Ashel bangun dengan kondisi pusing dan sedikit mual. Ashel masih belum sadar jika ada seseorang di sampingnya tengah tertidur dengan nyamannya. Ashel pergi ke toilet ingin rasanya ia memuntahkan isi perut akibat alkohol itu.
Ashel yang merasa baikan akhiranya memutuskan untuk keluar dari toilet tidak lupa ia berkaca sebentar. Namun ada yang aneh di bagian lehernya. Ashel mencoba menyentuh bekas kemerahan di lehernya. Rasanya aneh ketika ashel melihat kemerahan di kulitnya sangat kontras.
Hugg
Ashel terkejut ketika dari belakang ada yang memeluk dirinya. Tak lupa orang itu meraba-raba tubuh bagian dada dan perut miliknya. Ashel mengangkat kepalanya melihat adel sedang bermanja ria dengannya.
"Ibu udah bangun ya" Adel masih setengah sadar, suara yang serak-serak basah terdengar dengan jelas.
"Ah kamu ya, yang bawa saya ke sini"
"Iya bu" ucap adel yang masih memeluk ashel dengan manjanya.
"Tapi pacar ibu gak marah kan kalau saya kayak gini?"tanya adel.
"Huh adel ngomong apa sih orang saya gak punya pacar"
"Jadi yang kemarin siapa bu?"
"Kamu kenapa del cemburu ya?"
"Eh eng-enggak kok bu sa-saya" Adel gagap mendengar pernyataan ashel.
"Gak usah bohong del, saya tau kalau kamu boong, lagian orang itu bukan pacar saya. Kamu yang salah paham?"
"Tapi ibu ingat gak semalam ngomong apa?"tanya adel.
Ashel mencoba mengingat apa yang terjadi malam itu. Ia menutup matanya mengingat satu persatu memori.
"Saya suka sama kamu del"
Ashel teringat semuanya, ashel terkejut tentu saja. Ia sedikit mendorong adel namun adel tolak dan makin mengeratkan tangannya di pinggang adel.
"Del saya-"ashel malu tidak dapat di pungkiri, ashel menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik adel.
"Berarti tanda merah di leher saya itu"
"Iya bu buatan saya"
Ashel makin memerah dengan wajah yang makin di tenggelamkan di dada adel. Bagaimana bisa sekertaris nya ini memberikannya tanda.
"Bu, ibu siap-siap ya"
"Mau ke mana del bukannya hari ini kerja?"
"Udah ibu ikut saya aja"
"Ihh, bisa-bisanya ya nyuruh bossnya"ujar ashel.
Sedangkan adel hanya terkekeh. "Ya maap deh bu boss, lagian cuman pengen ngajak jalan doang"ucapnya.
"Mau gak bu?"
Ashel mengangguk paham, adel melepaskan pelukannya.
"Sana mandi, atau mau mandi bareng saya?" Goda adel.
"Ahh adel, keluar saya mau mandi"
Adel yang mendengar itu hanya tertawa geli melihat tingkah lucu ashel. Akhirnya adel keluar dari kamar mandi.
Adel dan ashel kini sudah di satu restoran. Restoran ini bukan seperti restoran mewah dan elegan namun lebih ke nuansa rumah yang membuat nyaman. Makanan yang di sajikan juga sangat lezat dengan bentuk yang dibuat selucu mungkin seperti keluar dari cerita Alice In Wonderland. Ashel terkejut dengan interior di restoran ini yang tak kalah lucunya.
Setelah makan dan berfoto adel mengajak ashel ke bukit yang lumayan menempuh waktu.
Setelah sampai adel membawa ashel ke salah satu kursi yang terbuat dari kayu dengan hadapan langsung ke arah matahari.
Jam menunjukkan pukul 4 sore lebih tepat di jam tersebut langit berubah menjadi jingga ke kemerahan. Cantik sekali bahkan ashel samakan tak bisa mengalihkan pandangannya dari sunset yang terlalu cantik itu.
Adel diam-diam menggenggam tangan milik ashel. Ashel yang merasa sesuatu di tangannya melihat bahwa tangan adel lah yang sedang menggenggam dirinya.
"Bu, ibu tahu bahwa ibu lebih bersinar, lebih cantik, dan lebih indah dari sunset sore ini, ibu bahkan bisa membuat saya terpaling dari segala apapun yang menggodaku. Bu sudah lama saya menyimpan rasa ini. Saya tau ini sangat tidak romantis, tapi bu ashel bagaimana pun hati ini sudah tidak tahan lagi, saya cemburu ibu tertawa, dekat, dan merasa nyaman di dekapan orang. Bolehkah saya mengisi hari-harimu, mengisi hatimu, berada di sisimu setiap hari, menjadi tempat ibu bersandar."Adel tak bIsa lagi menahan hatinya. Adel mengeluarkan semua yang ia pikirkan ke bossnya ini dengan pikiran yang dingin tanpa tergesa-gesa.
Adel melihat ashel dengan lekat tak mau ia melepaskan tatapan mata dengan mata itu. Sedangkan ashel menunggu perkataan adel yang ingin ia ucapan.
"Bu ashel, apakah saya boleh menjadi kekasih ibu?"
"Panggil saja ashel, del"
"Del saya, saya mau" ucap ashel dengan mata yang berbinar hampir saja menangis.
Adel yang mendengar itu langsung memeluk ashel, ashel juga memeluk adel. Mungkin semesta juga merestui mereka pas sekali matahari berada di tengah-tengah mereka yang sedang bertautan bibir. Mereka berciuman saking membagi kasih sayang dan cinta tanpa adanya rasa napsu. Hanya ciuman ringan yang dapat membuat ashel menangis.
Adel menyeka air mata Ashel. Memerhatikan lagi setiap inci wajah milik ashel. Sempurna pikir adel.
"Tapi hubungan kita terlarang del"ucap ashel ditengah isakannya.
Adel menggeleng. "Kamu ga usah khawatir, kita pasti bisa jalanin ini ashel"
"Aku akan selalu mencintaimu adel"
"Aku juga ashel"
Mereka mengakhiri ini dengan senyuman manis dan tulus.
Belum ending, masih ada lanjutannya wkwk:v.
Gmn pada bahagia kan klean smua? Inikan yang kalian tunggu? IYAA KAN??!. Udah saya kabulin itu.WKWKW HARI INI DOUBLE OR TRIPLE YAK? tembusin 200 vote atuh wkwk👻👻
Yang bilang thor panjangin² maap ya ceritanya ini bakal singkat dan saya juga mau babnya banyak wkwk ya maap:v👀✌🏻
JANGAN LUPA VOTE HEHE⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Love (DelShel) [END]✅
RandomMenceritakan tentang kisah seorang wanita yang dipaksakan orang tuanya untuk mempunyai cucu, tetapi orang itu sama sekali belum mempunyai pasangan. Hingga ia dipertemukan dengan salah seorang gadis bartender, akan kah orang itu jatuh cinta kepada sa...