Void ( Chapter VI )

184 23 7
                                    







"Halo, Hanni?"

Dari seberang telepon suara Jay terdengar dengan begitu jelas.
Sedangkan Hanni masih diam membisu, gadis itu bingung harus nya tadi dia mengabaikan saja panggilan dari Jay kenapa juga dia malah mengangkatnya? Gadis itu benar-benar meruntuki tindakannya yang labil.

Tangan gadis itu menarik-narik baju Jungwon namun Jungwon ternyata sudah tertidur seperti babi dan sulit untuk di bangunkan. Padahal tadi bocah itu baru saja bertanya tapi semenit kemudian sudah tertidur pulas.






'Kalau aku tiba-tiba matiin panggilannya pasti akan aneh. Satu-satunya cara cuma meminta bantuan kak Sunoo.' — batin Hanni.







Dengan ragu-ragu Hanni mencolek lengan Sunoo dan memberikan kode merah dengan cara yang aneh. Sunoo yang tidak paham pun mengerutkan keningnya bingung.


"Apa?"

Ucap Sunoo sepelan mungkin karena Hanni menunjukkan layar ponselnya dan ternyata ada yang sedang menelepon gadis itu dengan nama kontak 'tetangga + emot ikon ikan hiu'.


"Bantuin aku buat alasan dan bilang kalau aku sedang enggak ada, kak. Please, help me!"

Hanni juga membalas pertanyaan Sunoo dengan suara kecil dan hampir berbisik-bisik.
Sunoo pun membentuk sign 'ok' dengan jemarinya dan menyuruh Hanni untuk menyalakan loudspeaker.

"Han? Cil?"

Dari seberang telepon Jay kembali memanggil nama Hanni karena sedari tadi Hanni tidak bersuara sama sekali.

"Halo? Ini bukan Hanni. Ini kakak seniornya di kampus. Hanni sedang tidak bisa menerima panggilan."

Sunoo menjawab pertanyaan Jay dengan sebaik mungkin agar pria itu tidak curiga. Sebenernya pria manis itu tidak mahir berbohong tapi sekali-kali tidak apalah.

Hening beberapa saat. Tidak ada lagi sahutan atau balasan dari Jay. Sunoo dan Hanni pun saling bertatapan, lalu menggedikkan bahu.




*TIN!
*TIIIIIIIN~



Suara klakson dari belakang mengagetkan Sunoo dan Hanni. Ternyata lampu penyebrangan sudah berganti jadi merah, mau tidak mau Sunoo harus kembali fokus ke depan dan menjalankan mobilnya.

"Saya baru saja samar-samar mendengar suara klakson mobil. Sebenarnya Hanni juga ada disana bukan? Apa dia mendengarkan percakapan ini?"

Jay kembali bersuara. Sunoo dan Hanni tiba-tiba saja jadi gugup, mereka curiga Jay memiliki indra ke enam.

"T-tidak. Hanni sedang tertidur di jok belakang jadi sepertinya dia tidak mendengar ucapan kita. Maaf sekali tapi aku sedang menyetir jadi aku tutup dulu panggilannya."

Sunoo membuat alasan dengan cepat dan berbicara dengan sedikit tergesa-gesa. Pria manis itupun memberi kode kepada Hanni untuk cepat-cepat memutus panggilannya.

Mereka berdua akhirnya bernafas lega dan terkekeh bersama. Kali ini Hanni menonaktifkan ponselnya agar tidak ada yang bisa menghubunginya lagi.

"Terimakasih kak, hehehe. Maaf juga karena harus buat kakak berbohong seperti tadi."

Hanni membungkuk sopan, gadis itu sangat berterima kasih kepada Sunoo.

"Santai aja dek. Hahaha, kakak deg-degan tadi. Nggak terlalu buruk kan tadi?"

Sunoo melirik Hanni dari spion tengah. Hanni menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Sunoo pun ikut tersenyum lebar, pria itu kembali memperhatikan jalanan dengan seksama agar bisa mengantarkan adik-adik kelasnya dulu dengan selamat.













Espace vide de HanniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang