. Bukan air mata kesedihan namun air mata haru kebahagiaan. Ali masih tetap menampakkan senyum nya. Perlahan Ali melangkahkan kakinya mendekati Prilly lalu menyodorkan buket bunga yang tadi digenggamnya pada Prilly. "Nggak kerasa kita udah 1 tahun saling mencintai. Udah 1 tahun kita bareng bareng. Bahagia, sedih, dan semuanya, udah kita lalui 1 tahun ini Bie..." ucap Ali lalu mengambil nafas sebentar. "Aku janji akan selalu cinta sama kamu sampai tubuh aku menyatu dengan tanah. Aku yang akan jadi benteng buat kamu kalau ada orang yang mau nyakitin kamu. Aku akan jadi pelindungmu. Aku akan menjadi cahaya dalam kegelapanmu. Apapun akan aku lakuin buat kamu" ucap Ali. "Mata ini, cuma boleh liat wajah cantik kamu" ucap Ali sambil menunjuk matanya. "Hidung ini, Cuma boleh cium aroma wangi kamu" ucap Ali sambil menunjuk hidungnya. "Pipi ini, Cuma bibir kamu yang boleh nempel disini" ucap Ali sambil menunjuk pipinya. "Bibir ini, cuma boleh sebut nama kamu dan cuma kamu yang bisa merasakan bibir ini" ucap Ali sambil menunjuk bibirnya. "Pundak ini akan selalu ada dikala kamu butuh sandaran. Tangan ini selalu siap mendekap kamu disaat kamu merasa dingin. Kaki ini yang akan menggantikan kakimu bila kamu merasa lelah" ucap Ali. "Dan AKU, aku lelakimu" ucap Ali. Air mata Prilly semakin menetes mendengar kalimat manis Ali. "Maaf aku nggak seromantis laki laki yang ada diluar sana. Aku cuma salah satu laki laki yang beruntung bisa dapet malaikat seperti kamu. Aku memang nggak sempurna, tapi inilah aku. Aku harap kamu menerima semua kebaikan dan kekuranganku" ucap Ali. Prilly menerima bunga yang disodorkan oleh Ali dan dengan cepat memeluk Ali.
YOU ARE READING
She Is Mine
FanfictionKisah cinta seorang Dokter dan Musisi yang merangkap menjadi CEO. Seperti apa kisah mereka? Baca aja!! Beberapa part aku private. So, follow aku dulu kalau mau baca lengkap cerita ini. Thank's!!