"Gue perhatiin akhir-akhir ini lo sering nulis buku harian."
"Ini bukan buku harian. Isi buku ini sesuatu yang harus gue ingat."
"Boleh gue baca?"
"Oh tentu tidak." buru-buru aku memasukan buku tersebut ke dalam tas.
"Gak seru ah!"
Bulan pergi keluar kamar dengan menghentakan kakinya kesal.
"Maaf Bul, aku belum bisa mengatakannya sekarang. Karena akupun masih belum yakin sama perasaanku," gumamku sebelum keluar dari kamar.
Aku menghampiri Bulan dan bunda Kasih yang sudah ada di dapur.
"Apa yang harus Raina bantu, Bun?" tanyaku di samping Bunda yang tengah menggoreng ikan.
"Sudah hampir selesai. Mending kamu panggil anak-anak untuk kumpul di meja makan."
"Siap Bunda."
Aku pun menuruti perintah Bunda dan langsung memanggil satu persatu anak-anak panti dari kamarnya. Namun, ada salah satu anak yang masih di dalam kamar yang tak berniat beranjak keluar.
"Rio?" panggilku sembari menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
"Kenapa masih di sini? Ini waktunya makan malam."
"Hiks ... hiks ...."
"Kamu kenapa nangis?" panikku.
"K-kak Raina. hiks ...."
"Ada apa, hm?"
"Aku lagi sedih."
"Apa yang membuat kamu sedih?"
"Aku lagi kangen sama orang tua aku hiks ...."
"Ayah sama ibu Rio pasti udah senang di atas sana. Jadi, yang perlu Rio lakukan sekarang harus taat ibadah dan mendoakan mereka."
"Rio sedih kak. Di sekolah tadi bu guru bilang kalo para murid boleh ngundang orang tuanya ke sekolah buat nonton pentas drama nanti. Tapi Rio gak bisa undang orang tua Rio. Rio juga gak bisa bilang ke bunda Kasih soalnya bunda Kasih harus ngejagain anak yang lain juga hiks ...."
Anak usia 10 tahun sudah diberi cobaan berat seperti ini. Ingin rasanya aku ikut menangis tetapi itu akan memperburuk perasaan Rio sekarang.
"Emang kapan acaranya?"
"Besok, Kak."
"Mmm gimana kalo besok kakak aja yang datang ke sekolah kamu buat nonton dan dukung kamu?"
"Hah kakak serius?!"
"Iya."
"Yeeee ... Rio senang banget. Akhirnya ada yang datang demi nonton Rio."
"Jadi, mulai sekarang Rio jangan berpikir kalo Rio hidup sendiri. Semua orang di sini itu keluarga Rio. Jadi, kalo ada apa-apa ceritakan semuanya jangan di pendam sendiri. Oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Masa Laluku (OnGoing)
Fiksi Remaja❛❛Tentang kita di masa lalu, ketika aku masih bersamamu❞ Samudra Alasky Bintang, tokoh utama dalam buku ini. Di mana aku berusaha mengingat kejadian masa lalu untuk menceritakan pertemuanku dengannya. Di masa lalu aku milikmu. Di masa depan aku mili...