Lumière ( Chapter V )

125 20 2
                                    

ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
***
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Hampir 6 bulan berlalu semenjak percakapan antara Hanni dan Jay. Kini hubungan di antara mereka sudah semakin dekat. Mereka juga sering menghabiskan waktu bersama saat akhir pekan. Dan semua itu tentu saja tidak lepas dari bantuan Minji yang ikut andil di dalamnya.

Walaupun saat ini hubungan Hanni dan Jay masih tampak tidak memiliki status apapun namun Minji masih mensyukurinya, setidaknya kini Jay tampak lebih ceria di matanya. Berbeda dengan Jay beberapa bulan lalu yang selalu tampak murung dan menyendiri.

ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Hanni, apa tidak apa-apa kalau kali ini kau pergi sendiri?"

Minji bertanya sembari memperhatikan Hanni yang sedang mengikat rambut nya menjadi dua bagian sambil menyusuri trotoar pejalan kaki.

Hari ini memang Jay dan Hanni ada janji untuk mengunjungi taman hiburan bersama-sama.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Kenapa...? Apa kondisi Papa mu semakin memburuk?"

Hanni sejenak menghentikan kegiatannya dan memandang ke arah Minji.

Sosok itu memang sempat bercerita, saat dia mengunjungi keluarganya seminggu lalu ternyata Papa nya sedang jatuh sakit.

Beberapa saat kemudian Minji menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Dia tampak murung.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Ahh, begitu ya? Semoga Papa mu cempat sembuh, Minji-ssi. Sebaiknya kamu menemaninya saja, aku bisa pergi sendiri kok."

Hanni tersenyum dan mengusap bahu Minji.
Walaupun nantinya akan canggung karena tidak ada Minji diantara dia dan Jay tapi gadis itu akan berusaha sebaik mungkin agar tidak mati topik saat mengobrol dengan Jay. Pasalnya bahan obrolannya selama ini terinspirasi dari ide-idenya Minji.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Terimakasih Hanni atas doanya, hati-hati ya. Jangan lupa untuk memakai jaket karena  pasti waktu pulang nanti dingin. Oh iya, kalau Jay macam-macam tendang saja hehehe."

Minji menasehati Hanni seakan menasehati adiknya sendiri. Ya walaupun sebenarnya Minji tidak memiliki adik, tapi Hanni kini sudah dianggap sebagai adiknya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Hahaha, okey bos! Tidak akan kok, tenang saja aku bisa menjaga diriku dengan baik."

Hanni terkekeh kecil karena ucapannya Minji yang menyuruhnya untuk menendang Jay jika macam-macam padanya.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
Setelah saling mengucapkan salam perpisahan, mereka berdua pun berpisah di pertigaan dan berjalan berlawanan arah.

ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
*
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ
Hanni saat ini berdiri di depan Everland Theme Park, gadis itu sedang menunggu Jay yang sejak dua jam yang lalu belum kunjung datang.
Mereka datang terpisah karena Jay mengatakan bahwa ada sedikit pekerjaan yang harus dia selesaikan. Pria itu juga mengatakan bahwa mungkin dia juga akan datang terlambat namun karena memang terlalu excited Hanni tetap memilih untuk datang lebih awal.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Apa Jay masih lama, ya?"

Hanni bermonolog sendiri sambil mengecek jam di ponselnya.

Sekarang sudah pukul satu siang, untung saja sekarang sedang musim gugur jadi sinar matahari tidak terasa menyengat.

Sebenarnya Hanni tidak masalah jika harus menunggu lama, tapi yang menjadi masalah itu karena sedari tadi ada sosok arwah anak kecil yang terus memandanginya.

Espace vide de HanniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang