"Pake ini, Ra." Bulan menyodorkan satu masker padaku.
"Kalo ada yang nanya, bilang aja lo lagi flu. Oke?"
"Entah kenapa ide konyol lo selalu gue ikutin, Bul." Akupun menerima masker tersebut.
Aku, Bulan dan Yoga tidak ikut sarapan karena takut terlambat mengikuti upacara.
"Kalian berdua kenapa sih tiba-tiba pake masker gitu. Sakit?" tanya Yoga di tengah perjalanan.
"Lo udah liat, kan. Jerawat kita kemarin?" tanya Bulan. "Nah karena itu alasan kita pake masker hari ini. Buat nyembunyiin jerawatnya."
"Emang kenapa kalo ada jerawat di muka kalian? Toh itu juga gak ada bedanya."
"Malu lah, Ga!"
"Apa yang harus di maluin? Orang lucu gitu jerawatnya sampai gue pengen mecahin. Hahaha...."
"Sialan!" umpatku dan Bulan bersamaan.
Setelah selesai dengan upacara bendera. Semua siswa kembali ke kelasnya masing-masing.
"Baik anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru di kelas kita."
"Wah kira-kira cewek apa cowok, ya?"
"Gue harap cewek cantik yang masuk ke kelas kita."
Terdengar para siswa membicarakan murid tersebut.
"Silahkan masuk," pinta Bu Mira kepada murid baru tersebut yang berada di luar kelas.
"Gila. Cantik banget!"
"Wow. Mimpi apa gue semalam sampai kedatangan murid baru secantik dia?"
"Gue insecure jadinya."
Bukan hanya mereka, aku juga merasa kagum melihatnya ketika murid baru itu masuk ke dalam kelas. Dia kebalikan dari diriku. Cantik, putih dan berambut panjang. Dia seperti seorang model.
Aku juga sekilas melihat ke arah Samudra ingin tau bagaimana reaksinya terhadap murid baru itu.
Aku tersenyum ketika melihat reaksi Samudra berbeda dari yang lainnya. Dia hanya melihatnya sekilas lalu kembali membaca bukunya.
"Silahkan, perkenalkan diri kamu." Bu Mira mempersilahkan yang membuat para siswa tidak sabar mengetahui nama murid baru tersebut.
"Hai semuanya. Namaku Sandra Putri Anata. Kalian bisa panggil aku Sandra."
"Putri. Namanya cocok dengan dirinya yang seperti seorang putri."
"Jika ada pertanyaan, kalian bisa bertanya di jam istirahat nanti ya, Sekalian berkenalan juga. Ibu harap kalian memperlakukan Sandra dengan baik."
"Kalau begitu kamu bisa duduk bersama Raina," tunjuk Bu Mira pada mejaku yang terdapat kursi kosong di sampingku. Karena hanya aku yang belum mendapatkan teman sebangku.
"Hai," sapa Sandra ketika sudah duduk di sampingku.
"Hai juga. Namaku Raina." Aku mengulurkan tangan yang di balas olehnya. "Sandra."
"Kamu lagi sakit?" tanya Sandra melihatku memakai masker.
"O-oh iya sedikit flu."
"Semoga cepat sembuh."
"Makasih."
"Oke. Sekarang buka buku kalian halaman lima puluh tiga," pinta Bu Mira memulai pelajaran.
Aku senang. Akhirnya mendapat teman sebangku sekarang.
Sandra sangat wangi, siapapun orang di dekatnya pasti akan terasa sangat nyaman.
Disela mengerjakan tugasku, aku sesekali melirik padanya dan betapa cantiknya dia walaupun terlihat dari samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Masa Laluku (OnGoing)
Teen Fiction❛❛Tentang kita di masa lalu, ketika aku masih bersamamu❞ Samudra Alasky Bintang, tokoh utama dalam buku ini. Di mana aku berusaha mengingat kejadian masa lalu untuk menceritakan pertemuanku dengannya. Di masa lalu aku milikmu. Di masa depan aku mili...