Hari pertama di tempat camping. Aku bangun sebelum matahari terbit. Aku mencari air dalam ranselku karena haus.
Aku membuka resleting tendaku lalu keluar untuk menghirup udara segar. Suasana masih sepi padahal matahari sudah mulai terbit. Aku mengambil cameraku terlebih dahulu untuk memotret moment pagi yang indah ini.
Matahari terbit dengan sangat sempurna. Mengeluarkan cahaya yang menenangkan berwarna merah muda.
"Udah bangun daritadi?"
Suara seseorang mengalihkan pandanganku dan ternyata itu Samudra.
"Iya, sebelum matahari terbit."
"Boleh minta air minum? Air minumku habis."
Sepertinya Samudra terbangun karena haus. Terlihat dari suaranya yang sedikit serak.
"Sebentar." Akupun kembali masuk ke dalam tenda mengambil botol air untuknya.
"Ini," aku menyodorkan botol air tersebut yang langsung di terimanya.
"Makasih."
"Mataharinya benar-benar indah," kagumku yang terus mengambil gambar.
"Aku suka udara di pagi hari," ujar Samudra yang membuatku mengangguk setuju.
"Udah lama gak menghirup udara pagi kayak gini," lanjutnya.
"Karena bangun siang terus, ya?" ledekku.
"Itu salah satunya," jawabnya yang membuat kami tertawa bersama.
Tawa Samudra membuatku enggan mengalihkan pandangan. Tawa bahagia yang selalu ingin kuingat.
"Kira-kira pagi ini kita sarapan apa, ya?" tanyanya tiba-tiba.
"Mmm ... mungkin roti?"
"Dengar kata roti aku jadi ingat."
"Ingat apa?"
"Aku sering dapat sebungkus roti di lokerku."
Aku berusaha bersikap biasa saja seperti tidak tahu apa-apa.
"Wah. Kok bisa?"
Samudra mengangkat kedua bahunya," belum tau siapa orangnya."
"Kamu penasaran sama orangnya?"
"Iya. Aku pengin bilang ke dia buat berhenti ngelakuin itu."
"Kenapa?"
"Ya, sebenarnya untuk apa dia lakuin itu. Dia bahkan bukan orang tuaku kenapa terus-terusan memberiku roti." Dari nada bicara Samudra sepertinya dia kesal.
"Orang tuaku aja gak gitu," lanjutnya.
"Hei kalian." Sapaan Sandra membuat kami menoleh secara bersamaan.
"Wah," kagum Sandra melihat pemandangan di depannya. "Sangat indah, mataharinya cerah banget!"
Hari semakin siang dan sekarang kami sudah berkumpul untuk sarapan bersama. Para guru sudah membagikan sebungkus roti pada kami sebelumnya.
"Setelah sarapan. Kalian akan dibagi beberapa kelompok untuk memasak, mencari kayu bakar dan mengambil air di salah satu sumur warga. Jadi, siapkan energi kalian dari sekarang."
"Kaki kamu udah sembuh?" tanyaku pada Sandra yang duduk di sebelahku.
"Udah, buktinya tadi aku bisa jalan ke sini."
Setelah sarapan, kami berbaris untuk menentukan kelompok. Kelompok dipilih melalui bola yang kita ambil sebelumnya. Bola yang warnanya sama akan menjadi 1 tim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Masa Laluku (OnGoing)
Teen Fiction❛❛Tentang kita di masa lalu, ketika aku masih bersamamu❞ Samudra Alasky Bintang, tokoh utama dalam buku ini. Di mana aku berusaha mengingat kejadian masa lalu untuk menceritakan pertemuanku dengannya. Di masa lalu aku milikmu. Di masa depan aku mili...